[PDF] On Cam Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ketiga - eBooks Review

On Cam Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ketiga


On Cam Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ketiga
DOWNLOAD

Download On Cam Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ketiga PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get On Cam Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ketiga book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page



On Cam Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ketiga


On Cam Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ketiga
DOWNLOAD
Author : Deni Junaedi
language : id
Publisher: ArtCiv
Release Date : 2021-11-08

On Cam Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ketiga written by Deni Junaedi and has been published by ArtCiv this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-11-08 with Art categories.


Seluruh karya yang ada dalam pameran tunggal lukisan “on cam” ini dibuat dalam sorotan kamera dan diunggah di YouTube PAINTING EXPLORER Channel. Sorotan kamera ini dapat secara live maupun siaran tunda.Seluruh karya yang ada dalam pameran tunggal lukisan “on cam” ini dibuat dalam sorotan kamera dan diunggah di YouTube PAINTING EXPLORER Channel. Sorotan kamera ini dapat secara live maupun siaran tunda. Kelebihan siaran tunda adalah kesempatan untuk mengedit video, sehingga konten yang dihadirkan dapat terseleksi. Akan tetapi, cara ini memiliki kekurangan yaitu memakan waktu dan usaha yang lebih banyak, seperti untuk proses editing, sehingga ada beberapa video hingga kini belum teredit apalagi terupload. Live streaming memiliki tiga kelebihan. Pertama, saya dapat berinteraksi langsung dengan viewers lewat live chat. Mereka menyapa, berkomentar, atau bertanya kepada saya saat lukisan dikerjakan. Selain itu, antara para viewers juga dapat saling menyapa. Kedua, aktivitas tampak alami tanpa editan. Kelebihan ini sekaligus memiliki potensi kekurangan yaitu ketika ada hal-ha yang tidak dikehendaki, apalagi sensitif, maka tidak dapat mengeditnya ketika proses berlangsung. Ketiga, tidak perlu susah-susah mengedit sehingga efektif untuk pembuatan konten. Untuk presentasi online seni lukis, YouTube memadai. Proses pembuatan lukisan dari awal hingga akhir dapat direkam. Jika dirasa membosankan, video dapat dipercepat. Jika dianggap penting, gerakan dapat diperlambat dan mata kamera didekatkan objek. Gagasan abstrak dapat disampaikan lewat audio. Untuk memperjelas keterangan dapat ditambahkan gambar sebagai ilustrasi. Musik pun disesuaikan agar mood viewer terkondisikan. Saya bukan ahli IT dan tidak mahir menggunakan aplikasi-aplikasi canggih. Pembuatan video hanya memanfaatkan aplikasi yang mudah, seperti Filmora, Movie Maker, OBS, atau bahkan PowerPoint. Begitu menemui kesulitan, saya langsung membuka tutorial di YouTube dan mengikuti langkah-langkahnya. Hasil edit yang jelek atau wagu saya biarkan begitu saja disertai bisikan hati, “Video selanjutnya saya usahakan membuat lebih bagus, Insya Allah.” Dengan cara itu, ketika tulisan ini dibuat, di PAINTING EXPLORER sudah ada 634 video. Selain praktek melukis, PAINTING EXPLORER juga memuat aktivitas pewacanaan seni. Kegiatan saya mengisi kuliah seni lukis mahasiswa ISI Yogyakarta, baik kuliah teori maupun praktek, banyak terabadikan. Bahkan aktivitas diskusi, seminar, atau kajian juga ada di dalamnya. Demikian juga, wawancara dengan seniman, baik secara langsung maupun via Zoom, saya lakoni untuk channel kesayangan ini. Maka kanal ini saya dedikasikan untuk praktek maupun teori seni, khususnya seni lukis.



On The Spot Pameran Tunggal Lukisan Deni Je


On The Spot Pameran Tunggal Lukisan Deni Je
DOWNLOAD
Author : Deni Junaedi
language : id
Publisher: ArtCiv
Release Date : 2021-09-19

On The Spot Pameran Tunggal Lukisan Deni Je written by Deni Junaedi and has been published by ArtCiv this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-09-19 with Art categories.


