[PDF] Tabangun Aceh Edisi 46 - eBooks Review

Tabangun Aceh Edisi 46


Tabangun Aceh Edisi 46
DOWNLOAD

Download Tabangun Aceh Edisi 46 PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Tabangun Aceh Edisi 46 book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page





Tabangun Aceh Edisi 46


Tabangun Aceh Edisi 46
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: Tabloid Tabangun Aceh
Release Date : 2015-05-11

Tabangun Aceh Edisi 46 written by and has been published by Tabloid Tabangun Aceh this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-05-11 with categories.


Revisi RPJMA untuk Rasionalisasi Target Pencapaian target adalah variabel terpenting dalam pembangunan. Penetapan target-target ini, sebagaimana termaktub dalam struktur dokumen perencanaan mulai dari RPJP, RPJMA, hingga Rencana Kerja (Renja), adalah proyeksi keberhasilan pembangunan yang harus diupayakan tercapai oleh SKPA sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Sebagai proyeksi yang inheren dalam proses perencanaan pembangunan, maka tentu target-target pembangunan ini ditetapkan sebagai gambaran ideal. Ia menjadi ideal untuk dicapai dan diwujudkan untuk memastikan bahwa pembangunan berhasil membawa perubahan atau kemajuan ke arah yang lebih baik. Namun tentu dinamika pembangunan pada kenyataannya sering membawa implikasi perlunya langkah-langkah penyesuaian terhadap target-target capaian ini agar lebih achievable. Inilah dasar pikir perlunya dilakukan revisi terhadap target-target pembangunan Aceh sebagaimana termaktub dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (2012-2017) dan yang tertera dalam Qanun Aceh No. 12 Tahun 2013. Ini adalah proses yang normal dan menjadi bagian dari evaluasi tahunan terhadap pencapaian target RPJMA. Ketika dinilai tidak mencapai target, maka perlu dievaluasi untuk dikaji ulang dan direvisi dengan target dan angka-angka yang lebih realistis tentu dengan melihat dan mempertimbangkan sumberdaya dan kemampuan yang kita miliki. Revisi RPJMA Aceh (2012-2017) di sisi lain sesungguhnya juga tidak dapat dipisahkan dari transisi pemerintahan di tingkat nasional yang kemudian melahirkan program atau kebijakan pembangunan baru yang menuntut penyesuaian di tingkat daerah-daerah. Jika kita bicara dasar hukum, maka langkah revisi ini sudah sesuai dengan Permendagri No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Pada tahap selanjutnya hasil revisi akan disepakati bersama-sama antara eksekutif dan legislatif untuk untuk kemudian ditetapkan dengan qanun.



Tabangun Aceh Edisi 47


Tabangun Aceh Edisi 47
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: Tabloid Tabangun Aceh
Release Date : 2015-06-17

Tabangun Aceh Edisi 47 written by and has been published by Tabloid Tabangun Aceh this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-06-17 with categories.


