[PDF] Kian Sehat Tanpa Obat - eBooks Review

Kian Sehat Tanpa Obat


Kian Sehat Tanpa Obat
DOWNLOAD

Download Kian Sehat Tanpa Obat PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Kian Sehat Tanpa Obat book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page



Kian Sehat Tanpa Obat


Kian Sehat Tanpa Obat
DOWNLOAD
Author : Dr. Jamal Muhammad Az-Zaki
language : id
Publisher:
Release Date : 2019-04

Kian Sehat Tanpa Obat written by Dr. Jamal Muhammad Az-Zaki and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2019-04 with categories.


Beribadah itu kewajiban setiap hamba, karena kita diciptakan di dunia ini untuk beribadah. Meskipun kewajiban, jangan bayangkan ibadah sebagai beban yang berat untuk dijalankan. Sebaliknya, jadikanlah ibadah sebagai kebutuhan sehingga terasa ringan saat menunaikannya. Banyak penelitian kedokteran modern yang mengungkap fakta-fakta baru bahwa menunaikan shalat, zakat, puasa, dan haji mengandung hikmah kesehatan yang amat luas. Memang pada awalnya ibadah merupakan perintah Allah. Namun, di balik perintah itu terdapat rahasia besar yang manfaatnya kembali kepada kita sendiri. Buku ini mencoba menguak rahasia kesehatan saat kita menunaikan shalat, zakat, puasa, dan haji. Uraiannya yang jelas niscaya membuat kita semakin yakin untuk istikamah dalam beribadah. Mengerjakan kewajiban-kewajiban sebagai hamba pun akan lebih terasa sebagai kebutuhan. Sebab, selain berpahala, kita bakal menjadi muslim yang sehat selama menjalani kehidupan di dunia ini.



Hidup Sehat Tanpa Obat


Hidup Sehat Tanpa Obat
DOWNLOAD
Author : Dr. Jamal Muhammad Az-zakki
language : id
Publisher: Cakrawala Publishing
Release Date : 2020-05-27

Hidup Sehat Tanpa Obat written by Dr. Jamal Muhammad Az-zakki and has been published by Cakrawala Publishing this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2020-05-27 with Antiques & Collectibles categories.


Lembaran buku ini berisikan tentang kandungan mukjizat sains dalam ibadah yang kita laksanakan. Karena ilmulah yang selalu bisa memberikan kita pengertian-pengertian dan hakikat ilmiah dengan baik dan benar. Kita memang hanya bisa mengatakan Sami’na wa Atha’na (kami dengar dan kami taat), namun Allah dengan tegas mengatakan: “Al Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Qur’an setelah beberapa waktu lagi.” (Shâd [38] : 86-87) Ibadah apapun yang Allah perintahkan sebenarnya menyimbolkan tanda-tanda kebesaran-Nya yang mampu memberikan efek positif bagi yang melaksanakannya, baik itu ditinjau dari sisi rohani maupun ilmiah. Bukankah Rasulullah saw pernah mengatakan: “Dijadikan Penyejuk mataku ada di dalam shalat, wahai Bilal hiburlah kami dengan shalat.” Seperti yang kita dapati sekarang ini, terdapat 126 Pusat Kesehatan di seluruh dunia yang menggunakan metode pengobatan dengan cara berpuasa seperti yang dikenal dalam ajaran Islam. Ketika kita menunaikan zakat, maka itu berarti kita sedang melakukan transaksi dagang dengan Allah. Disamping itu, zakat juga dapat memberikan efek ketenangan bagi jiwa. Kalau kita melaksanakan ibadah haji, maka itu menandakan bahwa kita sedang menuju kepada Allah dan melupakan segala urusan lain yang tidak ada hubungannya dengan Allah. Dari situ kita akan mendapatkan timbal balik materi maupun rohani. Dimana ketika seseorang pulang dengan membawa prediket haji mabrur, maka ia bersih dari dosa dan kesalahan laksana seorang bayi yang baru saja dilahirkan ibunya. Jika kita perhatikan, ritual ibadah yang diperintahkan kepada kita hanya berupa gerakan-gerakan semata. Namun ternyata ia mampu memberikan anugerah yang luar biasa dan mengantarkan kita kepada nikmat surga.



