[PDF] Renda Renda Bahasa - eBooks Review

Renda Renda Bahasa


Renda Renda Bahasa
DOWNLOAD

Download Renda Renda Bahasa PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Renda Renda Bahasa book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page





Renda Renda Bahasa


Renda Renda Bahasa
DOWNLOAD
Author : Gunawan Wibisono Adidarmodjo
language : id
Publisher:
Release Date : 1989

Renda Renda Bahasa written by Gunawan Wibisono Adidarmodjo and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1989 with Indonesian language categories.




Master Bahasa Indonesia


Master Bahasa Indonesia
DOWNLOAD
Author : Ainia Prihantini
language : id
Publisher: Bentang B first
Release Date : 2015-07-30

Master Bahasa Indonesia written by Ainia Prihantini and has been published by Bentang B first this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-07-30 with Education categories.


Fasih berbicara bahasa Indonesia belum tentu tahu tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan? Ketika menulis, terkadang kita dihadapkan pada permasalahan terkait penempatan tanda baca, penulisan nama atau gelar, penyusunan kutipan, dan sebagainya. Ya, dalam bahasa Indonesia, ragam bahasa tulis berbeda dengan ragam bahasa lisan. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk membantumu, karena berisi panduan lengkap struktur tata bahasa Indonesia, yang meliputi: - Kaidah penggunaan kata baku dan kata tidak baku - Kaidah penulisan tanda baca, imbuhan, kutipan, dan daftar pustaka - Kaidah penggunaan kata serapan dan pengindonesiaan kata nama - Kaidah penulisan surat resmi, karya ilmiah, resensi, editorial, artikel, esai, pidato, dan sebagainya - Unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra - Periodisasi kesusastraan Indonesia - Daftar kesalahan dalam berbahasa Indonesia - Daftar kata baku dan tidak baku - Daftar singkatan dan akronim - Kumpulan majas, idiom, dan peribahasa Indonesia - Kamus mini bahasa Indonesia [Mizan, Bentang Pustaka, Bahasa Indonesia, Kata, Kalimat, Indonesia]



Eyd Bahasa Indonesia


Eyd Bahasa Indonesia
DOWNLOAD
Author : Ainia Prihantini
language : id
Publisher: Bentang B first
Release Date : 2015-07-24

Eyd Bahasa Indonesia written by Ainia Prihantini and has been published by Bentang B first this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-07-24 with Education categories.


Fasih ngomong Bahasa Indonesia belum tentu tahu tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ketika menulis, kadangkala kita sering salah menempatkan tanda baca, kutipan, huruf kapital, penulisan nama dan gelar, dsb. Gunakan buku ini untuk memperbaiki struktur tata bahasa Indonesia-mu, karena berisi panduan lengkap: 1. EYD Bahasa Indonesia terbaru. 2. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia. 3. Penggunaan huruf kapital dan huruf miring. 4. Penggunaan tanda baca. 5. Penggunaan kutipan langsung dan tidak langsung. 6. Penggunaan kata baku dan tidak baku. 7. Penggunaan kata-kata serapan. 8. Penulisan nama pengarang dalam kutipan. 9. Penggunaan awal dan akhiran dari bahasa asing. 10. Daftar singkatan dan akronim. [Mizan, Bentang Pustaka, Study Aid, Bahasa Indonesia, EYD, Ejaan, Indonesia]



How To Speak Dragonese Bagaimana Garanya Bicara Bahasa Naga


How To Speak Dragonese Bagaimana Garanya Bicara Bahasa Naga
DOWNLOAD
Author : Hiccup Horrenddous Haddock
language : id
Publisher: PT Mizan Publika
Release Date :

How To Speak Dragonese Bagaimana Garanya Bicara Bahasa Naga written by Hiccup Horrenddous Haddock and has been published by PT Mizan Publika this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with categories.




Kebenaran Yang Terlupakan


Kebenaran Yang Terlupakan
DOWNLOAD
Author : Huston Smith
language : id
Publisher: LABIRIN
Release Date :

Kebenaran Yang Terlupakan written by Huston Smith and has been published by LABIRIN this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Philosophy categories.