(Harus) Siap Menghadapi MEA Pada 2015 ini kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN mulai berlaku. Integrasi ekonomi negara-negara di Asia Tengara ini menawarkan banyak peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia, dan Aceh khususnya yang secara geografis memiliki posisi sangat strategis karena berbatasan langsung dengan pusat pertumbuhkan ekonomi ASEAN yang juga mencakup Malaysia dan Thailand. Merujuk pada ASEAN Economic Blueprint, MEA dimaksudkan untuk memperkecil kesenjangan antara negara-negara ASEAN dalam hal pertumbuhan perekonomian dengan meningkatkan ketergantungan anggota-anggota didalamnya. Ada empat fokus MEA yaitu Pertama, integrasi negara-negara ASEAN dalam kesatuan pasar dan basis produksi yang membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi lebih terbuka antar negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. Kedua, kompetisi ekonomi tinggi, dengan meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Untuk menciptakan tercipta iklim persaingan yang adil; terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online. Ketiga, prioritas terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mewujudkan perkembangan ekonomi yang merata. Keempat, MEA diintegrasikan secara penuh dalam perekonomian dan pasar global. Indonesia sesungguhnya memiliki peluang besar mendapatkan manfaat dari implementasi MEA ini. Dari aspek Sumber Daya Alam Indonesia memiliki sumber yang sangat besar dan melimpah, yang bisa menjadi modal Indonesia untuk berkompetisi dengan negara-negara ASEAN lainnya. Namun dari sisi Sumber Daya Manusia tantangan yang kita hadapi cukup serius. Liberalisasi tenaga kerja profesional seperti yang menjadi turunan dari semangat MEA ini, hanya mencakup jenis-jenis profesi papan atas seperti dokter, insinyur, akuntan dsb. Sementara tenaga kerja kasar yang merupakan “kekuatan” Indonesia, termasuk juga Aceh, penyumbang devisa non-migas yang cukup besar, justru cenderung dibatasi pergerakannya di era MEA 2015. Harus kita akui tingkat pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand. Situasi ini bisa memunculkan risiko ketenagakerjaan bagi Indonesia. Selain itu fondasi industri kita juga belum sekokoh negara-negara ASEAN lainnya, dengan hanya berada di peringkat keempat di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura. Inilah tantangan yang masih akan terus kita hadapi menyambut era MEA ini. Kini kita dihadapkan pada satu pilihan, suka tidak suka, harus siap menghadapi MEA. Untuk itu kolaborasi yang apik antara pemerintah dan para pelaku usaha tentu sangat diperlukan, infrastruktur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang. * abubakar karim



Tabangun Aceh Edisi 48


Tabangun Aceh Edisi 48
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: Tabloid Tabangun Aceh
Release Date : 2015-07-15

Tabangun Aceh Edisi 48 written by and has been published by Tabloid Tabangun Aceh this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-07-15 with categories.


Momentum Ekonomi Islam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Aceh yang dipimpin oleh Gubernur Zaini Abdulah pada penghujung Mei lalu membawa angin segar bagi implementasi ekonomi syariah di Aceh. Keputusan RUPSLB ini dengan resmi menetapkan konversi Bank Aceh yang selama ini beroperasi secara konvensional menjadi bank berbasis pada sistem syariah. Ditargetkan keseluruhan proses konversi ini akan rampung dalam 1-2 tahun kedepan. Keputusan ini adalah wujud nyata dari komitmen pemerintah Aceh dalam mendukung terwujudnya nilai-nilai kehidupan Islami dalam berbagai sendi kehidupan rakyat Aceh. Dengan konversi ini fungsi perbankan Bank Aceh akan dijalankan dengan sistem bagi hasil, tidak dengan sistem bunga yang masuk dalam ketegori riba dan haram hukumnya dalam Islam. Dalam konteks yang lebih luas kebijakan Pemerintah Aceh ini sejalan dengan trend ekonomi Islam saat ini yang terus berkembang dengan pesat, ditandai dengan makin maraknya lembaga-lembaga perekonomi baik bisnis maupun keuangan yang melaksanakan usahanya degan berdasarkan pada sistem syariah, seperti bank syariah, asuransi, hotel syariah, dll. Kedepan pemerintah Aceh tentu akan terus berupaya untuk meningkatkan peran Bank Aceh dalam mendorong dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan perekonomian Aceh hingga bisa menjadi contoh secara nasional bagi implementasi perbankan syariah di Indonesia. Untuk mencapai target ini, salah satu syarat utama yang menentukan kesiapan agenda ini adalah kesiapan SDM. Oleh karena itu sejalan dengan penekanan Gubernur Zaini Abdullah, Pemerintah Aceh selaku pemilik saham mayoritas akan membentuk Tim Internal Pemerintah Aceh yang diisi oleh para profesional yang loyal, beritegritas, dan memiliki disiplin profesi yang tinggi. Insya Allah dengan kebijkan konversi dan penguatan aspek SDM ini Bank Aceh, Bank kebanggaan Pemerintah Aceh ke depan dalam menjalankan perannya secara maksimal sebagai bank pembangunan daerah dan memberi kontribusi positif dalam mendongkrak perekonomian Aceh dengan bernafaskan pada nilai-nilai Islami. abubakar karim



Tabangun Aceh Edisi 45


Tabangun Aceh Edisi 45
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: Tabloid Tabangun Aceh
Release Date : 2015-04-10

Tabangun Aceh Edisi 45 written by and has been published by Tabloid Tabangun Aceh this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-04-10 with categories.