Hidup Sehat Tanpa Obat


Hidup Sehat Tanpa Obat
DOWNLOAD
Author : Jamal Muhammad Az-Zaki
language : id
Publisher:
Release Date : 2010

Hidup Sehat Tanpa Obat written by Jamal Muhammad Az-Zaki and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2010 with Islam categories.




Sehat Tanpa Obat Dengan Tusuk Jarum Ala Indonesia


Sehat Tanpa Obat Dengan Tusuk Jarum Ala Indonesia
DOWNLOAD
Author : Gunawan Ismail
language : id
Publisher: Grasindo
Release Date : 2009

Sehat Tanpa Obat Dengan Tusuk Jarum Ala Indonesia written by Gunawan Ismail and has been published by Grasindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2009 with categories.


Alternative treatment using acupuncture methods in Indonesia.



Kiat Sehat Dengan Dan Tanpa Obat


Kiat Sehat Dengan Dan Tanpa Obat
DOWNLOAD
Author : DR. NURUL INAYAH & DR. GIKY KARWIKY
language : id
Publisher: Mizan Qanita
Release Date : 2020-05-11

Kiat Sehat Dengan Dan Tanpa Obat written by DR. NURUL INAYAH & DR. GIKY KARWIKY and has been published by Mizan Qanita this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2020-05-11 with Juvenile Fiction categories.


Anda demam, flu, batuk, pilek, diare? Dokter meresepkan antibiotik? Perlukah diminum? Harus dihabiskan? Kapan kita perlu antibiotik? Haruskah kita diimunisasi? Antibiotik bukanlah obat multifungsi untuk semua jenis infeksi dan kuman. Bahkan, dapat menyebabkan penyakit baru jika dikonsumsi sembarangan, memicu resistensi. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan? Dalam buku praktis ini, duo dokter memaparkan dengan ringan dan menarik, apa itu: Sakit, penyakit, dan penyebabnya Penyakit infeksi dan non-infeksi Kekebalan tubuh, yang bisa membuat kita senantiasa sehat Dengan demikian, kita bisa jadi konsumen kesehatan yang cerdas dan bijak di tengah banjirnya pengobatan modern. [Mizan, Mizan Publishing, Qanita, Hidup, Sehat, Tanpa Obat, Indonesia]



Sehat Tanpa Dokter


Sehat Tanpa Dokter
DOWNLOAD
Author : Romy Aditya
language : id
Publisher: FLASH BOOKS
Release Date :

Sehat Tanpa Dokter written by Romy Aditya and has been published by FLASH BOOKS this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Health & Fitness categories.


Menjadi dokter di rumah sendiri atau dokter bagi keluarga tentu saja sangat penting. Mahalnya biaya kesehatan yang kian hari kian meningkat, seiring pesatnya teknologi, fasilitas, dan obat-obatan hasil riset terbaru tentu akan berdampak signifikan terhadap masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah. Untuk berobat atau sekadar berkonsultasi ke dokter, banyak orang yang enggan. Tapi jangan khawatir! Buku ini akan membantu Anda mengatasi persoalan ini. Di buku ini, Anda dapat menemukan beragam informasi penting yang harus Anda ketahui mengenai cara-cara praktis untuk menangani beragam penyakit. Tentu saja, Anda bisa melakukannya sendiri di rumah. Setiap metode pengobatan dijabarkan dengan simpel namun jelas sehingga mudah untuk dipraktikkan. Untuk itu, cukup baca buku ini dan jadilah dokter untuk keluarga Anda sendiri. Selamat membaca!



Program Antix Tanpa Obat


Program Antix Tanpa Obat
DOWNLOAD
Author : Lanny Lingga, Ph.D
language : id
Publisher: Elex Media Komputindo
Release Date : 2014-04-11

Program Antix Tanpa Obat written by Lanny Lingga, Ph.D and has been published by Elex Media Komputindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2014-04-11 with categories.


