[PDF] Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis - eBooks Review

Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis


Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Download Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page





Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis


Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Deni Junaedi
language : id
Publisher: ArtCiv
Release Date : 2022-10-22

Pameran Tunggal Lukisan Deni Je Ke 4 Responsibility Apakah Dosen Seni Lukis Harus Bisa Melukis written by Deni Junaedi and has been published by ArtCiv this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2022-10-22 with Art categories.


APAKAH DOSEN SENI LUKIS HARUS BISA MELUKIS?” Apakah dosen seni lukis harus bisa melukis? Pertanyaan ini sudah lama muncul, beberapa tahun lalu, terutama sejak temanku sesama dosen seni lukis di ISI Yogyakarta dikritik oleh seorang seniman yang mempertanyakan kualitas kesenimanannya. Apakah dosen seni lukis harus bisa melukis? Aku mencoba mencari komparasi dengan profesi lain. Bukankah dokter spesialis kandungan tidak harus bisa mengandung? Berapa banyak pria yang menjadi dokter kandungan; ibu-ibu yang tengah hamil pun khusuk mendengarkan arahan sang dokter yang tidak becus mengandung itu. Apakah dengan demikian dosen seni lukis tidak mesti bisa melukis? Tidak puas dengan itu, aku segera mencari pembanding lainnya. Bagaimana jadinya jika guru Bahasa Inggris tidak dapat berbicara menggunakan bahasa itu? Ia mesti menguasai gramatika bahasa asing sebelum mengajarkannya pada para murid yang akan menurutinya. Apakah dengan demikian dosen seni lukis mesti bisa melukis? Perbandingan di atas skornya 1-1. Aku mesti mencari padanan lain. Pelatih sepak bola, yang umumnya telah berusia tua, pasti akan kepontal-pontal jika ditandingkan dengan anak didiknya yang masih belia. Tetapi, pelatih tersebut tentu memiliki banyak pengalaman tentang persepakbolaan, baik pengalaman yang dialami sendiri maupun sejarah pengalaman orang lain yang ia pelajari. Lebih dari itu, sang pelatih tadi mesti memiliki kemampuan untuk melatih. Mampu memberikan materi dengan dosis dan urutan yang tepat pada masing-masing anak didiknya. Sang pelatih mesti dapat melihat bara para pemain dan mengipasinya agar menjadi api yang berkobar-kobar sehingga anak buahnya dapat menjadi bintang lapangan yang menyala. Sang pelatih bukanlah api itu sendiri, tetapi kipas yang dapat menyalakan bara. Guru bukan emas, tetapi piring dulang emas. Harga emas tentu jauh lebih mahal dari alat penyaring emas. Akan tetapi, tanpa alat yang murah itu emas tidak akan muncul, tetap tertimbun pasir-pasir kotor. Pelatih, pembina, guru, coach, maupun dosen mesti menyadari bahwa tugasnya bukan menjadi emas, tetapi menemukan emas, melahirkan kobaran api dari bara yang tersembunyi dalam dada muridnya, mahasiswanya. Mental guru adalah mental pemberi ilmu, bukan mental pemain ilmu yang akan berlaga di rimba raya. Mental guru adalah mental pembimbing dan penguat muridnya agar mampu menerobos rintangan rimba yang penuh lubang kalajengking. Itulah mengapa kebanggaan guru adalah ketika melihat muridnya dapat melakukan apa yang lebih baik dari dirinya. Keberhasilan guru adalah ketika melihat muridnya berhasil. Kebanggaan itu tetap ada, meskipun, misalnya, sang murid yang telah menjadi emas lalu lupa bahwa dulu pernah melewati piring dulang yang mengayakinya. Dalam memberikan kritik seni, sebagai dosen seni lukis aku katakan apa adanya jika lukisan mahasiswa memiliki kelemahan di sini dan kelebihan di situ. Bahkan, di depan kelas tidak canggung kukatakan bahwa karyanya luar biasa dan aku tidak dapat membuat hal yang semacam itu. Inilah momentum yang membahagiakan, bukan malah merasa sedih karena tersaingi muridnya. Saat itu merasa lega karena sekan-akan tugasnya menjadi pengajar telah selesai. Selain mengajar seni lukis di Prodi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, aku juga mengampu kuliah seni lukis di Kampus Seni Lukis PAINTING EXPLORER. Kampus online ini berbasis YouTube Membership di PAINTING EXPLORER Channel. Terdapat lima kelas di kanal ini: Kuliah Seni Lukis Sit In, Kuliah Seni Lukis Placement, Kuliah Sketsa, Seni Lukis Elementer, dan Seni Lukis Advance. Sebelumnya telah kuselenggarakan Kuliah Seni Lukis Abstrak sebagai giveaway syukuran setelah memperoleh lebih dari 10K subscriber. Para mahasiswa di kampus ini membuatku tercengang: mereka memberikan kebahagiaan. Artinya, mahasiswa PAINTING EXPLORER mampu membuat karya-karya yang memuaskan, banyak yang telah melampaui kemampuan dosennya. Untuk itu, untuk berbagi kegembiraan dengan publik, aku bersikeras agar karya para mahasiswa PAINTING EXPLORER dapat dipamerkan secara langsung, secara offline, secara luring. Akhirnya, setelah bekerjasama dengan Dini Art Management yang dikelola oleh Pak Taufik Ridwan, dan juga dukungan Grand Rohan Hotel Jogja yang memiliki tempat apik untuk pameran lukisan, eksibisi itu dapat diagendakan. Pameran Seni Lukis Perdana Karya Civitas Akademika PAINTING EXPLORER ini mengambil tema “Lumbung Padi Lumbung Konten”. Gelaran seni yang dibuka pada tanggal 22 Oktober 2022, pukul 20:00 dan berlangsung hingga 22 November 2022 itu, alhamdulillah, mampu menghadirkan puluhan karya yang melewati proses diskusi perkuliahan. Dalam perkuliahan di YouTube PAINTING EXPLORER maupun di kampus ISI Yogyakarta, sebenarnya bukan hanya para mahasiswa yang sedang belajar. Aku juga banyak belajar dalam proses tersebut. Bagaimana cara mengajar seni lukis? Apa yang mesti ditekankan pada pertemuan pertama? Apa yang mesti dicari pada tahap akhir perkuliahan? Aku terus belajar dari para mahasiswa. Bahkan ide-ide segar yang tercermin dalam karya mahasiswa juga dapat menginspirasi dosennya. Dulu aku juga mahasiswa seni lukis yang memiliki bara dan api di dada, dan kini masih ingin menjaga bara dan api pembelajar. Ketika aku bertindak sebagai dosen yang mengipasi bara api mahasiswa, sebenarnya baraku juga terimbas sehingga ikut menyala. Untuk itu, ketika api para mahasiswa PAINTING EXPLORER bergelora dalam pameran seni lukis “Lumbung Padi Lumbung Konten” aku juga ikut bergolak, bergejolak. Aku ikut menyelenggarakan pameran, pameran tunggal lukisan keempat dengan juluk “Responsibility: Apakah dosen seni lukis harus bisa melukis?” Lalu, apakah dosen seni lukis harus bisa melukis? Aku belum tahu pasti, masih ingin mencari jawabannya. Masih ingin belajar. [] Jogja, Oktober 2022 Deni Je Konten Kreator PAINTING EXPLORER