Salam Redaksi Rp 11,9 T untuk Peningkatan Ekonomi Rakyat pada 2016 Pemerintah Aceh pada bulan April 2016 PEMERINTAH Aceh pada bulan April 2015 membahas arah pembangunan 2016 melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Pemerintah kabupaten/kota se-Aceh bersama pemerintah provinsi membahas arah pembangunan Aceh 2016. Pembangunan tahunan itu tentu harus sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2012-2032 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2012-2017, sehingga pembangunan terarah dalam menggapai target. Pembangunan Aceh pada 2016 terfokus pada lima arah, yaitu: 1. Pengembangan dan revitalisasi kawasan-kawasan strategis yang memiliki potensi ekonomi dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi Aceh di tingkat global dan regional. 2. Memastikan kemudahan serta mendorong pertumbuhan investasi yang terkait dengan pengembangan agroindustri serta penuntasan akses jalan yang menjangkau wilayah terisolir. 3. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran Aceh secara signifikan. 4. Peningkatan nilai tambah produk komoditas unggulan sudah menunjukkan hasil yang nyata. 5. Pencapaian tujuan pembangunan milenium khususnya pelayanan kesehatan dan mutu pendidikan tidak hanya dijaga agar tetap konsisten, melainkan juga menjadi daya tarik bagi masyarakat luar dan dalam Aceh sehingga dapat menambah pendapatan Asli Aceh. Dari lima arah pembangunan 2016 di atas hampir semuanya bermuara pada peningkatan ekonomi rakyat. Arah pembangunan nomor urut satu hingga nomor empat sangat jelas mengandung pesan bahwa pembangunan 2016 adalah peningkatan pendapatan ekonomi rakyat melalui program-program pembangunan kawasan-kawasan strategis, pertumbuhan investasi di bidang agroindustri, penuntasan akses jalan hingga daerah terisolir, penurunan angka kemiskinan, serta peningkatan nilai tambah produk komuditas unggulan. Anggaran yang diproyeksikan untuk mencapai arah pembangunan 2016 adalah sebesar Rp. 11.904.101.542.547. Semua instansi terkait di level provinsi dan kabupaten/kota harus mampu memanfaatkan RAPBA 2016 ini untuk dijabarkan dalam wujud program/kegiatan yang berdampak pada peningkatan ekonomi rakyat sesuai target yang telah ditetapkan, yaitu pertumbuhan ekonomi menjadi 6,9% (dari 6,7% pada 2015), tingkat kemiskinan menjadi 11,5% (dari 16,98% pada 2015), dan pengangguran menjadi 6,8% (dari 7% pada 2015). Disinilah pentingnya Musrenbang untuk penyamaan visi sehingga pembangunan tetap terarah dan semua target yang sudah dituangkan dalam RPJP 2012-2032 dan RPJM 2012-2017 akan tercapai. Semoga!



Tabangun Aceh Edisi 50 September 2015


Tabangun Aceh Edisi 50 September 2015
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: Tabloid Tabangun Aceh
Release Date : 2015-09-20

Tabangun Aceh Edisi 50 September 2015 written by and has been published by Tabloid Tabangun Aceh this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-09-20 with categories.