"""Saat ini, diabetes, hiperkolesterol, hipertensi, dan obesitas seolah menjadi monster yang menyeramkan bagi setiap orang yang peduli terhadap kesehatan. Dunia medis masih terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh penuaan sel atau populer dengan istilah penyakit degeneratif. Kenyataannya, belum ada satupun terapi medis yang sukses mengatasinya.Gaya hidup meliputi pola diet yang tidak sehat, aktivitas fisik yang jarang dilakukan, serta kecenderungan stres menjadi faktor yang patut disalahkan sebagai penyebab disfungsi metabolisme. Disfungsi metabolisme diawali oleh kekebalan sel tubuh terhadap hormon metabolik bernama insulin atau populer dengan sebutan resistensi insulin. Resistensi insulin menjadi pecundang yang menyebabkan terjadinya empat macam gangguan kesehatan yang terangkum sebagai sindrom metabolik atau sindrom X. Supaya mudah diingat, dalam buku ini saya lebih suka menggunakan istilah sindrom X. Program utama yang disarankan dalam program anti X adalah diet anti X. Diet khusus ini yang saya namakan diet anti-X. Saya susun setelah memelajari dan mencoba puluhan program diet umum yang telah ada sebelumnya. Diet anti X berbeda dengan diet pada umumnya. Anda tidak perlu khawatir atau takut untuk memulai diet anti X, karena pelaksanaan diet ini relatif sederhana. Jangan pesimis Anda gagal karena kelaparan harus """"""""berdiet"""""""". Rasa lapar tidak pernah Anda rasakan karena selama menjalani diet anti X, Anda dapat makan sekenyangnya. Justru kepuasan Anda terhadap makanan menjadi kunci sukses diet anti X. Program anti X adalah program seumur hidup yang seharusnya Anda ikuti sepanjang hayat."""



Diabetes Bisa Sembuh Tanpa Obat


Diabetes Bisa Sembuh Tanpa Obat
DOWNLOAD
Author : Prof. Dr. Hans Tandra, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM, FACE, FACP
language : id
Publisher: Penerbit Andi
Release Date :

Diabetes Bisa Sembuh Tanpa Obat written by Prof. Dr. Hans Tandra, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM, FACE, FACP and has been published by Penerbit Andi this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Health & Fitness categories.


Sejak dulu orang beranggapan bahwa diabetes adalah penyakit yang tidak mungkin bisa disembuhkan. Bahkan Diabetes bisa menyerang jantung, menimbulkan stroke, terjadi gangguan lever, batu empedu, gagal ginjal, impotensi, amputasi kaki, kebutaan, berbagai infeksi, bahkan beberapa macam kanker Singkatnya, diabetes adalah silent killer, membunuh, mematikan. Diabetes tidak bisa hilang. Para ahli mengatakan gula darah si pasien well-regulated, atau well-controlled, yang disebut pula "terkendali dengan baik". Bahkan ada yang menamakannya "sembuh". Kendati demikian, ada orang yang akhirnya bisa menyetop Obat, sama sekali tanpa tablet diabetes, suntikan insulin pun dihentikan. Luar biasa. Tiga bulan telah lewat, setahun, dua tahun, bahkan sampai lima tahun, gula darahnya tetap terkontrol baik, HbA1c nya juga normal, selalu di bawah 6,5%. Jadi, meskipun dinyatakan kena diabetes, tetapi gula darahnya terkontrol dengan sangat baik hanya melalui diet dan pengaturan gaya hidup yang benar, Diabetes seperti inilah yang dinamakan diabetes yang terkendali dengan baik, tanpa mengonsumsi Obat sama sekali. Bagi yang belum terkena diabetes, maupun yang sudah menjadi pengidap, dan bagi semua orang yang ingin hidup sehat, perlu membaca dan mempelajari buku ini dengan sungguh-sungguh. Buku ini untuk Anda yang mau berubah, yang punya semangat dan tekat kuat untuk melangkah. Tidak seperti buku-buku saya yang lain mungkin sarat teori dan banyak ilmu diabetes - buku ini memuat 10 langkah cara-cara sederhana untuk memerangi dan mengendalikan diabetes. Bertindaklah mulai sekarang, melangkahlah, buku ini akan menyelamatkan Anda.



