[PDF] Berbagi Obat Kehidupan - eBooks Review

Berbagi Obat Kehidupan


Berbagi Obat Kehidupan
DOWNLOAD

Download Berbagi Obat Kehidupan PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Berbagi Obat Kehidupan book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page





Berbagi Obat Kehidupan


Berbagi Obat Kehidupan
DOWNLOAD
Author : Salim Shahab
language : id
Publisher: PT. Rayyana Komunikasindo
Release Date : 2013-09-03

Berbagi Obat Kehidupan written by Salim Shahab and has been published by PT. Rayyana Komunikasindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2013-09-03 with Cooking categories.


Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur. Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat secara terpisah. Yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar, yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Dikatakan perubahan besar karena memunculkan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu yang mengaitkan proses pengobatan dengan hal-hal yang tidak sains. Perkembangan zaman dan teknologi terus melejit. Melahirkan banyak cabang ilmu. Termasuk dalam dunia kedokteran. Satu diantaranya adalah Bagian Patologi Klinik. Di negara maju mungkin bidang ini relatif populer. Tapi bagaiamana dengan di Indonesia..? Tak banyak yang mengenalnya. Spesialis Bedah, Anak, Kulit dan Kelamin, Penyakit Dalam, Kandungan, Mata, THT, lebih mendominasi pengetahuan masyarakat, dibandingkan spesialis Patologi Klinik (Sp.PK). Padahal, Sp.PK berperan besar terhadap proses diagnosa dengan mengaplikasikan teknik laboratorium untuk menjadi rujukan dokter dalam melakukan terapi. Berangkat dari minimnya pengetahuan masyarakat akan bagian ini, buku Berbagi Obat Kehidupan – Mengenal Patologi Klinik Indonesia dan Marsetio Donosepoetro menjadi salah satu jawabannya. Ide penulisan buku ini datang dari sejumlah pengurus di organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik (PDS Patklin) yang mengharapkan ada buku yang bercerita tentang dunia patologi klinik secara ‘semi ilmiah’ dengan bahasa yang populer. Tidak hanya itu, perlu juga dikemukakan tentang tokoh pionir pendidikan patologi klinik di Indonesia. Buku ini menjadi penting karena masih sedikitnya referensi buku patologi klinik saat ini. Kebutuhan akan referensi tersebut terasa mendesak karena di saat keinginan untuk menambah jumlah ahli patologi klinik mencuat, sarana komunikasi yang tersedia untuk menjelaskan apa, mengapa, dan siapa saja yang berperan di bidang patologi klinik, dirasa masih terbatas. Buku ini akan memberi warna dan rasa kepada siapa pun yang berprofesi di bidang patologi klinik dan cabang ilmu yang mendukungnya. Suatu ilmu akan terasa kering jika hanya membahas keasliannya. Namun, ia menjadi kaya warna dan kaya rasa jika mengetahui bagaimana digagasnya, seperti apa dikembangkannya, bagaimana menerapkannya, bagaimana mengambil sari patinya, bagaimana memanfaatkannya, apa tantangannya, dan sebagainya. Karena itulah buku ini hadir tidak hanya untuk mengenalkan dunia patologi klinik di Indonesia, tetapi juga tokoh yang ada atau menyetainya. Ada empat tokoh yang menjadi pionir pengembangan patologi klinik di Indonesia, yaitu Prof. Dr. R. Gandasoebrata, Prof. Dr. dr. Marsetio Donosepoetro, Sp.PK(K), Prof. dr. R.M. Tedjo Baskoro, dan Prof. dr. Hardjoeno, Sp.PK(K). Mereka inilah yang menjadi ujung tombak lahirnya Program Pendidikan Spesialis Patologi Klinik di Indonesia dan mengembangkannya di universitasnya masing-masing. Uniknya, meskipun berjauhan, mereka saling mengisi, saling memperkuat, saling mendukung, dan saling menghormati satu sama lain, seolah-olah satu kesatuan yang tak mungkin terpisahkan. Prof. Gandasoebrata mengembangkan patologi klinik di Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Prof. Marsetio di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Tedjo Baskoro di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Prof. Hardjoeno