Gairah saya bangkit ketika melukis langsung di alam terbuka. Kenikmatan berkarya di tempat baru ini menjadi penjeda aktivitas berkesenian sehari-hari di studio lukis, mirip reff dalam lagu. Penjedaan ini membuat ketagihan, sebagaimana reffrein yang bermakna ‘pengulangan’. Melukis langsung on the spot menagih saya untuk mengulangi dan terus mengulangi. Untuk itu, meskipun tanpa perencanaan yang sistematis dalam hal tempat dan waktu, alhamdulillah saya telah melakoni lukis luar studio di beberapa kota, baik di dalam maupun luar negeri. Kota Indonesia yang pernah saya singgahi untuk melukis antara lain: Padang, Manado, Lampung, Bali, Bangka, Batam, Dieng, Banyumas, Bogor, Bandung, Magelang, Jakarta, Klaten, Kendal, Weleri, Boja, dan ada yang lupa. Lokasi luar negeri yang pernah saya gunakan OTS, demikian on the spot biasanya disingkat, adalah Malaysia, Thailand, dan Turki. Kegiatan outdoor painting ini, tentu saja, paling sering saya lakukan di Yogyakarta, kota tinggal sejak tahun 1997 ketika pertama kali menjadi mahasiswa seni lukis ISI Yogyakarta; dan kegiatan ini terus berlangsung setelah saya diterima sebagai dosen seni lukis di kampus ‘ibu susuhan’ (alma mater) pada 2004; bahkan terus saya nikmati hingga sekarang. Ini berkesesuaian dengan mata kuliah yang saya ampu, Seni Lukis Dasar I maupun II, dengan materi melukis langsung pada suatu lokasi dengan cara mengamati objek, misalnya, melukis langsung di Istana Air Tamansari. En plein air, istilah pakem akademis untuk on the spot, pun telah saya jalani sebelum kuliah. Desa kelahiran saya, Sukorejo yang ada di lereng Gunung Perahu, menarik perhatian untuk aktivitas lukis luar ruangan ini. Bahkan ketika mudik saya tidak lupa membawa seperangkat alat on the spot. Kota-kota yang tadi saya sebutkan seringkali tidak dimaksudkan sebagai agenda en plein air semata. Perjalanan saya ke sana untuk urusan lain tetapi masih terkait dengan dunia seni lukis, misalnya menjadi juri lomba lukis nasional, sebagaimana yang terjadi di Jakarta, Batam, Manado, Lampung, Bangka, atau Bogor; juga untuk menjadi pembicara, seperti ketika mengisi Seminar Estetika Nasional di Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Di sela-sela agenda yang telah disusun panitia, saya menyelinap menikmati pemandangan baru untuk direkam dalam kertas. Demikian juga, saat pergi bersama keluarga untuk makan-makan di tempat menyenangkan, saya sempatkan untuk melukis, meskipun dalam ukuran kecil, contohnya, melukis di Kampung Mataraman dan Rumah Makan Tempoe Doeloe. Bahkan, ketika anak kedua opname di RS Panembahan Senopati, saya menjaga sambil melukis landskap yang tampak dari teras. Selain itu, saya beberapa kali secara khusus mengagendakan outdoor painting, baik sendiri maupun bersama beberapa teman. Ketika melukis Masjid Al-Aqsa Klaten dan Pantai Pandansari, misalnya, saya melukis sendiri, yang lain hanya menemani. Saya beberapa kali membuat perjalanan seni atau arts trip bersama Jejaring Seniman Muslim KHAT. Agenda ini memang dirancang untuk melukis langsung pada lokasi-lokasi bersejarah peradaban Islam. Lokasi yang pernah dikunjungi antara lain adalah Kraton Kanoman Cirebon, Masjid Sunan Ampel Surabaya, Kraton Kasunanan Surakarta, Masjid Baing Yusuf Purwakarta, Makam Syekh Jumadil Kubro, dan Kampung Seribu Masjid Dieng. Sementara itu, untuk perjalanan ke luar negeri selalu berhubungan dengan seni meskipun tidak selalu khusus untuk en plein air. Agenda yang khusus untuk outdoor painting adalah ‘Asian Watercolor Art Workshop & Exhibition’ yang diselenggarakan Andaman Museum, Krabi, Thailand. Saat itu,on the spot dilakukan di beberapa tempat wisata yang ada di seputaran kota Krabi. Seniman cat air dari berbagai negara beraksi kala itu, dari Indonesia diwakili dua semiman: Teguh Wiyatno dan saya. Sketsa on the spot saya kerjakan di Malaysia saat pameran lukisan di Pace Gallery Petalingjaya. Waktu itu pameran diikuti seniman dari Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Selanjutnya, keberangkatan saya ke Turki sebagai hadiah kompetisi seni yang diselenggarakan oleh Terang Trip Jakarta. Di negeri yang ada di benua Eropa dan Asia ini saya melukis Masjid Selimiye Edirne, Menara Galata dari pinggir Teluk Tanduk Emas, dan Gunung Salju Uludag. Sayangnya, waktu di Hongkong untuk studi banding industry kreatif saya tidak sempat on the spot.



Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis


Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis
DOWNLOAD
Author : Deni Junaedi
language : id
Publisher: ArtCiv
Release Date : 2022-10-22

Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis written by Deni Junaedi and has been published by ArtCiv this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2022-10-22 with Art categories.


APAKAH DOSEN SENI LUKIS HARUS BISA MELUKIS?” Apakah dosen seni lukis harus bisa melukis? Pertanyaan ini sudah lama muncul, beberapa tahun lalu, terutama sejak temanku sesama dosen seni lukis di ISI Yogyakarta dikritik oleh seorang seniman yang mempertanyakan kualitas kesenimanannya. Apakah dosen seni lukis harus bisa melukis? Aku mencoba mencari komparasi dengan profesi lain. Bukankah dokter spesialis kandungan tidak harus bisa mengandung? Berapa banyak pria yang menjadi dokter kandungan; ibu-ibu yang tengah hamil pun khusuk mendengarkan arahan sang dokter yang tidak becus mengandung itu. Apakah dengan demikian dosen seni lukis tidak mesti bisa melukis? Tidak puas dengan itu, aku segera mencari pembanding lainnya. Bagaimana jadinya jika guru Bahasa Inggris tidak dapat berbicara menggunakan bahasa itu? Ia mesti menguasai gramatika bahasa asing sebelum mengajarkannya pada para murid yang akan menurutinya. Apakah dengan demikian dosen seni lukis mesti bisa melukis? Perbandingan di atas skornya 1-1. Aku mesti mencari padanan lain. Pelatih sepak bola, yang umumnya telah berusia tua, pasti akan kepontal-pontal jika ditandingkan dengan anak didiknya yang masih belia. Tetapi, pelatih tersebut tentu memiliki banyak pengalaman tentang persepakbolaan, baik pengalaman yang dialami sendiri maupun sejarah pengalaman orang lain yang ia pelajari. Lebih dari itu, sang pelatih tadi mesti memiliki kemampuan untuk melatih. Mampu memberikan materi dengan dosis dan urutan yang tepat pada masing-masing anak didiknya. Sang pelatih mesti dapat melihat bara para pemain dan mengipasinya agar menjadi api yang berkobar-kobar sehingga anak buahnya dapat menjadi bintang lapangan yang menyala. Sang pelatih bukanlah api itu sendiri, tetapi kipas yang dapat menyalakan bara. Guru bukan emas, tetapi piring dulang emas. Harga emas tentu jauh lebih mahal dari alat penyaring emas. Akan tetapi, tanpa alat yang murah itu emas tidak akan muncul, tetap tertimbun pasir-pasir kotor. Pelatih, pembina, guru, coach, maupun dosen mesti menyadari bahwa tugasnya bukan menjadi emas, tetapi menemukan emas, melahirkan kobaran api dari bara yang tersembunyi dalam dada muridnya, mahasiswanya. Mental guru adalah mental pemberi ilmu, bukan mental pemain ilmu yang akan berlaga di rimba raya. Mental guru adalah mental pembimbing dan penguat muridnya agar mampu menerobos rintangan rimba yang penuh lubang kalajengking. Itulah mengapa kebanggaan guru adalah ketika melihat muridnya dapat melakukan apa yang lebih baik dari dirinya. Keberhasilan guru adalah ketika melihat muridnya berhasil. Kebanggaan itu tetap ada, meskipun, misalnya, sang murid yang telah menjadi emas lalu lupa bahwa dulu pernah melewati piring dulang yang mengayakinya. Dalam memberikan kritik seni, sebagai dosen seni lukis aku katakan apa adanya jika lukisan mahasiswa memiliki kelemahan di sini dan kelebihan di situ. Bahkan, di