Tiga Minggu


Tiga Minggu
DOWNLOAD
Author : Naya Hasan
language : id
Publisher: Noura Books
Release Date :

Tiga Minggu written by Naya Hasan and has been published by Noura Books this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Fiction categories.


Kian Erlangga, Sastra Inggris Novelis. Sukanya genre thriller. Enggak pernah pacaran. Anindya Laudy, Antropologi Hobi rebahan, leha-leha, nonton drakor. Gagal move on dari gebetan. Kian dituntut menulis novel romance. Dia butuh Laudy untuk membuatnya paham apa saja yang dilakukan sepasang kekasih. Abim, gebetan Laudy, baru saja CLBK sama mantannya yang sempurna. Laudy butuh Kian untuk memanas-manasi cowok itu. Maka, berpacaranlah mereka. Kian dan Laudy, sobat karib sejak kecil, yang tiap hari ketemu karena kamar kosnya sebelahan. Cuma tiga minggu, dengan satu aturan: tidak boleh jatuh cinta. Gampang, ‘kan? Tentang Memiliki nama pena Naya Hasan, penulis kelahiran Banjarmasin, 27 Desember 1992 ini lebih akrab disapa dengan nama panggilan Naya. Menyukai kegiatan menulis sejak bisa menulis huruf dan kalimat. Menyukai pepohonan, derai hujan di atas aspal, dan wangi baju yang sedang disetrika (serius!). Menghabiskan masa kecil dengan bicara kepada pohon, mengawasi pergerakan awan, dan mencelupkan kaki ke dalam air sungai. Naya dapat dihubungi di akun-akun berikut: Wattpad : @naya_hasan Instagram : @specialnay E-mail : [email protected] Keunggulan Buku Mengangkat tema friendzone yang tidak pernah ketinggalan zaman, juga pacar setting-an demi kebutuhan riset kepenulisan si tokoh cowok yang seorang penulis Wattpad terkenal. Tokoh-tokoh sampingan menjadi karakter yang juga ditunggu-tunggu pembaca karena humor dan sikap sarkastik mereka. Kedua tokoh utama sama-sama pemula dalam hal pacaran, jadi banyak adegan-adegan lucu dan seru yang memalukan tetapi berakhir manis. Resensi ARTIKEL TERKAIT Moving Out of (What I Thought) My Comfort Zone Keluar dari zona nyaman? Rasanya kayak ... mencelupkan kaki ke air dingin. Kayak keluar galaksi menuju planet lain (walaupun belum pernah nyoba). Kayak kenalan sama orang baru lewat aplikasi kencan daring. Asing, canggung, tapi lama-lama nyaman. Keluar dari zona nyaman, itulah yang kulakukan ketika memulai menulis Tiga Minggu. Hai, Naya di sini, mamanya Kian, Laudy, Arsen, dan ibu tirinya Nando. Enggak, bercanda, belum jadi mama-mama, kok, dan belum ada hilal hal itu akan terjadi dalam waktu dekat. Oke, sebelum aku curhat hal yang enggak berkaitan sama sekali dengan Tiga Minggu, atau ini malah kayak narasi pembuka ala-ala Youtuber, mari kita kembali ke jalan yang lurus dan benar. About how this magical event happened and gave me the light of hope. It’s quiet a long story. Di sini, aku menghadirkan bintang sejuta umat, Nando, yang gantengnya naik ke langit ke-7 (kata dia) untuk membantuku memberikan pertanyaan. Hai, ini Nando Oppa, tolong berikan cinta yang banyak. Saranghae~ Abaikan dia. I pay him to give me questions, okay? Lalu, aku akan menjawab, dengan sedikit mendongeng. Jadi, siapkan selimut, dan ... perjalanan ini dimulai. Kita mulai dari penghujung Mei 2019, salah satu titik krusial dalam perjalanan menulisku, ketika aku memutuskan untuk kembali, memulai dari nol lagi apa yang pernah kutinggalkan dan hilang. Setelah selesai dengan skripsi pada 2015 dan memasuki dunia kerja yang benar-benar baru, aku mulai menghilang, mulai jarang menulis, mulai hiatus. Beberapa kali mencoba memulai, tapi