di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Sayangnya, sangat sedikit, bahkan hampir tak ada, literatur yang mengupas profil keempatnya dari sisi pribadi, perjuangan mereka dalam menegakkan keilmuan patologi klinik dan penerapannya di Indonesia, serta hal lainnya. Padahal seorang ahli patologi klinik berbeda dengan dokter pada umumnya. Dia adalah sosok yang plural dengan pengetahuan yang menembus banyak bidang. Para ahli patologi klinik sendiri merumuskan peran profesinya dengan cakupan tugas yang meliputi konsultan bagi dokter klinik, seorang komunikator, manajer, ilmuwan yang harus selalu meng-update pengetahuannya karena perkembangan teknologi kedokteran begitu cepat, dan seorang humanis karena dia menangani pasien bukan sebagai objek, melainkan seorang teman yang menghendaki kesembuhan. Dari keempat tokoh itu, tiga di antaranya sudah tiada. Tinggal Prof. Marsetio, narasumber yang masih mungkin diminta keterangannya. Ada satu hal yang menonjol dari Prof. Marsetio, bahwa di dalam kehidupannya beliau adalah orang yang gemar berbagi ilmu, tanpa menunda-nunda, dan tanpa pamrih. Ternyata, setelah ditelusuri dan dipelajari, konsep berbagi ini adalah dasar ilmu patologi klinik juga. Seorang ahli patologi klinik memiliki tugas besar “berbagi” dengan dokter, pasien, dan pihak lain. Ia mendengar rujukan dokter, mendengar keluhan pasien, menganalisisnya, menyimpulkannya, dan menyampaikan hasilnya. Dan, dalam konsep kehidupan Prof. Marsetio, berbagi pengetahuan menjadi semacam “obat”, obat kebodohan, obat ketertinggalan, obat untuk mendorong kemajuan. Mengambil falsafah itu, maka buku ini penulis beri judul Berbagi Obat Kehidupan. Mengapa kehidupan..? Karena ketokohan Prof. Marsetio mengalir tidak hanya pada dunia patologi klinik, tetapi juga pada bidang lain yang dijalaninya. Baik itu sebagai Rektor Universitas Airlangga (1980-1984) maupun Duta Besar RI untuk UNESCO, politisi dengan posisinya sebagai anggota DPR RI, tokoh Surabaya dan Jawa Timur, tokoh pendidikan, dan lain-lain. Itulah sebabnya, dalam buku ini kami juga mengupas sosok Prof. Marsetio dari aspek yang lain, dengan harapan bisa makin memberi warna dan pembelajaran bagi pembaca. Buku ini ditulis dengan gaya jurnalistik modern, yakni disusun berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah narasumber kompeten plus dari bahan sekunder yang kredibel. Dua diantara narasumber tersebut yang memberikan pengakuan adalah orang non patologi klinik. Dahlan Iskan, Menteri BUMN saat ini yang mengenal Prof. Marsetio saat ia masih merintis usaha Harian Jawa Pos di Jawa Timur memberikan komentar: “Ketika itu Jawa Timur hanya dikenal sebagai kota dagang, tidak intelektual, tidak berkesenian, tidak keilmuan juga. Kalau mau mewawancara masalah ekonomi, tak ada orang yang bisa diwawancara. Yang menonjol hanya bidang kedokteran, dan tokoh kedokterannya itu adalah Pak Marsetio. Dia mewakili lapisan intelektual teratas di Surabaya. Dari sisi sosoknya, ia sebagai elite intelektual Surabaya yang membangun dunia intelektualitas di Surabaya. Sebagai dokter, Pak Marsetio itu melebihi jangkauan profesi dokter. Ia sebagai lambang intelektual Surabaya yang menciptakan iklim intelektual di daerah yang (saat itu) sangat tidak intelektual”. Komentar lain dari Hermawan Kartajaya, Ahli Marketing - President of World Marketing Association. Menurutnya: “Meski latar belakangnya sebagai dokter, ia tak melulu bicara masalah kedokteran. Wawasannya luas. Memang sering kali penguasaan dunia medisnya tak bisa dikesampingkan karena itulah keahliannya. Namun, dengan sedikit meramunya dengan ilmu lain, kerap Marsetio mampu memperkaya pemahaman suatu ilmu dengan ilmu kedokterannya. Sebagai rektor yang berhasil di Universitas Airlangga, namanya cukup bagus. Beliau bisa keluar dari kotaknya sebagai dokter kemudian mencoba memahami kotak-kotak orang lain. Makanya, tak berlebihan kalau dia menjadi pribadi yang “lengkap”, ya dokter, ya manajer, ya budayawan.”