Pameran Seni Lukis Lumbung Padi Lumbung Konten Karya Civitas Akademika Painting Explorer


Pameran Seni Lukis Lumbung Padi Lumbung Konten Karya Civitas Akademika Painting Explorer
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Deni Junaedi
language : id
Publisher: ArtCiv
Release Date : 2022-10-22

Pameran Seni Lukis Lumbung Padi Lumbung Konten Karya Civitas Akademika Painting Explorer written by Deni Junaedi and has been published by ArtCiv this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2022-10-22 with Art categories.


INI PERTAMA DI DUNIA SENI RUPA? “Ini pertama kali di dunia, pameran seni lukis secara offline sebagai hasil kuliah online di YouTube Membership,” demikian klaim yang saya sampaikan sambil melukis dalam siaran langsung di PAINTING EXPLORER Channel. “Jika pernyataan itu salah, jika ada peristiwa serupa yang terjadi di salah satu sudut bumi, saya akan mencabut pernyataan tersebut,” demikian kuimbuhkan. Viewer yang mengikuti live streaming tersebut tentu saja tidak mau percaya begitu saja. Penonton yang kusapa dengan rekan-rekan PAINTING EXPLORER itu langsung Googling, mencari-cari, apakah ada pameran seni lukis secara luring yang karya-karyanya berasal dari perkuliahan daring lewat fitur YouTube Membership? Setelah beberapa saat mereka mengabari bahwa tidak ada peristiwa serupa yang telah diselenggarakan. Komen lain memberikan ucapan selamat bahwa PAINTING EXPLORER telah menjadi pionir. Saya nekat mengklaim seperti itu karena menimbang bahwa program Membership atau Langganan belum lama dikeluarkan oleh YouTube. Lebih dari itu, niche seni lukis tidak seluas ceruk lain semacam politik atau ekonomi. Memang kanal lukisan semakin lama semakin banyak, baik yang berbahasa Indonesia lebih-lebih Inggris, namun tidak banyak yang membuka program Membership, karena YouTube memberikan syarat tertentu untuk membukanya. Kanal Seni Lukis PAINTING EXPLORER adalah kanal seni di YouTube, khususnya seni lukis, baik teori maupun praktik. Channel yang diluncurkan tanggal 7 Januari 2018 ini kontennya terhitung luas, dari tutorial lukisan sederhana, unboxing material lukis, kuliah estetika, hingga tafsir karya seni terkait peradaban. Singkat kata, lewat seni lukis saya explor kemana-mana. Melalui cara seperti itu, kini ketika tulisan ini dibuat, PAINTING EXPLORER telah mengunggah lebih dari 1.000 video. Empat tahun kemudian, tepatnya 15 Maret 2022, kanal ini meluncurkan Kampus Seni Lukis PAITING EXPLORER yang dijalankan dalam fitur YouTube Membership. Kampus online ini saya buka bersamaan dengan kuliah online yang mesti dijalani kampus-kampus di seluruh dunia karena pandemi. Demikian pula, di minat utama seni lukis, Prodi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, saya dan seluruh dosen pengampu menyelenggarakan kuliah online selama kurang lebih dua tahun. Saat itu, aplikasi Whatsapp banyak digunakan. Di PAINTING EXPLORER, tatap layar menggunakan platform YouTube, tugasnya diunggah di Google Classroom, dan koordinasinya melalui WA Grup. Terdapat 5 kelas dalam edukasi seni ini, yaitu: Kuliah Seni Lukis Sit In, Kuliah Seni Lukis Placement, Kuliah Sketsa, Seni Lukis Elementer, dan Seni Lukis Advance. Sebelumnya kanal ini juga pernah menyelenggarakan Kuliah Seni Lukis Abstrak sebagai giveaway syukuran setelah mendapat lebih dari 10K subscriber; terdapat 10 tugas dalam Kuliah Seni Lukis Abstrak, kini sampai ke tugas ke-9. Dengan semangat disrupsi seni, sistem perkuliahan dibuat beda. Kelulusan tidak tergantung pada lama studi, tetapi kemampuan mencipta karya seni. Mahasiswa PAINTING EXPLORER akan diwisuda jika dapat berpameran tunggal dengan 25 lukisan hasil Kuliah Seni Lukis Advance. Pameran ini tentu disertai tetek-bengek perhelatan seni, seperti katalog dan upacara pembukaan. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya belajar melukis tetapi juga berpameran seni lukis. Selain itu, kampus ini juga mendisrupsi umur mahasiswa. Tidak ada batasan untuk mengikuti perkuliahan. Selama ini, mahasiswa tertua berusia 52 tahun dan termuda 10 tahun. Civitas Akademika yang Inspiratif Di luar dugaan, progres skill mahasiswa PAINTING EXPLORER ternyata sangat kencang. Dalam Kuliah Sketsa, misalnya, di tugas ke-4 rata-rata mahasiswa telah dapat membuat garis spontan dan berani. Lebih-lebih, mereka mampu menambahkan efek cipratan tinta secara artistik. Selain itu, banyak juga mahasiswa yang telah memiliki modal estetis. Bentuknya telah kuat, tekniknya telah mapan. Dengan demikian, tinggal menstimulasi dengan konsep yang menggelitik. Benar saja, ketika materi tentang “konsep penciptaan”, “konsep perwujudan”, “subject matter”, maupun “content” diberikan, mahasiswa online ini semakin melesat. Hal yang lebih menggugah adalah semangat para pembelajar ini. Mental mahasiswa PAINTING EXPLORER sungguh kuat. Saya menerapkan teknik kritik seni sebagai yang saya gunakan ketika mengajar mahasiswa seni lukis ISI Yogyakarta. Kekurangan dan kelebihan karya mahasiswa saya katakan apa adanya meski terasa pedas. Rupanya mental para seniman ini tidak terbuat dari kerupuk, tetapi baja. Kerupuk akan remuk ketika digepuk. Baja menjadi senjata saat ditempa. Potensi yang tidak baen-bain ini eman-eman jika hanya saya yang menikmati. Karyanya mesti dapat dapat diakses publik. Jadi, apalagi kalau bukan pameran? Konsep Pameran Kami pun menggelar rapat lewat Google Meet. Ternyata pesertanya dari berbagai belahan Nusantara: Jakarta, Cilacap, Palembang, Pedamaran Ogan Komering Ilir, Jepara, Tegal, Bogor, Bandung, Surabaya, Padangsidimpuan, Jogja, dll. Kami memutuskan untuk menggelar pameran seni lukis. Karya yang dipamerkan adalah hasil perkuliahan di PAINTING EXPLORER. Baik lukisan maupun sketsa dapat ditampilkan. Material lukisan tidak terbatas, boleh kanvas boleh kertas. Pameran secara offline hasil kuliah online menginspirasi untuk mengangkat tema alam yang terkoneksi dengan persoalan digital. Konten lukisan di YouTube sebenarnya juga tentang dua hal itu. Lukisan adalah karya manual, tampilannya di YouTube berubah menjadi digital. Untuk itu, tema “Lumbung Padi Lumbung Konten” menjadi pilihan. Jauh sebelum mengenal teknologi modern, masyarakat Nusantara telah memiliki cara untuk menyimpan padi agar awet, bertahan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Piranti tradisional itu adalah lumbung padi. Setelah panen dan menjalani proses pengeringan, padi disimpan dalam lumbung. Hal tersebut merupakan cara masyarakat saat itu untuk menjamin ketahanan pangan, jaminan untuk menghadapi masa paceklik. Bentuk lumbung padi ini artistik, setiap daerah memiliki keunikan, namun rata-rata memakai jenis rumah panggung, lantainya ditinggikan agar tidak menyentuh tanah. Di Jawa, lumbung padi kadang disebut lumbung desa atau lumbung gabah. Masyarakat Minangkabau, membuat lumbung dengan pola rumah gadang dan menyebutnya rangkiak. Sementara itu masyarakat Sunda membuat leuit, dan penduduk Toraja mendirikan lumbung padi bergaya tongkonan. Di era teknologi informasi digital, lumbung padi mengingatkan pada fenomena passive income. Di dunia online, passive income merupakan bentuk penghasilan yang diperoleh kendati penerima dalam keadaan pasif, tidak bekerja. Lebih tepatnya, pekerjaan hanya dilakukan sekali di awal