hasilnya selalu maju mundur; menulis, lalu hilang, lalu menulis lagi, kemudian raib lagi. Kayak tukang PHP. Di titik ini, enggak bohong kalau kubilang aku sering meragukan diri, merasa bahwa menulis bukan tempatku dan sudah saatnya aku menyerah. At that time, I felt like I lost everything already; friends, support, skill. Dan, memang hampir menyerah. Sampai, entah dengan kekuatan apa, yang jelas bukan kekuatan bulan, aku akhirnya memberanikan diri mulai kembali menulis. Aku memilih akun Wattpad lama yang sudah memiliki banyak sarang laba-laba. Bagiku, itu adalah satu keputusan yang cukup besar, yang awalnya enggak kuyakini bakal bisa bertahan sampai seperti sekarang. Memulai menulis setelah hiatus bertahun-tahun, dengan beberapa bab awal tanpa ada yang baca sampai muncul satu orang, lalu dua, lalu tiga, lalu terus bertumbuh. Bagiku yang dulunya pernah merasakan dukungan sejumlah orang saat menulis, hal itu enggak mudah sama sekali. Namun, ajaibnya, karya pertama dapat diselesaikan hingga mencapai kata tamat, and I’m proud. Karya pertama tuntas, and that’s great! But ..., something’s a little off. Aku sadar dengan sepenuh hati bahwa bahasanya masih baku sekali, masih fanfiction sekali. Kayak tulisanku zaman sebelum negara api menyerang dulu. Kayak tulisan beberapa tahun ke belakang, waktu diriku yang songong ini masih anti membaca novel non-baku dengan bahasa gue-elo yang enggak membuatku nyaman. But, look at me now. Juli 2019 kuputuskan untuk keluar dari zona nyaman, untuk melampaui jarak jangkau, mencoba sesuatu yang baru, dan menaklukkan dunia (oke, ini enggak). Aku pun menulis Tiga Minggu, dengan bahasa gue-elo dan dengan kerecehan yang tidak direncanakan. Baiklah, ada pertanyaan? (Dengan suara mengantuk) Hmm …, itu tadi pengantarnya udah sepanjang jalan kenangan gue sama mantan, Kak Nay, hiks. Langsung aja, deh, kok bisa berjodoh di Noura? Pake pelet? Pengin jugaaa! Mon maap, enggak pake pelet, susuk doang. Susuk kental manis. Jadi, ya, beberapa part sebelum Tiga Minggu tamat di Wattpad pribadi, seorang teman membagikan pengumuman kontes menulis series Campus Couple dari Penerbit Noura. Enggak yakin ikut awalnya, karena kupikir naskah Tiga Minggu ditulis asal-asalan, enggak ada harapan dan saya enggak punya waktu untuk menulis naskah baru. Ya emang, sih. Namun, beberapa hari sebelum deadline, akhirnya aku mendapat ilham (bukan anak Pak Camat) untuk mencoba. Dimulailah menyunting tiga bab awal Tiga Minggu agar lebih layak baca dan menghabiskan cukup banyak waktu membuat sinopsis yang menarik. Lalu, pada hari terakhir, pukul sepuluh malam, akhirnya saya kirim dengan hati yang pasrah. (Tolong lampirkan permohonan maaf yang seluas samudra kepada Mbak Editor, karena pasti capek sekali menerima serangan naskah pada hari terakhir). Perjalanan Tiga Minggu sampai bisa lolos 5 besar pun penuh kejutan. Tahu bahwa naskah-naskah saingan benar-benar tidak bisa dianggap main-main, bohong kalau kubilang enggak merasa terintimidasi. Melalui jalur vote pun, aku enggak sanggup bersaing. Jalan ninjaku satu-satunya, akhirnya, hanya pasrah dan berdoa, dan mungkin Tuhan sedang memberikan secercah harapan serta banyak keberuntungan saat itu. Yang enggak akan kulupakan, saat itu aku sudah dengan sendunya mengatakan kepada teman penulis: “Aku sudah ikhlas.” Kayak istri tua siap dimadu. Amit-amit, dah! Waktu itu sore menjelang magrib dan aku pun sok cuek dengan mematikan data seluler biar