Fly To Fight


Fly To Fight
DOWNLOAD
Author : Yos Bintoro, Pr.
language : id
Publisher: PT. Rayyana Komunikasindo
Release Date : 2014-06-02

Fly To Fight written by Yos Bintoro, Pr. and has been published by PT. Rayyana Komunikasindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2014-06-02 with Biography & Autobiography categories.


Dalam hidupnya yang relatif pendek, Agustinus Adisutjipto telah menunjukkan sikap kepemimpinan teladan. Ia memiliki karakter seorang pemimpin yang kuat, suatu sifat kepemimpinan yang masih relevan dan dibutuhkan hingga kini. Karena itu, ia tak hanya pantas dikenang sebagai seorang pahlawan, tetapi juga contoh pemimpin yang layak diteladani, dipelajari sikapnya, ditiru semangatnya, dan diresapi karakternya. Seorang penulis besar Amerika yang juga mantan pemimpin perusahaan General Electric, Jack Welch, mengungkapkan, “Before you are a leader, success is all about growing yourself. When you become a leader, success is all about growing others.” Sebelum Anda menjadi pemimpin, sukses adalah segalanya untuk mengembangkan diri Anda sendiri. Ketika Anda sudah menjadi seorang pemimpin, sukses adalah segalanya untuk mengembangkan orang lain. Gambaran tersebut merupakan di antara sifat Adisutjipto. Adisutjipto mengembangkan diri dengan cara yang luar biasa. Di tengah sulitnya pendidikan kedirgantaraan yang bisa diikuti oleh anak-anak bumiputra di zaman Belanda, Agustinus Adisutjipto yang bukan anak ningrat dan tak punya privilege (hak istimewa) untuk meraih pendidikan itu, ia tetap bertahan dengan cita-citanya untuk menjadi seorang airman (penerbang). Rupanya keteguhan itu membuahkan hasil. Dengan cara yang berliku, akhirnya ia pun sukses jadi penerbang pesawat tempur, bahkan menjadi salah satu yang pertama dari kalangan anak-anak bumiputra. Ketika zaman kemerdekaan tiba, dengan visinya yang jauh ke depan Adisutjipto mendirikan sekolah penerbang. Ia sendiri yang menggagas, menyediakan prasarananya, dan mendidik murid-muridnya langsung oleh dirinya. Kelak lembaga pendidikan yang didirikannya itu menjadi Akademi Angkatan Udara (AAU), salah satu candradimuka penerbang-penerbang nasional di bawah naungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Adisutjipto adalah anak pertama dari pasangan Roewidodarmo (seorang guru dan penilik sekolah) dan R. Ng. Latifatun. Ia dilahirkan pada tanggal 4 Juli 1916. Roewidodarmo memberinya nama Adisutjipto karena berharap kelak sang anak akan menjadi orang baik, luhur, dan berguna bagi nusa dan bangsa. Ketika dibaptis, Adisutjipto mendapat nama baptis, Agustinus. Jadilah namanya Agustinus Adisutjipto. Yang menarik, tak lama setelah Adisutjipto lahir, datanglah eyangnya dari ayah bernama Mbah Wirjo yang berasal dari Wonosari, Magelang. Ia sudah lanjut usia dan merupakan keturunan empu sakti dan pengikut Pangeran Diponegoro dari Manoreh. Setelah bertanya siapa nama bayi itu, Mbah Wirjo memberi tambahan nama yaitu Paraban Palgunadi. Nama itu diambil dari cerita Pewayangan yang menggambarkan bahwa Palgunadi tidak mengikuti perang Bharatayuda, tetapi meninggal dan raganya moksa. Itu ternyata yang dialami Adisutjipto kelak. Roewidodarmo-Latifatun kemudian memiliki empat anak berikutnya yang kesemuanya laki-laki. Mereka adalah Yohanes Sugondo yang kelak menjadi dokter, Ignatius Adisujoso (kelak bekerja di bank), Aloysius Soedarjono (penerbang), dan Yohanes Sadewo Sarwondo (penerbang). Dari profesi kelima anaknya tampak bahwa Roewidodarmo berhasil sebagai orangtua karena mampu mendidik anak-anaknya hingga meraih tingkat pendidikan terbaik saat itu. Roewidodarmo mungkin ingin mendidik langsung anak-anaknya. Tetapi karena ia menjadi penilik sekolah (School Opzienier) yang harus berkeliling ke kota-kota pendidikan, maka ketika menginjak usia sekolah Adisutjipto dikirim untuk bersekolah di Hollande Inlandse School (HIS) Katolik Muntilan. Dengan sekolah di HIS Katolik itu sang ayah berharap, di samping mendapatkan pendidikan umum Adisutjipto juga bisa mendapatkan pendidikan keagamaan yang kuat. Hal ini terbukti karena kemudian Adisutjipto dikenal memiliki kepribadian yang kuat, kalem, berbudi baik, taat pada agama dan orang tua, mengayomi adiknya, serta kukuh mempertahankan keinginannya tanpa menyakiti orangtuanya. Adisutjipto mulai sekolah HIS Katolik Muntilan di pertengahan tahun 1920-an. Setelah lulus pada tahun 1929, ia melanjutkan sekolah ke MULO Katolik St. Louis Ambarawa. Uniknya di sana ia malah satu kelas dengan adiknya, Yohanes Sugondo. Hal ini terjadi karena berkat kepintarannya Sugondo bisa sekolah di ELS (Sekolah Eropa). Sedangkan siswa lulusan ELS bisa langsung masuk MULO tanpa kelas penduhuluan. Akibatnya kakak-beradik ini bisa satu kelas dan tinggal di asrama yang sama. Mereka lulus pada tahun 1932. Pada saat itu direktur MULO St. Louis menyarankan