depan kelas tidak canggung kukatakan bahwa karyanya luar biasa dan aku tidak dapat membuat hal yang semacam itu. Inilah momentum yang membahagiakan, bukan malah merasa sedih karena tersaingi muridnya. Saat itu merasa lega karena sekan-akan tugasnya menjadi pengajar telah selesai. Selain mengajar seni lukis di Prodi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, aku juga mengampu kuliah seni lukis di Kampus Seni Lukis PAINTING EXPLORER. Kampus online ini berbasis YouTube Membership di PAINTING EXPLORER Channel. Terdapat lima kelas di kanal ini: Kuliah Seni Lukis Sit In, Kuliah Seni Lukis Placement, Kuliah Sketsa, Seni Lukis Elementer, dan Seni Lukis Advance. Sebelumnya telah kuselenggarakan Kuliah Seni Lukis Abstrak sebagai giveaway syukuran setelah memperoleh lebih dari 10K subscriber. Para mahasiswa di kampus ini membuatku tercengang: mereka memberikan kebahagiaan. Artinya, mahasiswa PAINTING EXPLORER mampu membuat karya-karya yang memuaskan, banyak yang telah melampaui kemampuan dosennya. Untuk itu, untuk berbagi kegembiraan dengan publik, aku bersikeras agar karya para mahasiswa PAINTING EXPLORER dapat dipamerkan secara langsung, secara offline, secara luring. Akhirnya, setelah bekerjasama dengan Dini Art Management yang dikelola oleh Pak Taufik Ridwan, dan juga dukungan Grand Rohan Hotel Jogja yang memiliki tempat apik untuk pameran lukisan, eksibisi itu dapat diagendakan. Pameran Seni Lukis Perdana Karya Civitas Akademika PAINTING EXPLORER ini mengambil tema “Lumbung Padi Lumbung Konten”. Gelaran seni yang dibuka pada tanggal 22 Oktober 2022, pukul 20:00 dan berlangsung hingga 22 November 2022 itu, alhamdulillah, mampu menghadirkan puluhan karya yang melewati proses diskusi perkuliahan. Dalam perkuliahan di YouTube PAINTING EXPLORER maupun di kampus ISI Yogyakarta, sebenarnya bukan hanya para mahasiswa yang sedang belajar. Aku juga banyak belajar dalam proses tersebut. Bagaimana cara mengajar seni lukis? Apa yang mesti ditekankan pada pertemuan pertama? Apa yang mesti dicari pada tahap akhir perkuliahan? Aku terus belajar dari para mahasiswa. Bahkan ide-ide segar yang tercermin dalam karya mahasiswa juga dapat menginspirasi dosennya. Dulu aku juga mahasiswa seni lukis yang memiliki bara dan api di dada, dan kini masih ingin menjaga bara dan api pembelajar. Ketika aku bertindak sebagai dosen yang mengipasi bara api mahasiswa, sebenarnya baraku juga terimbas sehingga ikut menyala. Untuk itu, ketika api para mahasiswa PAINTING EXPLORER bergelora dalam pameran seni lukis “Lumbung Padi Lumbung Konten” aku juga ikut bergolak, bergejolak. Aku ikut menyelenggarakan pameran, pameran tunggal lukisan keempat dengan juluk “Responsibility: Apakah dosen seni lukis harus bisa melukis?” Lalu, apakah dosen seni lukis harus bisa melukis? Aku belum tahu pasti, masih ingin mencari jawabannya. Masih ingin belajar. [] Jogja, Oktober 2022 Deni Je Konten Kreator PAINTING EXPLORER



Metode Presentasi Digital Untuk Seni Rupa


Metode Presentasi Digital Untuk Seni Rupa
DOWNLOAD
Author : Deni Junaedi
language : id
Publisher: ArtCiv
Release Date : 2023-07-12

Metode Presentasi Digital Untuk Seni Rupa written by Deni Junaedi and has been published by ArtCiv this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2023-07-12 with Art categories.