enggak ada notifikasi masuk, padahal sebenarnya enggak berani meriksa. Lalu, malamnya, saat data dihidupkan kembali, ada yang mention, mengucapkan selamat. Lagsung deg! Hampir serangan jantung. Tangan panas dingin waktu membuka notifikasi. Dan hasilnya .... Aku lolos. AKU LOLOS. AKU LOLOS!!! (Dibaca dengan suara Spongebob.) Berburu ubur-ubur! Berburu ubur-ubur! (Dengan suara Patrick.) Oke, enggak lucu, ya? Lanjut aja. Terus, gimana awalnya terbentuk cerita Tiga Minggu? Gimana terbentuknya Babang Nando yang kece ini, Kak Nay? Sebelumnya, aku suka K-Pop dari zaman ... ugh, sebut saja, Ice Age. Dari masa kejayaan TVXQ, Big Bang, dan I want nobody nobody but you-nya Wonder Girls digaungkan di mana-mana. Dari zaman PSY masih joget-joget lagu Sorry Sorry dan Byun Baek-Hyun masih jadi cabe-cabean sekolah yang belum ditemukan SM. Kesimpulannya, diriku .... sudah renta, huhu. Dan, sekarang, meski sudah enggak segila dulu lagi, (dulu sampai sakit karena enggak dikasih izin nonton konser Super Junior, sekarang diingat malah malu), sepasang mata ini masih jeli agar tidak melewatkan idola baru nan unyu. Dan, orang pertama yang muncul di pikiranku ketika mulai membangun tokoh utama adalah (G)I-dle Yuqi. Rambut keritingnya yang berkibar berpartisipasi besar dalam terciptanya seorang Anindya Laudy. She makes it looks ... so cute. I can’t. Visual Kian ditemukan dengan tidak sengaja. Waktu itu, yang ada di otak cuma nama Kian, nama yang jarang kutemukan. Lalu, bersama Yuqi, aku melihatnya dalam satu reality show, menyaksikan mereka berinteraksi dan, seketika, rasanya ada lonceng yang berdenting, dot-dot yang terkoneksi, benang merah yang terjalin. Namanya Lucas, kalau enggak kenal, seenggaknya pasti pernah melihatnya dalam iklan kopi. And, I immediately jumping into the ship at the first sight! I wish they are truly an item in this universe, if I’m allowed to. Kian si Tiang dan Laudy si Keriting hanyalah mereka dalam wujud fiksi lokal. Wait, did I just go back to fanfiction thingy? Er .... Nando dan Arsen muncul belakangan dan datang begitu saja, seperti ditarik. Arsen yang sok sultan dan Nando, anak kesayangan, yang saking disayangnya oleh semua orang, selalu menjadi sosok tertindas. Mon maap, tetapi aku pun mencari visual yang sekiranya memiliki wajah tindas-able (Haechan melarikan diri). Dan Abim, kita biarkan misterius, ya, seperti orangnya. Iya nih, gue ditindas semua orang termasuk pembaca. Salah Pangeran Nando yang lebih ganteng dari Pangeran Brunei ini apa? T T Tapi, baiqlah, gue akan bertaya lagi, demi nasi bungkus yang dijanjikan. Ceritanya inspirasi dari mana? Bukan true story, ‘kan? Karena ... maap maap, nih, ya, enggak cocok, wkwk. Apa sebaiknya kutindas saja orang ini? Lihat saja nanti, hmm. Karena aku baru saja keluar dari zona nyaman dari segi kepenulisan, aku memutuskan untuk menulis cerita yang membuatku nyaman. Dan, Tiga Minggu mengambil salah satu tema yang paling kufavoritkan di seluruh dunia: persahabatan yang berubah menjadi cinta. Atau, persahabatan yang begitu erat sampai-sampai enggak ada bedanya dengan hubungan romantis pada umumnya. Lalu, ditambah perjanjian pura-pura selama tiga minggu, kayaknya lucu aja menggambarkan bagaimana kencan mereka, transisi dari sekadar sahabat jadi berstatus pacar. Klise, mungkin. Namun, aku juga percaya, apa pun yang kita tulis dengan hati, dengan rasa bahagia, akan tersampaikan kepada pembaca. Dan, aku bahagia selama menulis