Roewidodarmo agar menyekolahkan anak-anaknya tersebut ke sekolah kedokteran. Memang lulusan MULO ketika itu diperbolehkan melanjutkan ke sekolah kedokteran. Namun Adisoetjipto tak mau. Mungkin karena pada saat itu ia sudah bercita-cita ingin menjadi penerbang. Karena itu ayahnya kemudian menyekolahkannya ke Algemene Middelbare School (AMS), setingkat SMA saat ini, di Semarang. Sedangkan Sugondo mengikuti kehendak orangtuanya hingga kemudian jadi dokter. Menjelang lulus AMS sang ayah bertanya pada Adisutjipto mau melanjutkan sekolah kemana. Dengan tegas ia mengatakan ingin melanjutkan sekolah ke Breda, yaitu ke sekolah militer Koninklijke Militaire Academie (KMA). KMA saat itu menjadi pintu masuk untuk jadi penerbang. Karena menurut peraturan seorang penerbang harus mengikuti sekolah militer KMA dulu baru masuk sekolah penerbang, Militaire Luchtvaart, yang juga berada di Breda. Ayahnya terdiam. Ia tahu cita-cita itu hampir merupakan impian kosong karena untuk bisa masuk ke KMA bagi anak seperti dirinya harus mendapat sponsorship. Sponsor itu bisa didapat dari kalangan priyayi, bupati, sultan, atau kalangan sederajat lainnya. Tapi Adisutjipto tak punya akses. Akhirnya sang ayah meminta Adisutjipto untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran. Adisutjipto pun kemudian sekolah di Sekolah Kedokteran (Geneeskundige Hogeschool - GHS) di Batavia (Jakarta) mulai tahun 1936. Di sinilah ia bertemu dengan asisten dosen yang kemudian jadi sahabatnya, Abdulrahman Saleh. Berkat asisten dosen inilah ia berkenalan dengan dunia penerbangan. Saat itu Abdulrahman Saleh sudah aktif di klub penerbang. Ia juga mengajak Adisutjipto masuk klub tersebut. Tak jelas apakah Adisutjipto berhasil masuk anggota klub itu atau tidak. Yang jelas keberadaan klub itu makin mendorong Adisutjipto untuk kembali ke cita-cita lamanya jadi penerbang. Tak di duga tahun 1937 di Kalijati, Subang, dibuka sekolah penerbang yang kemudian terbuka bagi anak-anak bumiputra pilihan. Kesempatan itu tak disia-siakan Adisutjipto. Ia pun mendaftar dan berhasil lolos seleksi bersama sembilan teman lainnya. Meski program itu normalnya harus ditempuh selama tiga tahun, ternyata Adisutjipto mampu menyelesaikannya dalam waktu dua tahun sehingga ia lulus pada tahun 1940. Catatan lainnya, dari 10 pemuda pribumi pertama yang sekolah di sana, hanya lima orang yang lulus mendapatkan Klaise Militaire Brevet. Dari lima yang lulus itu hanya dua yang berhasil memperoleh brevet penerbang militer (Groot Militaire Brevet) yaitu Adisutjipto dan Sambujo Hurip. Ia juga mendapat Observer Brevet sehingga sebagai siswa sekolah penerbangan pencapaiannya sangat komplet. Akhirnya cita-cita menjadi penerbang berhasil diraih Agustinus Adisutjipto. Passion memang telah mengantarkan Adisutjipto berhasil dalam pendidikan penerbangannya. Keberhasilannya itu tak hanya menunjukkan tekad kuatnya tetapi juga didorong dengan kesungguhan menjalaninya. Tak heran setelah lulus dari sana ia diangkat menjadi Vaandrig Kortverband Vlieger/Waarnemer (Letnan Ajudan/Pengawas), satu pangkat yang cukup tinggi bagi orang Indonesia. Ia menjadi ajudan Kapten Clason, seorang pejabat penting di Militaire Luchtvaart. Ia ditempatkan di Yogyakarta, di Pangkalan Udara Maguwo. Sebagai pengawas ia menerbangkan pesawat Curtis Falcon. Mempelajari riwayat Agustinus Adisutjipto akan mendapat gambara bahwa ia adalah sosok yang pantang menyerah. Dalam memperjuangkan keinginan luhurnya untuk jadi penerbang ia tak putus harapan dan terhambat oleh sistem pendidikan yang tidak menguntungkanya. Ia tetap bergairah mengejar cita-citanya. Jiwa seperti ini penting dan ternyata terus berlanjut hingga ia menjadi pemimpin di Angkatan Udara. Adisoetjipto tak pernah kehilangan cara untuk tetap mencari jalan keluar di saat suasana sulit. Ia tegar, yakin, kreatif mencari jalan keluar, dan berani menjalankan misinya meski itu harus mengorbankan jiwanya. Seperti itulah jiwa kepemimpinan Adisoetjipto yang ditunjukkan pada para penerusnya. Melalui buku ini, akan didapatkan banyak kisah dan pelajaran penting tentang perjalanan hidup dari seorang bernama Agustinus Adisutjipto. Pahlawan Nasional ini menerakan banyak fondasi penting dalam dunia penerbangan Indonesia. Penulis dan tim editor berusaha menelusurinya melalui wawancara keluarga, kerabat, dan studi pustaka. Banyak pihak yang menganggap Agustinus Adisutjipto ‘hanya’ pahlawan TNI Angkatan Udara. Namun, melalui penelusuran dan mempelajari perjalanan hidupnya, ia adalah pahlawan untuk semua pihak. Ia juga pahlawan bagi kalangan masyarakat biasa karena berhasil “mengalahkan” sistem pendidikan, khususnya sekolah penerbang, yang ketat dan dibatasi sistem sosial yang memihak kaum ningrat di zaman Belanda. Karena itu, mempelajari sifat dan karakternya seperti menemukan harta karun.