Kuliah Metode Presentasi Digital di Program Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta diluncurkan pertama kali pada era kuliah online Pademi Covid-19. Pada masa itu segala interaksi belajar mengajar menggunakan piranti digital yang terkoneksi dalam jaringan internet. Suasana seperti itu semakin menegaskan urgensi mata kuliah tersebut. Namun demikian, beberapa tahun sebelum pandemi, teknologi informasi telah berkembang pesat. Dunia seni tidak dapat terhindarkan dari pemakaiannya. Kendati nuansa manual pada seni murni sangat kental – yaitu pada pengerjaan lukisan, grafis, maupun patung – pemanfaatan teknologi digital untuk memperkenalkan atau mempresentasikan hasil karya seni murni sangat efektif jika dikelola dengan tepat. Untuk itu, metode presentasi digital dengan konten seni murni perlu diajarkan pada mahasiswa. Ketika dapat memanfaatkannya, jangkauan presentasi untuk karya seni menjadi sangat luas jika dibandingkan dengan presentasi seni secara offline seperti dalam perhelatan pameran. Ini tentu saja bukan berarti mahasiswa tidak perlu lagi berpameran, namun pameran tersebut dapat diperkuat gaungnya dengan metode presentasi digital. KATA PENGANTAR Kuliah Metode Presentasi Digital di Program Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta diluncurkan pertama kali pada era kuliah online Pademi Covid-19. Pada masa itu segala interaksi belajar mengajar menggunakan piranti digital yang terkoneksi dalam jaringan internet. Suasana seperti itu semakin menegaskan urgensi mata kuliah tersebut. Namun demikian, beberapa tahun sebelum pandemi, teknologi informasi telah berkembang pesat. Dunia seni tidak dapat terhindarkan dari pemakaiannya. Kendati nuansa manual pada seni murni sangat kental – yaitu pada pengerjaan lukisan, grafis, maupun patung – pemanfaatan teknologi digital untuk memperkenalkan atau mempresentasikan hasil karya seni murni sangat efektif jika dikelola dengan tepat. Untuk itu, metode presentasi digital dengan konten seni murni perlu diajarkan pada mahasiswa. Ketika dapat memanfaatkannya, jangkauan presentasi untuk karya seni menjadi sangat luas jika dibandingkan dengan presentasi seni secara offline seperti dalam perhelatan pameran. Ini tentu saja bukan berarti mahasiswa tidak perlu lagi berpameran, namun pameran tersebut dapat diperkuat gaungnya dengan metode presentasi digital. Modul ini adalah modul pertama untuk kuliah Metode Presentasi Digital yang diterbitkan tahun 2022, yaitu tahun yang sama dengan peluncuran kuliah tersebut. Untuk itu, mengingat perkembangan dunia digital yang sangat cepat, khususnya media sosial yang dapat digunakan untuk presentasi seni, maka dimungkinkan terjadi berbagai kekurangan maupun kurang update ketika tulisan ini dibaca beberapa bulan bahkan tahun setelah penulisan. Untuk itu pengembangan materi yang berkesinambungan perlu dilakukan. Lewat kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk Kaprodi Seni Murni FSR ISI Yogyakarta, Bapak Dr. Miftahul Munir, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengampu dan menulis materi kuliah ini. Ucapan terima kasih juga untuk Bu Devy dan Bu Dilla sesama dosen pengampu mata kuliah ini. Terima kasih pula saya ucapkan buat para mahasiswa dan seluruh civitas akademika ISI Yogyakarta. [] Yogyakarta, 2023 Deni Junaedi



All American Girl


All American Girl
DOWNLOAD
Author : Meg Cabot
language : en
Publisher: Pan Macmillan
Release Date : 2008-09-04

All American Girl written by Meg Cabot and has been published by Pan Macmillan this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2008-09-04 with Young Adult Fiction categories.


Sam Madison never knew life could change overnight. But that's exactly what happens when she saves the life of the President of the United States as she's bunking off art class one night. Now an instant (if highly reluctant and very unlikely) celebrity, not to mention teen ambassador to the United Nations, Sam finds herself not only hanging out at the White House, but trying to stop herself falling for David, the President's son . . . All American Girl, by author of The Princess Diaries Meg Cabot, is followed by the sequel Ready or Not.



Entang Wiharso


Entang Wiharso
DOWNLOAD
Author : Jim Supangkat
language : en
Publisher:
Release Date : 1999

Entang Wiharso written by Jim Supangkat and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1999 with Painters categories.




Olivia S Bliss


Olivia S Bliss
DOWNLOAD
Author : Deborah Wright
language : en
Publisher:
Release Date : 2000

Olivia S Bliss written by Deborah Wright and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2000 with Humorous stories categories.