Forum Gubernur Sumatera untuk Pacu Pembangunan Daerah Sumatera memiliki potensi pembangunan yang sangat besar dan berkontribusi bagi pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Terdapat 10 provinsi yang berada di pulau Sumatera dengan segala keunggulan dan potensinya masing-masing. Dalam perspektif pembangunan kewilayahan, Sumatera sesunguhnya dapat dilihat sebagai kawasan dengan sumberdaya yang melimpah yang dapat digunakan secara optimal untuk pembangunan mensejahterakan rakyat jika dikelola-laksanakan secara terintegrasi. Oleh karena itu, pembangunan provinsi-provinsi di pula Sumatera mestilah dilakukan secarat terpadu dan terkoneksi. Meskipun provinsi-provinsi ini terpisah secara administratif tapi sesungguhnya mereka tidak terpisahkan secara teritori. Provinsi-provinsi di pulau Sumatera secara kewilayahan merupakan satu kesatuan yang utuh, yang mana satu sama lain saling tergantung, membutuhkan dan melengkapi. Dan, inilah pemikiran yang mendorong gubernur-gubernur se-Sumatera membentuk sebuah forum bersama sebagai wadah untuk membahas barbagai isu pembangunan di wilayah Sumatera. Salah satu turunan dari komiten forum bersama itu adalah berupa pelaksanaan Rapat Teknis (Ratek) II yang dilaksanakan di Sabang pada Rabu-Kamis (2-4 September 2015). Ratek kalai ini mengambil mengambil tema “Mendorong Kerjasama Antar Wilayah dan Stakehoders untuk Mendukung Penguatan Konektifitas, Kemandiran Energi dan Pangan serta Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi”. Ditetapkannya Sabang adalah selain karena kondisinya sangat kodusif, juga untuk memperkenalkan sektor pariwisata kepada ratusan pejabat se-Sumatera. Ratek II ini diagendakan untuk menindaklanjuti butir-butir kesepakatan para gubernur dalam rangka percepatan pembangunan wilayah Sumatera yang terintegrasi dalam upaya pengembangan wilayah regional Sumatera yang memerlukan dukungan dan perhatian dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Adapun isu yang dibahas pada pertemuan ini antara lain meliputi isu memperkuat konektifitas antar pusat pertumbuhan Sumatera, memperkuat kemandirian energi, dan meningkatkan produksi pangan. Melalui Ratek II ini semua provinsi yang memiliki wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil se-Sumatera didorong untuk melakukan kerjasama pengembangan bidang ekonomi dan isu mendorong peran pemerintah dan swasta untuk membangun kawasan industri hilir sesuai potensi daerah. Sebagai tuan rumah, Aceh tentu berkepentingan untuk memainkan peran penting dalam mewujudkan komimten besar ini. Harapan ini tentu tidak berlebihan mengingat Aceh memiliki potensi yang tidak kalah dengan provinsi-provinsi lainnya. Bahkan sesungguhnya melalui forum Ratek II ini Aceh juga dapat mengambil manfaat dengan membangun kerja-sama dengan sinergi yang saling menguntunngkan dengan provinsi-provinsi lain dalam rangka memacu pembangunan di daerah-daerah, khususnya di Sumatera. Semoga! abubakar karim



Tabangun Aceh Edisi 49 Agustus 2015


Tabangun Aceh Edisi 49 Agustus 2015
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: Tabloid Tabangun Aceh
Release Date : 2015-08-20

Tabangun Aceh Edisi 49 Agustus 2015 written by and has been published by Tabloid Tabangun Aceh this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-08-20 with categories.