Esensi Praktik Menulis


Esensi Praktik Menulis
DOWNLOAD
Author : Eben E. Siadari
language : id
Publisher: PT. Rayyana Komunikasindo
Release Date :

Esensi Praktik Menulis written by Eben E. Siadari and has been published by PT. Rayyana Komunikasindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Science categories.


Saat gawai teknologi informasi demikian luas penggunaannya, menulis semakin terasa gampang. Tiap orang dimudahkan mengekspresikan diri (dengan tulisan, audio, gambar) melalui berbagai saluran media sosial. Menulis dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, tentang apa saja dan untuk siapa saja. Namun, di tengah berbagai kemudahan itu, satu hal tidak berubah ialah hakikat menulis sebagai kegiatan intelektual dan profesional. Berbagai kemudahan yang ditawarkan zaman tidak dapat menghapus esensi dari proses kepenulisan: komitmen untuk terus menekuninya dan mengasah diri untuk selalu meningkatkan kualitas karya. Ini merupakan esensi yang membedakan proses kepenulisan profesional dan yang bukan. Proses kepenulisan yang diungkap dalam buku ini menekankan hal tersebut. Melampaui persepsi menulis sebagai kegemaran, hiburan dan kebutuhan, buku ini menjelaskan hakikat menulis sebagai sebuah keahlian. Ada teknik dan metodologinya dan hal itu harus terus-menerus dipelajari. Selain untuk mengasah kemampuan diri, juga karena teknik dan metodologi itu berkembang. Hal tersebut semakin penting di era Revolusi Industri 4.0 yang tengah berjalan. Era ini dikenal sebagai masa kebangkitan kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) yang makin menggeser manusia dari pekerjaan-pekerjaannya. Semakin banyak lowongan di berbagai bidang diisi oleh robot dengan AI. Dimulai oleh arena dunia manufaktur dan logistik dan kini menjalar ke hampir semua profesi, termasuk bagi para wartawan dan penulis. Buku ini membahas hakikat kepenulisan di tengah tantangan di era Revolusi Industri 4.0 berdasarkan pengalaman penulis dalam menulis biografi dan karya tulis nonfiksi lainnya selama lebih dari 20 tahun. Pembahasan dalam buku ini dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama menyajikan refleksi dan interpretasi atas sejumlah aspek kepenulisan, baik teknik praktis maupun isu etis. Walaupun tidak secara eksplisit berfokus pada penulisan biografi, sebagian besar refleksi yang disajikan didasarkan pada pengalaman menulis karya-karya biografis. Bagian kedua menyajikan lebih mendalam tentang berbagai aspek menulis biografi. Di bagian ini isu-isu yang dibahas sudah beranjak dari aspek-aspek teknis ke hal-hal yang bersifat filosofis. Bagian ketiga menyajikan karya tulis biografis yang pernah dikerjakan oleh penulis. Ada tiga genre yang disajikan yaitu tulisan profil, opini yang menjadikan sosok sebagai pemantiknya, dan wawancara. Bagian keempat dari buku ini menyajikan refleksi penulis dalam menjalankan profesi jurnalisme serta beberapa karya tulis jurnalistik yang relevan. Buku ini disajikan kepada pembaca umum, terutama yang memiliki gairah untuk menulis, khususnya menulis biografi dan karya nonfiksi lainnya. Dengan membaca buku ini diharapkan muncul kesadaran untuk menjadi penulis yang berkomitmen, yang menempatkan kegiatan menulis lebih dari sekadar keperluan, kegemaran dan hiburan. Buku ini juga diharapkan bagi dunia akademis, terutama sekolah atau kampus yang memberi penekanan pada proses kepenulisan dalam silabusnya. Selain itu buku ini juga menjadi sarana bertukar pikiran dan pengalaman dengan sesama penulis profesional lainnya. Pertukaran gagasan dan pemikiran sangat penting dalam upaya memberikan kontribusi bagi lahirnya wawasan baru di dunia kepenulisan. Revolusi industri 4.0 seringkali dipandang sebagai ancaman bagi profesi apa saja, termasuk profesi menulis. Buku ini diharapkan memberikan dasar bagi diskusi lebih lanjut. Buku ini layak dibaca oleh: - Para dosen, guru, dan para pendidik lainnya yang memiliki komitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui karya-karya ilmiah populer/ - Para penulis maupun calon penulis. - Para peneliti yang ingin mempopulerkan hasil penelitiannya. - Para profesional yang memiliki kebutuhan untuk memberikan penjelasan lebih komunikatif kepada klien-kliennya - Para tokoh politik, pejabat, selebritis dan influencer yang ingin menulis biografi atau memoar. - Rohaniawan yang ingin menjangkau umat lebih luas melalui tulisan. - Calon wartawan, wartawan dan pekerja media lainnya. - Mahasiswa Ilmu Komunikasi. - Aktivis pers kampus. - NGO yang ingin dikenal lebih luas melalui media.



