[PDF] Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H - eBooks Review

Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H


Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H
DOWNLOAD

Download Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page



Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H


Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: Ufuk Baru
Release Date :

Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H written by and has been published by Ufuk Baru this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Antiques & Collectibles categories.


Sebuah masa tiga puluh hari untuk mengejar cinta-Nya telah mendekat hadir kembali. Ramadan dengan semua lapis kenikmatan yang disuguhkannya senantiasa berhasil memukau jiwa-jiwa untuk mendekati, masyuk dalam kesibukan yang ada di dalamnya. Mereka yang berada di luar lingkaran ini akan sekadar mendengar sayup kegembiraannya, tetapi mereka yang berhasil menggelintar ke dalam pelukan kehangatan Ramadan akan merasakan sensasi berbeda, sebuah rasa suka hati yang senantiasa dirindukan ketika Ramadan perlahan menjauh pergi. Di keriangan masa kecil ada satu kenangan Ramadan tak terlupakan. Masa-masa ketika setelah seharian yang panas, berpeluh menahan dahaga dan lapar, lalu berbuka bersama keluarga menikmati hidangan sederhana tapi akan terasa menjadi berlipat kenikmatannya karena seharian menahan lapar luar biasa. Segera setelah makanan selesai disantap habis dan dibereskan, semua bersiap siap berangkat ke masjid untuk menunaikan tarawih bersama dengan tetangga dan handai tolan. Anak-anak akan memilih berangkat bersama dan saling jemput- berjemputan, memanggil-manggil dari depan rumah masing- masing lalu berlarian kecil dengan riang gembira menuju masjid menerobos kegelapan malam, tanpa takut suatu apa pun. Di dalam masjid saling berebutan mencari posisi paling dekat jendela atau kipas angin, agar semilir angin darinya akan menyapa lembut saat kegerahan mulai terasa di dalam masjid. Sesaat setelah tarawih dan khotbah selesai, akan berjejer anak-anak itu, berderet di hadapan Sang Ustaz meminta paraf pada buku Ramadan yang dipersiapkan sekolahnya sebagai tanda hari itu ia telah menunaikan salat tarawih dan pula selesai mendengarkan ceramah. Tak lewat beberapa hari Ramadan biasanya akan mulai diadakan acara pesantren-pesantren kilat di sekolah maupun madrasah. Tak hanya di sekolah, rumah-rumah akan dipenuhi majelis-majelis pengajian, radio menyiarkan senandung- senandung religi, sementara televisi tak henti memutar kajian- kajian pengisi dahaga ruhani. Semarak segara ilmu yang hadir tiap Ramadan ini tak lain karena bulan mulia ini adalah juga syahrut tarbiyah, sebuah masa ketika dahulu Rasulullah mencontohkannya dengan bertadarus setiap hari langsung bersama Malaikat Jibril. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma, dia berkata “Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah orang yang paling dermawan memberikan kebaikan. Beliau paling dermawan ketika di bulan Ramadhan, yaitu ketika Jibril menemuinya. Jibril ‘alaihi salam biasa menemuinya setiap malam di bulan Ramadan sampai apabila Jibril telah selesai menyampaikan wahyu, maka Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menyetorkan hafalan Al-Qur’annya kepada Jibril. Apabila Jibril ‘alaihi salam menemuinya, maka Beliau adalah orang yang paling ringan dalam berderma lebih daripada angin yang bertiup”. Teladan dari Rasulullah yang digambarkan dengan sangat indah pada hadis inilah yang kemudian menjadi contoh bagi semaraknya gairah intensitas kajian ilmu oleh umat Islam di bulan ini. Dalam sejarah kesultanan Ustmani ada sebuah kajian Al- Qur’an yang khusus dilakukan pada bulan Ramadan oleh para ulama di hadapan Sultan. Kajian yang dilaksanakan pada waktu antara Dzuhur dan Ashar atau pada beberapa masa dilakukan di antara waktu Ashar dan Maghrib ini, disebut sebagai Huzur-ı Hűmâyûn Dersleri