Dalam beberapa hal, Tuhan sama sekali tak terjangkau rasio manusia, yakni saat Dia tertransenden dari segala bentuk deskripsi. Huston Smith Ironisnya, setelah kita menggali tradisi mistik dari arus utama kebudayaan dan menyatakannya tidak relevan dengan zaman ini, kita semua merasa hampa tanpa kehadiran hal-hal yang mistik. David Maybury-Lewis



Dasar Busana


Dasar Busana
DOWNLOAD
Author : Rosmala Dewi
language : id
Publisher: Syiah Kuala University Press
Release Date : 2022-11-29

Dasar Busana written by Rosmala Dewi and has been published by Syiah Kuala University Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2022-11-29 with Crafts & Hobbies categories.


Pakaian merupakan bahasa yang terdiri dari 2 kata yaitu “pakai” dan dengan akhiran “an”. Kata pakaian sama dengan kata busana yang sering kali digunakan untuk jenis baju bagian luar saja. Pakaian merupakan kebutuhan utama manusia yang tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Pakaian sangat dibutuhkan oleh manusia, karena begitu banyak manfaat dari pakaian. Untuk mendapatkan busana yang dapat diterima oleh lingkungan, baik secara internasional, diperlukan pengetahuan tentang estetika busana atau keindahan berbusana, serta memperhatikan kesesuaian perlengkapan busana dengan pakaian yang sedang dipakai agar mencapai keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan pusat perhatian yang berirama dalam berbusana secara keseluruhan. Kemajuan peradaban dalam kehidupan manusia membuat manusia merasa harus menjadi lebih baik, meningkat dan berkembang sehingga untuk mendapatkan busana yang nyaman dan menarik terciptalah sebuah pola dasar yang digunakan sebelum membuat busana dengan berbagai jenis desain dan model sesuai keinginan.



Katalog Koleksi Bahasa Melayu Susunan Judul


Katalog Koleksi Bahasa Melayu Susunan Judul
DOWNLOAD
Author :
language : ms
Publisher:
Release Date : 1900

Katalog Koleksi Bahasa Melayu Susunan Judul written by and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1900 with Indonesian imprints categories.


Catalog of works in Malay and Indonesian in the collections of Perpustakaan Tun Seri Lanang, Perpustakaan Alam & Tamadun Melayu, Perpustakaan Perubatan, Perpustakaan Undang-Undang, and Perpustakaan Cabang Sabah of the National University of Malaysia.



Kalimat Efektif Bahasa Indonesia


Kalimat Efektif Bahasa Indonesia
DOWNLOAD
Author : Udiati Widiastuti
language : id
Publisher:
Release Date : 1995

Kalimat Efektif Bahasa Indonesia written by Udiati Widiastuti and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1995 with Indonesian language categories.


Grammar of Indonesian language.



Mrs Dalloway Bahasa Indonesia


Mrs Dalloway Bahasa Indonesia
DOWNLOAD
Author : Virginia Woolf
language : id
Publisher: Mizan Qanita
Release Date : 2022-09-14

Mrs Dalloway Bahasa Indonesia written by Virginia Woolf and has been published by Mizan Qanita this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2022-09-14 with Fiction categories.