Puspa Ragam Kisah Inspiratif Berbagi Pengalaman Dan Nilai Nilai Kehidupan Bagi Warga Senior Dan Generasi Muda


Puspa Ragam Kisah Inspiratif Berbagi Pengalaman Dan Nilai Nilai Kehidupan Bagi Warga Senior Dan Generasi Muda
DOWNLOAD
Author : 33 Penulis Komunitas 50
language : id
Publisher: Penerbit LeutikaPrio
Release Date :

Puspa Ragam Kisah Inspiratif Berbagi Pengalaman Dan Nilai Nilai Kehidupan Bagi Warga Senior Dan Generasi Muda written by 33 Penulis Komunitas 50 and has been published by Penerbit LeutikaPrio this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Juvenile Nonfiction categories.


Buku ini merupakan bentuk legacy (warisan) nilai kehidupan yang disumbangkan anggota "Komunitas 50plus"kepada masyarakat sesama senior usia 50 tahun ke atas dan bagi generasi di bawah usia 50 tahun.Kumpulan tulisan yang bersadarkan pengalaman hidup mereka mencakup tiga aspek nilai kehidupan yang sangat relevan dan bermanfaat bagi kehidupan masa kini. Kemurahan Hati Berbagai pengalaman yang dibagikan menunjukkan,:Untuk memberi tidak perlu menunggu kaya".Pemberian tidak hanya tentang materi,juga dalam bentuk perhatian dan kepedulian.Orang yang mau memberi adalah orang yang mensyukuri apa yang telah dimilikinya,dan besedia berbagi kepada orang yang kekurangan.Mereka peduli dan empati atas kebutuhan ornag lain.Sikap demikian muncul dari orang yang memiliki kemurahan hati. Integritas Banyak permasalahan yang timbul dalam kehidupan keluarga,tempat kerja dan masyarakat,disebabkan semakin lunturnya nilai integritas.Pengalaman hidup yang dibagikan di buku ini menunjukkan,orang yang memiliki intergritas adalah orang yang bisa diandalkan dan dipercaya.Mereka tidak melakukan hal yang tidak benar dan merugikan orang lain.Ini sangat relevan dengan kondisi masa kini,ketika banyak orang melakukan pelanggaran atas peraturan dan norma-norma demi kepentingan diri dan golongan mereka. Rahmat sebagai Warga Senior Bisa menjadi warga senior adalah rahmat dari Allah yang patut disyukuri,karena banyak orang sudah meninggal sebelum mencapai usia 60 tahun.Kehidupan sebagai senior umumnya menyenangkan dan lebih bermakna.Bisa mendampingi dan bermain dengan cucu-cucu,bertemu kembali dengan teman lama,mengenang kembali masa-masa indah bersama pasangan yang telah mendahului kembali ke Sang Pencipta,merupakan bagian kehidupan yang layak disyukuri. Miliki buku yang istimewa ini,dapatkan manfaat dari pengalaman hidup para senior,dan jadikan sebagai referensi untuk menjalani kehidupan yang lebih berkualias dan bermakna.