Tiga Minggu, selama menceritakan interaksi manis Laudy dan Kian, atau kebobrokan Nando dan Arsen. Aku suka menuliskan tentang mereka, dan berharap bisa menuliskannya sebanyak-banyaknya. True story or not? Ya bukanlah. Orang enggak punya teman cowok. Sedih. Soundtrack-nya tolong yang kayak momen saat Gong Yoo menghilang di Goblin. Kenapa Sastra Inggris dan Antropologi? Dan, kenapa harus tiga minggu? Sastra Inggris dan Antropologi adalah dua jurusan yang pengin banget kumasukin. Yang sayangnya, enggak tersedia di kampusku sehingga aku justru masuk Pendidikan Bahasa Inggris. Menyerempet dikitlah, setidaknya. Jadi, aku ingin bertualang bersama Kian dan Laudy di dua jurusan ini. Dan, tiga minggu lucu aja, daripada dua minggu atau empat minggu. Alasan yang penuh filosofi, bukan? Iyain aja dah biar dapat makan. Tapi ..., cringe enggak, sih? Terutama pas adegan di atap itu? Yang pas mereka melihat bintang dan Laudy mengibaratkan Kian sebagai kelingking? Lalu terjadi ... sesuatu. Gue aja sampe merah, Kak, nontonnya. If you ask me whether I cringed or nah while I was writing the story, jawabannya jelas iya. Yes! Seribu kali yes! Apalagi adegan di atap itu, huhu, sampai guling-guling waktu nulisnya. Tapi ..., aku suka. Semoga yang baca nanti juga guling-guling dan suka, hehe. Kalau enggak, Nando yang akan kugulingkan. Gue lagi. Apa salah hamba? : ( Pertanyaan terakhir sebelum Pangeran Nando pamit mamam, berapa lama menyelesaikannya? Apa suka duka selama menulis Tiga Minggu, dan kenapa novel ini worth reading? (PS: Lauknya ayam, ya, Kak! Udah tiga minggu enggak makan ayam, hiks.) Aku berhasil menyelesaikan novel ini dalam 5 bulan. Dan, bahkan aku enggak menyangka bakal berhasil menyelesaikannya. Sukanya saat berhasil melanjutkan, menamatkan, dan saat membaca komentar-komentar lucu para pembaca. Rasanya masalah hidupku terselesaikan semudah itu. Dukanya adalah saat stuck, ini terjadi di pertengahan aku menulis, enggak tahu lagi mau nulis apa. Sampai berapa minggu naskah ini tidak kusentuh. Kemudian, aku mulai cari inspirasi dengan baca-baca ulang bab awal, tweet receh atau komen-komen yang lucu, atau sekadar menonton interaksi Lucas dan Yuqi. Jadi, komen-komen lucu di Wattpad itu berguna banget, sebenarnya. Aku harus sering-sering mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas dukungannya. Kalau kamu butuh hiburan, bacaan ringan yang lucu, manis, dan seputar anak kampus, maka Tiga Minggu worth reading. Kalau kamu suka yang sederhana, yang mengobati sakit kepala dan yang bisa bikin kamu senyum saat harimu sedang tidak begitu baik, then it’s worth to be in your bookshelf. Oke, maafkan kepedean ini. Last thing before I’m off too, jika berkaca lagi, Tiga Minggu adalah salah satu percapaian terbaik yang enggak kusangka-sangka. Yang berawal dari mencoba sesuatu di luar zona nyaman. Jadi, siapa pun di luar sana yang senang mencoba-coba, jangan menyerah. Kukirimkan dari sini semangat dan doa. Good luck! Naya is signing off. Mau ngasih makan Nando. Kekasih tak dianggap Kian, Naya. [Mizan, Mizan Publishing, Noura Books, Novel, Romance, Remaja, Indonesia]



Langkah Revolusioner Sembuh Dari Asma


Langkah Revolusioner Sembuh Dari Asma
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: PT Mizan Publika
Release Date :

Langkah Revolusioner Sembuh Dari Asma written by and has been published by PT Mizan Publika this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with categories.