“Nyonya Dalloway berkata, bunga-bunganya akan dia beli sendiri.” Ini merupakan kalimat pembuka paling populer dalam sastra, mahakarya Virgina Woolf yang berkisah tentang waktu, kenangan, dan Kota London. Setelah Perang Dunia I dan pandemi flu 1918, Clarissa Dalloway, seorang perempuan elegan dan lincah, tengah menyiapkan pesta dan mengenang orang-orang terkasih. Di bagian lain London, Septimus Smith menghadapi syok berat dan di ambang ketakwarasan. Hari-hari mereka terjalin dan kehidupan mereka bertemu saat pesta yang mencapai puncak kilauannya. Dalam novelnya ini, Woolf menyempurnakan teknik naratif stream of consciousness. Dia juga piawai merekam serta memadukan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, kesan demi kesan, menit demi menit, nuansa hidup itu sendiri. Nyonya Dalloway berkata, bunga-bunganya akan dia beli sendiri. Sebab Lucy sudah punya tugas lain. Pintu-pintu akan dicopot dari engselnya; orang-orang dari toko Rumpelmayer akan datang. Lagi pula, pikir Clarissa Dalloway, pagi ini yang sangat indah–segar bagai tercipta untuk anak-anak di pantai. Riang ria! Bebas lepas! Begitu yang selalu terasa oleh Clarissa, ketika terdengar engsel berdecit, seperti terdengar olehnya sekarang, tatkala dia membuka lebar pintu-pintu rumahnya dan melepas diri ke tengah udara bebas Bourton. Betapa segar, betapa tenang, lebih hening dari pagi ini tentu, udara pagi kala itu; bagai alunan ombak, kecup gelombang, dingin menyengat tapi terasa khidmat (untuk gadis delapan belas tahun seperti dirinya kala itu), sementara dia berdiri di ambang terbuka, mendapat firasat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi; menatap bunga-bunga, pohon-pohon, serta asap yang membubung di antara celah pepohonan, burung-burung gagak terbang tinggi dan menukik; terus berdiri dan hanya memandangi sampai Peter Walsh berkata, “Melamun di antara sayur-mayur?” Itukah ucapnya? “Aku lebih suka manusia daripada kembang kol.” Atau itu? Rasa-rasanya Peter mengatakan itu suatu pagi saat sarapan, setelah Clarissa beranjak ke teras—Peter Walsh. Dia akan pulang dari India dalam waktu dekat, Juni atau Juli, Clarissa lupa, karena surat-surat Peter hambar bukan kepalang, hingga yang teringat malah kata-katanya; matanya, pisau lipatnya, senyumnya, gerutunya, dan sementara berjuta hal telah lenyap tanpa bekas—sungguh heran!—yang teringat justru beberapa ujaran pendek tentang sayur kol. Tubuh Clarissa agak menegang di pinggir jalan, menunggu mobil barang Durtnall melintas. Perempuan memesona, pikir Scrope Purvis tentang Clarissa (sebab dia mengenalnya sebagai tetangga yang tinggal bersebelahan di Westminster); ada sesuatu ibarat burung pada diri perempuan itu, burung jenis jay, berbulu biru-hijau, ringan, lincah, meskipun usianya telah lewat lima puluh tahun, dan dia menjadi amat pucat semenjak jatuh sakit. Di sanalah dia bertengger, tak melirik Purvis sama sekali, menunggu untuk menyeberang dengan tubuh amat tegak. Sebab dia sudah bermukim di Westminster–sudah berapa lama? 20 tahun lebih–dia merasakan, meskipun berada di tengah lalu-lintas, atau saat terjaga malam-malam, Clarissa tahu persis, semacam kesenyapan yang khas, mungkin kesyahduan; jeda tak terpeta; rasa berdebar-debar (itu karena jantungnya sendiri, barangkali, yang kata orang sudah terpapar influenza) sebelum jam besar Big Ben berdentang. Dengar! Sungguh lantang. Awalnya ibarat pengingat, merdu, sebelum tiba sang waktu, tak dapat ditarik mundur. Lingkar-lingkar timah lesap di udara. Alangkah bodoh kita ini, pikir Clarissa sambil menyeberang Victoria Street. Karena entah apa sebab-nya kita sangat mencintai kehidupan, betapa kita menganggap-nya berharga, mereka-rekanya dalam benak, membangun nya di sekeliling kita, meruntuhkannya, menciptanya lagi dan lagi setiap saat; wanita-wanita paling lusuh, pria-pria paling nelangsa, yang duduk di muka pintu-pintu (merayakan ke jatuhan dengan mabuk-mabukan), mereka pun sama; tak terbantahkan lagi, Clarissa yakin, sungguh yakin ibarat didukung oleh Undang-Undang Parlemen: mereka cinta akan kehidupan. Di mata orang-orang, dalam tindak, langkah, dan kiprah; dalam lenguh serta ingar-bingar; kereta kuda, mobil, omnibus, mobil barang, papan reklame manusia, yang melanglang dan melenggang; orkes tiup; organ putar; dalam kejayaan dan gemerincing dan desir aneh pesawat terbang di atas kepala, di dalam semua itu ada sesuatu yang dia cintai; kehidupan; London; bulan Juni saat ini. Waktu itu pertengahan Juni. Perang telah usai, kecuali untuk beberapa orang seperti Nyonya Foxcroft di Kedutaan, yang semalam mengenyam duka lara lantaran anak laki-lakinya yang baik telah gugur, hingga griya tua keluarga terpaksa diwariskan ke seorang sepupu; atau Lady Bexborough yang