Merawat Berbagi Kehidupan


Merawat Berbagi Kehidupan
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher:
Release Date : 1994

Merawat Berbagi Kehidupan written by and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1994 with Church and social problems categories.


Social involvement of Indonesian Christians; volume commemorating the 20th anniversary of Yayasan Bimbingan Kesejahteraan Sosial in Surakarta.



Mau Sehat Jauhi Rumah Sakit Dan Obat


Mau Sehat Jauhi Rumah Sakit Dan Obat
DOWNLOAD
Author : Dr. Shin Woo Seob
language : id
Publisher: Mizan Qanita
Release Date :

Mau Sehat Jauhi Rumah Sakit Dan Obat written by Dr. Shin Woo Seob and has been published by Mizan Qanita this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Cooking categories.


"Saya melaksanakan saran Dr. Shin dengan diet vegetarian: mengonsumsi beras cokelat, mengunyah perlahan, serta mengurangi gula dan tepung-tepungan. Kesehatan saya meningkat sangat baik. Bagi yang merasa khawatir dengan kesehatan dan tentang apa yang harus dimakan, buku ini hadir untuk menghilangkan kekhawatiran Anda." -Ha Sung Su, Pengacara, penyandang atopi dan diabetes Pengetahuan pengobatan bukanlah monopoli seorang dokter, melainkan pengetahuan yang dapat dipelajari dan diajarkan; terutama mengenai bagaimana cara hidup dengan kesehatan yang optimal. Yakin bahwa tak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan, Dr. Shin menekankan pula bahwa kita mampu melawan semua penyakit dengan cara penyembuhan yang menyenangkan dan sederhana: Mengubah pola hidup dan pola pikir. Membuat peredaran darah mengalir lancar. Mencari tahu apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya. Mengunyah perlahan, makan nasi cokelat dan garam. Mengurangi sampai menghentikan obat-obatan. Dalam buku ringkas dan praktis ini, Dr. Shin menunjukkan bahwa: Perlu mencari tahu penyebab penyakit. Tubuh juga memiliki kemampuan memulihkan kondisi. Rasa sakit yang kita rasakan sebenarnya adalah hal yang baik. Reumatik artritis bisa disembuhkan. Flu adalah usaha tubuh untuk bertahan hidup lewat pembersihan organ dalam. Kanker bisa hilang jika kondisi tubuh semakin sehat. Lalu, mengapa Dr. Shin menganjurkan berhenti minum obat? Karena, Tak ada obat yang tidak memberikan efek samping buruk bagi tubuh. Obat-obatan hanya mengurangi gejala, tidak membuat tubuh pulih. Pasien yang mengalami peradangan pada usus besar sebagian besar banyak mengonsumsi obat pereda nyeri perut atau antibiotik. Obat pereda sakit kepala bisa mengakibatkan Alzheimer dini. Antibiotik dan antasida sebenarnya berbahaya bagi tubuh. Suntik insulin karena anggapan kekurangan kadar insulin, justru menurunkan kemampuan sekresi insulin di dalam tubuh. Kita semua dapat hidup sehat karena hidup sehat merupakan hak semua orang. "Fakta tentang kemampuan menyembuhkan dan memperbaiki kesehatan diri sendiri secara alami, serta meningkatkan sistem imun melalui perubahan gaya hidup dan diet yang tepat." --Kim Hyun, Wiraniaga, mengidap kolitis ulseratif



Relasi Intimasi


Relasi Intimasi
DOWNLOAD
Author : Theo Riyanto, FIC
language : id
Publisher: PT Kanisius
Release Date :

Relasi Intimasi written by Theo Riyanto, FIC and has been published by PT Kanisius this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Family & Relationships categories.


Buku ini menyajikan tentang komunikasi, relasi, dan intimasi secara sederhana dan praktis. Disajikan juga cara mengatasi persoalan-persoalan yang berkait dengan berelasi dan berintimasi. Teknik-teknik berkomunikasi, berelasi, dan berintimasi disajikan secara sederhana, dengan harapan para pembaca dapat memahaminya dengan cepat dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Para pembaca yang sedang mengalami permasalahan berelasi dan berintimasi juga dapat menerapkannya dengan cepat. Semoga buku ini dapat membantu kita semua dalam membangun komunikasi, relasi, dan intimasi dengan baik dan sehat, di tengah gempuran media sosial yang dapat secara tidak sehat mengganggu komunikasi, relasi, dan intimasi manusiawi kita.



Filosofi Hidup Sehat


Filosofi Hidup Sehat
DOWNLOAD
Author : Destri Lestari Widodo, Agus Sumanto, dan Peserta Kelas Self Publishing Alineaku
language : id
Publisher: Alineaku
Release Date :

Filosofi Hidup Sehat written by Destri Lestari Widodo, Agus Sumanto, dan Peserta Kelas Self Publishing Alineaku and has been published by Alineaku this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Education categories.