Creativity Design Thinking And Interdisciplinarity


Creativity Design Thinking And Interdisciplinarity
DOWNLOAD
Author : Frédéric Darbellay
language : en
Publisher: Springer
Release Date : 2017-12-18

Creativity Design Thinking And Interdisciplinarity written by Frédéric Darbellay and has been published by Springer this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2017-12-18 with Psychology categories.


This book, at the crossroads of creativity, design and interdisciplinary studies, offers an overview of these major trends in scientific research, society, culture and economics. It brings together different approaches and communities around a common reflection on interdisciplinary creative design thinking. This collective effort provides a unique dialogical and convergent space that deals with the challenges and opportunities met by researchers and practitioners working on design thinking, creativity and inter- and transdisciplinarity, or at the interface between these areas.



Managers Not Mbas


Managers Not Mbas
DOWNLOAD
Author : Henry Mintzberg
language : en
Publisher: Berrett-Koehler Publishers
Release Date : 2005-06-02

Managers Not Mbas written by Henry Mintzberg and has been published by Berrett-Koehler Publishers this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2005-06-02 with Business & Economics categories.


In this sweeping critique of how managers are educated and how, as a consequence, management is practiced, Henry Mintzberg offers thoughtful and controversial ideas for reforming both. “The MBA trains the wrong people in the wrong ways with the wrong consequences,” Mintzberg writes. “Using the classroom to help develop people already practicing management is a fine idea, but pretending to create managers out of people who have never managed is a sham.” Leaders cannot be created in a classroom. They arise in context. But people who already practice management can significantly improve their effectiveness given the opportunity to learn thoughtfully from their own experience. Mintzberg calls for a more engaging approach to managing and a more reflective approach to management education. He also outlines how business schools can become true schools of management.



Icope 2020


Icope 2020
DOWNLOAD
Author : Ryzal Perdana
language : en
Publisher: European Alliance for Innovation
Release Date : 2021-03-24

Icope 2020 written by Ryzal Perdana and has been published by European Alliance for Innovation this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-03-24 with Education categories.


We are delighted to introduce the Proceedings of the Second International Conference on Progressive Education (ICOPE) 2020 hosted by the Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lampung, Indonesia, in the heart of the city Bandar Lampung on 16 and 17 October 2020. Due to the COVID-19 pandemic, we took a model of an online organised event via Zoom. The theme of the 2nd ICOPE 2020 was “Exploring the New Era of Education”, with various related topics including Science Education, Technology and Learning Innovation, Social and Humanities Education, Education Management, Early Childhood Education, Primary Education, Teacher Professional Development, Curriculum and Instructions, Assessment and Evaluation, and Environmental Education. This conference has invited academics, researchers, teachers, practitioners, and students worldwide to participate and exchange ideas, experiences, and research findings in the field of education to make a better, more efficient, and impactful teaching and learning. This conference was attended by 190 participants and 160 presenters. Four keynote papers were delivered at the conference; the first two papers were delivered by Prof Emeritus Stephen D. Krashen from the University of Southern California, the USA and Prof Dr Bujang Rahman, M.Si. from Universitas Lampung, Indonesia. The second two papers were presented by Prof Dr Habil Andrea Bencsik from the University of Pannonia, Hungary and Dr Hisham bin Dzakiria from Universiti Utara Malaysia, Malaysia. In addition, a total of 160 papers were also presented by registered presenters in the parallel sessions of the conference. The conference represents the efforts of many individuals. Coordination with the steering chairs was essential for the success of the conference. We sincerely appreciate their constant support and guidance. We would also like to express our gratitude to the organising committee members for putting much effort into ensuring the success of the day-to-day operation of the conference and the reviewers for their hard work in reviewing submissions. We also thank the four invited keynote speakers for sharing their insights. Finally, the conference would not be possible without the excellent papers contributed by authors. We thank all authors for their contributions and participation in the 2nd ICOPE 2020. We strongly believe that the 2nd ICOPE 2020 has provided a good forum for academics, researchers, teachers, practitioners, and students to address all aspects of education-related issues in the current educational situation. We feel honoured to serve the best recent scientific knowledge and development in education and hope that these proceedings will furnish scholars from all over the world with an excellent reference book. We also expect that the future ICOPE conference will be more successful and stimulating. Finally, it was with great pleasure that we had the opportunity to host such a conference.