Pembangunan untuk Perdamaian Berkelanjutan Sepuluh tahun yang lalu, bertempat di ibukota Helsinki, Finlandia, nota kesepakatan damai antara Pemerintah RI dan GAM ditandatangani. Perjanjian damai ini menjadi momentum bersejarah bagi Aceh. Putra-putra terbaik bangsa melapangkan dadanya untuk duduk satu meja, menghilangkan perbedaan dan membicarakan masa depan yang terbaik bagi Aceh, dalam rangka memenuhi kerinduan dan membawa harapan baru bagi jutaan rakyat Tanah Rencong yang didera derita akibat konflik berkempanjangan. Tahun demi tahun paska kesempatan damai kini genap sepuluh tahun, kita terus dihadapkan pada tantangan bagaimana menciptakan perdamaian yang telah dirintis dengan susah payah itu agar bisa permanen dan berkelanjutan. Upaya ini tentu saja menuntut kerja keras dari kita semua. Dua tahapan ikhtiar perdamaian mulai dari peace keeping dan peace making telah kita lalui. Kini kita berada dalam fase peace building, yaitu fase penguatan berupa implementasi perubahan atau rekonstruksi sosial, politik dan ekonomi demi terciptanya perdamaian yang langgeng. Ekspektasi paling besar yang mengemuka berbarengan dengan terciptanya perdamaian di Aceh adalah bagaimana menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Aceh sehingga bisa merasakan kualitas kehidupan yang lebih baik, dan dapat mengejar ketertinggalannya dari dearah-daerah lain di Indonesia. Terkait pengharapan besar ini tidak bisa tidak maka energi pembangunan yang kini sedang galak-galaknya kita kerahkan adalah koridor utama untuk mewujudkan kesejahteraan sebagaimana diidam-idamkan oleh seluruh rakyat Aceh. Pembangunan Aceh sesungguhnya memiliki peluang besar untuk merealisasikan cita-cita ini. Kita memiliki modal untuk itu. Alokasi dana Otonomi Khusus (Otsus) dan migas telah memperkuat kemampuan fiskal Aceh untuk membiayai pembangunannya. Proyeksi dana Otsus sebesar seratus lima puluh triliun dalam masa 20 tahun. Untuk itu dengan segala kesungguhan haruslah dikelola dimanfaatkan sebesar-sebesarnya untuk kesejahteraan rakyat. Konsolidasi upaya-upaya pembangunan senantiasa akan terus kita lakukan. Penguatan prinsip need-based planning dan evidence-based policy, dalam proses perencanaan akan terus kita mantapkan sebagai pendekatan pembangunan di Aceh. Peningkatan produktivitas, integrasi dan sinergi sektoral dan wilayah, serta kemitraan produktif antara pemerintah dengan swasta juga menjadi poin penting dan menjadi strategi utama dalam pembangunan. Kesemua langkah ini akan terus kita lakukan dalam rangka memastikan keberhasilan pembangunan di Aceh. Pembangunan yang berhasil kelak akan menjadi wahana bagi perubahan transformasi sosial. Memori kelam konflik yang berkepanjangan dengan jejak duka dan derita yang dalam, dengan keberhasilan pembangunan maka akan bertransformasi menjadi pemenuhan segala cita-cita akan kehidupan yang damai, adil, dan sejahtera bagi seluruh rakyat Aceh. Itu doa dan ikhtiar kita. Insya Allah. * abubakar karim



Tabangun Aceh Oktober Edisi 51


Tabangun Aceh Oktober Edisi 51
DOWNLOAD
Author :
language : id
Publisher: Tabloid Tabangun Aceh
Release Date : 2015-10-28

Tabangun Aceh Oktober Edisi 51 written by and has been published by Tabloid Tabangun Aceh this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-10-28 with categories.