tetapi hasilnya diperoleh sepanjang waktu. Contohnya adalah Microstock. Microstock berasal dari kata micropayment dan stock photography. Microstock merupakan stock atau gudang foto berkualitas tinggi, yang hak penggunaan atau lisensinya dapat dibeli. Seorang kontributor hanya perlu mengunggah sekali dan jika gambarnya didownload maka ia akan dibayar, jika karyanya diunduh berkali-kali ia pun gajian berkali-kali. Dengan kata lain Microstock adalah Lumbung Gambar. Demikian pula, seorang YouTuber akan mendapatkan penghasilan adsense berkali-kali untuk sebuah video yang ia upload jika video itu ditonton viewers. Inilah Lumbung Konten. Mahasiswa dapat merespon tema “Lumbung Padi Lumbung Konten” ini dari sudut pandang lumbung padi saja, atau hanya lumbung konten, maupun menggabungkan keduanya dalam konsep yang kreatif. Kolaborasi Seni Perlu banyak orang untuk mengangkat meja besar. Untuk menggelar pameran perdana PAINTING EXPLORER saya perlu menggandeng para pihak. Kebetulan, Pak Taufik Ridwan selaku CEO Dini Art Management menanyakan perihal mockup pameran yang saya unggah di Facebook dan Instagram @deni.painting. Kerjasama pun berjalan. Pak Taufik yang memiliki banyak relasi langsung menemukan tempat menarik untuk berpameran. Kami menuju Grand Rohan Hotel Jogja untuk bekerjasama. Pak Aan selaku General Manager hotel megah itu menerima dengan senang hati. Kami akan menggelar puluhan karya di hotel yang berhadap-hadapan dengan Jogja Expo Center itu. Semua bersemangat, Mas Reno Iskajaya selaku Ketua Kelas Mahasiswa Kampus Seni Lukis PAINTING EXPLORER akan ke Jogja meskipun menempuh jarak lebih dari 1.000 km dari Pedamaran OKI. Mas Koestrita, mahasiswa senior asal Jakarta, tidak hanya piawai berakrobat dengan teknik untuk lukisan abstrak. Beliau juga mahir memainkan alat musik, untuk itu di malam pembukaan akan membuat pameran semakin syahdu. Para seniman PAINTING EXPLORER yang akan unjuk karya antara lain: Ahmad Fauzi, Bari Rusmi, D. Koestrita, Egis LR., Eka Wisnu Sumantri, Gani, Ida Masri, Hendra Lele, Kiki Ayam, Nia Nurmawati, Reno Iskajaya, Rosinda Kartika, Rutta, Sugeng Pribadi, William Marvel. Mereka memiliki kedahsyatan sendiri-sendiri. Mas Fauzi memiliki garis sketsa yang artistik; Mbak Bari mampu memadukan dua hal yang berbeda yaitu pemandangan imajinatif dengan bentuk flat; Mas Koestrita punya kejutan-kejutan teknis meski benang merahnya terjaga; Mas Egis artistik dalam mengeksekusi karya; Mas Eka mantab garis sketsanya; Mas Gani memiliki keberanian goresan; Mas Lele hadirkan alemen visual yang dinamis; Mas Kiki mampu stimulasi mood mendalam; Mbak Nia seperti penari dalam sketsanya; Mas Reno ciptakan bentuk unik; Mbak Rosinda berani bermain warna; Mas Rutta cerdas menerjemahkan tema; Pak Sugeng tampil dengan teknis prima; dan Mas William Sang Mahasiswa Termuda sungguh luar biasa semangatnya. Saya tak mau ketinggalan semangat. Saat para mahasiswa menggelar pameran bersama, saya putuskan untuk menyelenggarkan pameran tunggal lukisan ke-4. Juluknya kali ini adalah “Responsibility: Apakah dosen seni lukis harus bisa melukis?” Pameran “Lumbung Padi Lumbung Konten” akan dibuka oleh seorang pakar beras dari Yogyakarta: Ibu Rochani. Sementara itu, pameran tunggal saya akan ditandai dengan orasi seni oleh pelaku seni rupa Indonesia yang banyak akal: Agus Yaksapedia. Semua kehebohan itu akan diselenggarakan pada tempat dan waktu yang sama: Grand Rohan Hotel Jogja, 22 Oktober 2022, pukul 19:15. Pameran berlangsung hingga 22 November 2022. Rekan-rekan semua kami undang untuk menjadi saksi. Harga tiketnya adalah cinta, gratis untuk rekan-rekan. []