konon menggelar bazar amal sambil masih menggenggam telegram berisi kabar bahwa John, putra kesayangan, gugur; tapi perang sudah usai; syukur kepada Tuhan—sudah selesai. Ini bulan Juni. Raja dan Ratu sedang berdiam di Istana. Di sana-sini, sungguh hari masih pagi benar, kuda-kuda poni yang lari kencang tengah dilecut dan digalakkan, tongkat kriket bertipak-tipuk; Lords, Ascot, Ranelagh dan seluruh lapangan sejenisnya, tersalut udara pagi serupa kelambu biru-abu, yang seiring datangnya siang, akan mengantar suasana rehat dan membawa duduk-duduk di rumput dan di lapangan, kuda-kuda poni yang sekarang masih berjingkrak, meloncat langsung tinggi begitu kaki depan mereka mengetuk tanah, para pemuda yang berkisar, para gadis dalam gelak tawa, terbalut gaun muslin tembus pandang, yang meskipun sudah berdansa semalam suntuk, masih mengajak berlari anjing-anjing piaraan berbulu terlalu tebal; bahkan kini, pada jam ini, para janda tua pergi tanpa bilang-bilang dalam mobil mereka demi aneka urusan misterius; pemilik toko-toko kalang kabut di balik etalase, membenahi permata imitasi dan berlian, bros-bros cantik kuno warna hijau laut dalam rancangan abad delapan belas, guna memikat calon pembeli Amerika (tapi dia harus berhemat, jangan asal membeli sesuatu dia untuk Elizabeth), dan Clarissa juga mencintai semua itu dengan gairah setia yang tak masuk akal, dia cinta menjadi dia bagian dari semua itu, sebab keluarganya dahulu bangsawan istana pada masa raja-raja George, sedang dia pun nanti malam akan berkobar dan berpendar; dia akan mengadakan pesta. dia Namun sungguh aneh, begitu melangkah ke taman, dia mendapati keheningan; ada kabut, ada dengung, itik-itik bahagia berenang lamban, burung-burung berparuh kantong terkedek-kedek; lantas siapakah itu, yang berjalan menyongsongnya, memunggungi gedung-gedung Pemerintah, dan betapa pantasnya, seraya menenteng koper berstempel Lambang Kerajaan, kalau bukan Hugh Whitbread; Hugh sahabat lamanya—Hugh yang mengagumkan! “Selamat pagi, Clarissa!” sapa Hugh dalam nada agak meledak-ledak, karena mereka telah saling mengenal sejak kecil. “Mau ke mana?” “Aku senang berjalan kaki di London,” jawab Nyonya Dalloway. “Lain sekali rasanya daripada berjalan kaki di desa.” Suami istri Whitbread, sayangnya, pergi ke kota untuk menemui dokter. Orang lain pergi ke kota untuk melihat lukisan, menonton opera, membawa putri-putri mereka berkeliling; suami istri Whitbread pergi “untuk menemui dokter”. Tak terhitung berapa kali Clarissa menjenguk Evelyn Whitbread di rumah sakit. Apakah Evelyn sakit lagi? Evelyn merasa kurang sehat, Hugh bercerita, mengisyaratkan lewat bibir cemberut dan badan mengembang, badan yang jantan, amat gagah, dilapisi rapi oleh busana paripurna (pakaiannya agak terlalu apik, tapi mungkin itu wajib baginya karena pekerjaannya di Istana Raja) bahwa istrinya menderita semacam penyakit dalam, tapi tidak parah, dan sebagai sahabat lama, Clarissa Dalloway memahami ini tanpa perlu dijelaskan lagi secara terperinci oleh Hugh. Ya, tentu dia mengerti; pasti tak enak rasanya; dia jatuh iba pada Evelyn seperti saudara sendiri, tapi pada saat bersamaan merasa canggung oleh topi yang sedang dipakainya. Topi ini tak sesuai untuk pagi hari, bukan? Karena Hugh selalu membuat dirinya merasa—Hugh yang sambil bergegas hendak pergi, mengangkat topi dengan polah berlebihan, meyakinkan Clarissa bahwa dia tak berbeda dari seorang gadis delapan belas tahun, dan bahwa ia akan datang ke pesta Clarissa nanti malam sebab Evelyn benar-benar memaksanya, bahwa mungkin dia datang agak terlambat, lantaran harus lebih dulu mengantar salah satu putra Jim ke pesta di Istana—merasa selalu kurang pantas di sisi Hugh; seperti murid sekolahan; tapi dia memiliki ikatan dengan lelaki itu, sebagian alasannya karena dia mengenal Hugh sejak lama, tapi sungguh, menurutnya Hugh lelaki yang baik dalam cara tersendiri, walaupun Richard sangat geregetan dibuatnya, sedangkan Peter Walsh sampai hari ini belum memaafkan Clarissa karena menyukai Hugh. Dia masih ingat adegan demi adegan yang berlangsung di Bourton—Peter marah besar; Hugh jelas bukan tandingan Peter dalam apa pun, tapi toh dia bukan orang dungu asli seperti kata Peter; bukan otak udang. Jika ibunya yang sudah sepuh meminta Hugh berhenti berburu atau mengantarnya ke Bath, Hugh bakal menurut tanpa sepatah pun membantah; dia benar-benar tidak egois, dan jika Peter pernah mengolok Hugh tak berhati, tak berotak, tidak punya apa-apa selain tata krama dan didikan keluarga Inggris terpandang, itu hanya karena Peter sangat geram; terkadang Peter memang luar biasa menjengkelkan; kadang sangat rewel; tapi dia kawan yang menyenangkan untuk diajak berjalan-jalan pada pagi seperti ini.