atau Huzur Dersi yang berarti “Kajian di Hadapan Sultan”. Kajian berdurasi dua jam ini dihadiri oleh Sultan, seorang mukarir dan beberapa muhatab, serta para pendengar laki-laki maupun wanita. Mukarir adalah ulama tafsir yang akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para muhatab yakni para ulama lain yang hadir di majelis tersebut. Pertanyaan akan ditujukan tak hanya seputar pemaknaan dan tafsir ayat yang dibahas, tapi juga dari sisi bahasa, linguistik, dan sebab turunnya ayat tersebut. Huzur Dersi, yang dilakukan pertama kali pada masa Sultan Mustafa ke-3 pada tahun 1759 ini, diikuti oleh setiap kelompok ulama yang berbeda-beda pada masing-masing kajian. Setiap Ramadan ada sekitar 70 bahkan pernah mencapai 126 alim ulama besar yang tercatat pernah mengikuti kajian-kajian ini. Terilhami dari kajian yang dilakukan oleh Sultan dan para ulama ini, maka di semua lapisan masyarakat pada masa itu juga dilakukan kajian-kajian tafsir dan fiqih di rumah-rumah para pembesar, di masjid-masjid bahkan di kedai-kedai makanan yang ditutup pada siang hari selama bulan Ramadan. Kajian Huzur Dersi terakhir dilaksanakan di istana Dolmabahçe pada masa Khalifah Abdul Majid Efendi di tahun 1923. Di masa modern saat ini, tercatat beberapa Kesultanan Islam masih terus melakukan kegiatan yang sama selama bulan Ramadan. Di kerajaan Maroko misalnya diadakan kajian ilmiah di hadapan Raja Maroko pada setiap bulan suci Ramadan. Kajian bernama “ ad-Durus al-Hasaniyah ar-Ramadhaniyah” ini dilaksanakan di Istana Raja, kota Casablanca – Maroko, dihadiri oleh para ulama, masyayikh, dai, qari, pemikir, dan cendekiawan Islam dari berbagai negara. Para ulama yang mengisi kajian di istana raja akan pula berkeliling mengisi kajian di tataran masyarakat pada hari lainnya. Dalam hal ini, semangat mencari ilmu dan menelaah Al-Qur’an tentu saja seharusnya menjadi semakin menggelora di bulan Ramadan karena kemuliaan Kitab Suci ini pertama kali disampaikan kepada baginda Rasul pada suatu malam mulia di bulan mulia ini. Tak berlebihan jika kita katakan bahwa kebiasaan membaca, ketekunan menuntut ilmu, kecemerlangan menganalisis, dan kesempatan menghidupkan kalbu adalah beberapa hal penting yang sepatutnya bisa diraih di bulan Ramadan ini. Oleh karena sarana dan metode paling agung untuk menghidupkan kalbu dan menguatkan iman di hati insan manusia adalah Al-Qur’an, dan Ramadan adalah musim semi bagi Insan Qur’ani. ‘’(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang batil.’’ (QS. Al-Baqarah: 185) Inilah syahda Ramadan, keindahan dan keelokan potongan masa pada tapis kelembutan Ilahi. Maka, dalam sedikit lembaran- lembaran edisi khusus Mata Air Ramadan Berpendar Maghfirah ini, izinkan Kami mengantarkan sebentuk bingkisan cinta melalui tulisan dan kisah hikmah bagi insan yang berpuasa, seteguk tetes kesegaran sebagai pengingat bagi yang sempat lupa, setangkup sajian harapan dalam kemasan khazanah tulisan. Semoga dalam dekap teduh Ramadan tahun ini, kita rasakan kembali kehangatan ampunan dan maghfirah-Nya yang akan mengantarkan Kita kembali suci dalam fitrah yang terbaik



Biometric Recognition


Biometric Recognition
DOWNLOAD
Author : Zhenan Sun
language : en
Publisher: Springer
Release Date : 2014-10-29

Biometric Recognition written by Zhenan Sun and has been published by Springer this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2014-10-29 with Computers categories.


This book constitutes the refereed proceedings of the 9th Chinese Conference on Biometric Recognition, CCBR 2014, held in Shenyang, China, in November 2014. The 60 revised full papers presented were carefully reviewed and selected from among 90 submissions. The papers focus on face, fingerprint and palmprint, vein biometrics, iris and ocular biometrics, behavioral biometrics, application and system of biometrics, multi-biometrics and information fusion, other biometric recognition and processing.