Optimalkan Pembangunan Sektor Peternakan Di sektor pertanian, sub sektor peternakan merupakan salah satu kegiatan utama masyarakat Aceh, sehingga sub sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan. Hampir setiap keluarga di Aceh, terutama di gampong-gampong, memiliki usaha sampingan di bidang ternak. Pendapatan dari usaha ternak ini sangat membantu ekonomi keluarga. Hanya saja sub sektor peternakan belum tergarap secara optimal dan terpadu. Pengembangan sub sektor peternakan didukung oleh potensi alam Aceh yang memiliki lahan peternakan yang luas dengan ketersediaan padang rumput hijau yang menjadi sumber pakan ternak. Namun kayanya potensi sumberdaya alam tersebut tidak sepenuhnya mampu mengangkat peternakan sebagai sektor yang berdikari dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian Aceh. Hal tersebut terlihat dari kontribusinya terhadap PDRB Aceh saat ini baru mencapai angka 5,23 persen. Tidak hanya pada kontribusi peternakan, sejumlah populasi ternak di Aceh juga mengalami penurunan. Misalnya, sapi potong populasinya saat ini mencapai 404.221 ekor dan rata-rata terus mengalami penurunan sebesar 23 persen dari tahun 2012. Hal ini ikut menyebabkan harga daging sapi di Aceh mahal. Pemerintah selama ini telah memberikan perhatian pada sub sektor peternakan. Salah satu programnya adalah pengadaan bibit sapi untuk masyarakat. Namun, kenyataannya, tidak banyak warga yang sukses di sektor peternakan. Peternakan belum menjadi andalah pendapatan keluarga. Untuk itu, dinas terkait perlu mengevaluasi berbagai faktor kelambanan pengembangan sektor ini. Misalnya, apakah benefeceries (penerima manfaat) sudah tepat sasaran, apakah program-program penyuluhan dan sebagainya telah dijalankan secara baik, secara reguler dan berkelanjutan. Jika digarap dengan serius, sektor peternakan sangat menjanjikan bagi pendapatan keluarga. Rasyidi (49) di Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya berhasil hidup makmur dengan usaha ini. Dia bahkan menjadikan usaha ternak sapi sebagai profesi. Usahanya dari hari ke hari menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 Rasyidi memiliki 200 ekor sapi/kerbau, namun tiga tahun kemudian berkembang menjadi 450 ekor dengan harga jual berkisar Rp 15-45 juta per ekor. Satu hal yang dikeluhkan Rasyidi yaitu dia tidak mampu mengembangkan bibit sapi unggul dengan ukuran dan berat yang lebih besar. Dalam hal ini tentu membutuhkan campur tangan pemerintah melalui instansi teknis terkait. Rasyidi pantas diangkat sebagai ikon peternak Aceh. Kiranya instansi terkait perlu mendorong lahirnya minimal seorang Rasyidi di setiap kabupten/kota. Dengan demikian, Aceh akan surplus daging serta menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Semoga! * abu bakar karim



Religion And Peacebuilding


Religion And Peacebuilding
DOWNLOAD
Author : Harold Coward
language : en
Publisher: SUNY Press
Release Date : 2004-01-08

Religion And Peacebuilding written by Harold Coward and has been published by SUNY Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2004-01-08 with Social Science categories.


Acknowledging that religion can motivate both violence and compassion, this book looks at how a variety of world religions can and do build peace.



The Calling


The Calling
DOWNLOAD
Author : Jane Goodall
language : en
Publisher: Hachette UK
Release Date : 2014-03-24

The Calling written by Jane Goodall and has been published by Hachette UK this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2014-03-24 with Fiction categories.


Briony Williams is back. And though he is behind bars, could her old nemesis, The Walker, still threaten her? In the fierce English summer of 1976 the Punk movement is on the rise and 'chaos' is the catchcry down in its heartland at the World’s End of London. Things take a dark turn as a new group calling itself Sudden Deff shows signs of wanting to live up to its name. When Briony learns that she and her colleagues have appeared on ‘Deff Row’ in the group’s fanzine, she is drawn into a fatal game with adversaries who always seem to be two moves ahead. 'elegantly written...her plots defy second guessing' Weekend Australian



The Intrareligious Dialogue


The Intrareligious Dialogue
DOWNLOAD
Author : Raimundo Panikkar
language : en
Publisher: Paulist Press
Release Date : 1999

The Intrareligious Dialogue written by Raimundo Panikkar and has been published by Paulist Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1999 with Religion categories.


An expanded and updated edition of a classic by one of the giants in this field. Faith and belief in a multireligious experience are discussed, with emphasis on understanding one's own religion and tradition before attempting to understand someone else's.