Bahasa Dan Tantangan Intelektualisme


Bahasa Dan Tantangan Intelektualisme
DOWNLOAD
Author : Azhar Ibrahim
language : ms
Publisher: Strategic Information and Research Development Centre
Release Date :

Bahasa Dan Tantangan Intelektualisme written by Azhar Ibrahim and has been published by Strategic Information and Research Development Centre this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Education categories.


Buku ini membincangkan isu-isu pokok mengenai fungsi bahasa, pemikiran, permasalahan, visi, pembelajaran dan pendidikan bahasa, perancangan dan pengintelektualan bahasa, peranan inteligentsia dan cabaran membina bahasa Melayu sebagai bahasa yang hidup, dinamik dan moden. Fungsi bahasa Melayu bukan hanya alat komunikasi bersifat formalistik, estetik, bernilai warisan semata, tetapi sebagai ranah yang memberi makna kehidupan, pengertian kemanusiaan utuh, saluran kreatif dan kritis untuk membangunkan bangsa. Peranan elit bahasa dihuraikan sebagai ‘Penjana intelektual’ tetapi sebahagian elit bahasa Melayu didapati ‘muflis citarasa intelektual’ dan terjerat dalam pendekatan formalisme. Buku ini dikupas dengan pendekatan sains sosial yang tersusun, dengan hujah yang meyakinkan dan pengucapan segar; didasari dengan intisari pemikiran intelektual nusantara dan dunia seperti Syed Hussein Alatas, Za’ba, Mochtar Lubis, Rustam Sani, Sutan Takdir Alisjahbana, Erich Fromm, Edward Said dan Karl Mannheim. "Buku ini membuka luas jendela wacana bahasa Melayu dan menghembus semangat intelektualisme dalam rumah Pengajian Melayu-Indonesia. Penerokaan dan penggalian Azhar Ibrahim di taman bahasa ini mampu menggugah dan menjadi tantangan minda kepada para sarjana, pendidik, penulis, wartawan, pelajar dan peminat bahasa Melayu." Profesor Madya Dr. Hadijah bte Rahmat Pemangku Ketua, Kumpulan Akademik Bahasa dan Kebudayaan Asia Institut Pendidikan Kebangsaan, Universiti Teknologi Nanyang