Buku ini ditulis oleh peserta Kelas Menulis Online Self Publisher Alineaku -Alineaku Publisher-



Wabah Dan Pandemi


Wabah Dan Pandemi
DOWNLOAD
Author : Meera Senthilingam
language : id
Publisher: Kepustakaan Populer Gramedia
Release Date : 2021-09-01

Wabah Dan Pandemi written by Meera Senthilingam and has been published by Kepustakaan Populer Gramedia this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-09-01 with Science categories.


“Bagi yang panik atau bingung karena pandemi sekarang, buku ini menunjukkan dengan jelas riwayat perkembangan penyakit menular dan cara mengatasinya.” —Kirkus Kini manusia sedunia mesti hidup berdampingan dengan pandemi COVID-19. Namun sebenarnya selama berabad-abad manusia telah menghadapi berbagai penyakit menular yang telah menyebabkan banyak korban jiwa, bahkan memusnahkan sejumlah masyarakat: Cacar, campak, kusta, malaria, polio, HIV, sampai COVID-19. Dengan vaksin, obat, dan berbagai cara lain, kita berusaha mengendalikan dan berharap memberantas penyakit menular. Namun penyakit menular tidak mudah dihadapi, dan sering terjadi perbedaan pendapat di antara orang awam, di antara pakar, maupun antara orang awam dan pakar. Padahal ketidaktahuan atau bahkan kebebalan dalam menghadapi penyakit menular bisa tak kalah mematikan dengan penyakit itu sendiri. Buku ini menyajikan tinjauan atas perjuangan manusia melawan penyakit menular hingga saat ini, berikut penjelasan berbagai istilahnya seperti wabah, epidemi, pandemi, isolasi, kekebalan kelompok, dan lain-lain. Ditunjukkan juga bahwa penanganan penyakit menular bukan hanya soal medis, melainkan juga punya aspek sejarah, politik, sosial, dan lain-lain. Di tengah dunia yang sedang diancam penyakit menular mematikan, buku ini menjadi pegangan jernih yang memberi wawasan dan harapan, membantu kita mengerti apa yang kita hadapi dan bagaimana kita menghadapinya selama ini.



Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart Edisi Indonesia 11


Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart Edisi Indonesia 11
DOWNLOAD
Author : Gail Wiscarz Stuart
language : id
Publisher: Elsevier Health Sciences
Release Date : 2021-01-20

Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart Edisi Indonesia 11 written by Gail Wiscarz Stuart and has been published by Elsevier Health Sciences this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-01-20 with Medical categories.


Using the latest clinical research and diagnoses, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 11th Edition provides a holistic, biopsychosocial approach to psychiatric nursing care. It follows the popular Stuart stress-adaptation framework and includes comprehensive coverage to simplify important nursing and medical concepts, promote quality and safety in care, and address psychobiology and psychopharmacology topics integral to today’s psychiatry. New to this edition is a chapter on the latest on health care reform, prescription abuse, and obesity issues. Written by psychiatric nursing expert Gail W. Stuart, this market-leading text makes it easy to apply classroom theory to clinical practice. An easy-to-follow writing style makes it easy to understand both simple and complex topics. A well-rounded, collaborative approach provides coverage of all major psychiatric disorders from nursing and medical perspectives. The Stuart Stress Adaptation Model of health and wellness provides a consistent nursing-oriented framework, with clear explanations of biological, psychological, sociocultural, environmental, and legal-ethical components. An evidence-based practice approach bridges the gap between clinical research and everyday practice. Learning from a Clinical Case boxes begin disorders chapters with thought-provoking questions and end chapters with answers and feedback. Summarizing the Evidence boxes in the disorders chapters examine the research and findings that support psychiatric nursing care. A family focus and discussions of outpatient care reflect current trends in psychiatric nursing. A Patient Speaks and A Family Speaks boxes present short vignettes with the patient’s and family’s perspectives of the caregiving process. Competent Caring: A Clinical Exemplar of a Psychiatric Nurse boxes feature the experiences and personal insights of practicing psychiatric nurses. Nursing Treatment Plan Summary tables present care plans including patient goals with nursing interventions and rationales. Patient Education Plan and Family Education Plan tables include key information that you need to share with the patient and his or her family to facilitate shorter hospital stays and more outpatient care. Therapeutic Dialogue boxes offer examples of nurse-patient interactions. Clinical examples include selected nursing diagnoses. Focus Points provide a comprehensive, point-by-point review of the important information in each chapter. • Remove all NANDA content and replace with local national standards in nursing diagnosis (SDKI Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) • Update with NIC 7e and NOC 6e for intervention and implementasi, evaluation • Update DSM-V if updates are available