Socrates To Sartre


Socrates To Sartre
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Samuel Enoch Stumpf
language : en
Publisher: McGraw-Hill Humanities, Social Sciences & World Languages
Release Date : 2000-05

Socrates To Sartre written by Samuel Enoch Stumpf and has been published by McGraw-Hill Humanities, Social Sciences & World Languages this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2000-05 with categories.




Our Forests Our Future


Our Forests Our Future
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Emil Salim
language : en
Publisher: Cambridge University Press
Release Date : 1999-04-15

Our Forests Our Future written by Emil Salim and has been published by Cambridge University Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1999-04-15 with Business & Economics categories.


A unique report of the current status and future survival of the world's forests compiled by an international independent commission.



Education And National Development


Education And National Development
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Ingemar Faegerlind
language : en
Publisher: Elsevier
Release Date : 2016-06-03

Education And National Development written by Ingemar Faegerlind and has been published by Elsevier this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2016-06-03 with Education categories.


Education and National Development: A Comparative Perspective discusses the correlation between education and national development. The book is comprised of nine chapters that cover several concerns regarding the subject matter, such as the theoretical underpinning, dimensions, policies, and practice. The first chapter discusses the origins of modern development thought, while the second chapter talks about how formal schooling can serve as an “agent of change . Chapters 3, 4, and 5 cover the various dimension development, which are economic growth, employment, quality of life, and political system. Chapter 6 discusses strategies for educational reform, while Chapter 7 deals with the evaluation of development policy. The eighth chapter provides a comparative discourse about education and development under capitalism and socialism. Chapter 9 talks about education, the state, and development. The book will be of great interest to readers concerned about how education correlates with national development.



Managers Not Mbas


Managers Not Mbas
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Henry Mintzberg
language : en
Publisher: Berrett-Koehler Publishers
Release Date : 2005-06-02

Managers Not Mbas written by Henry Mintzberg and has been published by Berrett-Koehler Publishers this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2005-06-02 with Business & Economics categories.


In this sweeping critique of how managers are educated and how, as a consequence, management is practiced, Henry Mintzberg offers thoughtful and controversial ideas for reforming both. “The MBA trains the wrong people in the wrong ways with the wrong consequences,” Mintzberg writes. “Using the classroom to help develop people already practicing management is a fine idea, but pretending to create managers out of people who have never managed is a sham.” Leaders cannot be created in a classroom. They arise in context. But people who already practice management can significantly improve their effectiveness given the opportunity to learn thoughtfully from their own experience. Mintzberg calls for a more engaging approach to managing and a more reflective approach to management education. He also outlines how business schools can become true schools of management.



The Future Of Business Schools


The Future Of Business Schools
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : T. Durand
language : en
Publisher: Palgrave Macmillan
Release Date : 2007-12-17

The Future Of Business Schools written by T. Durand and has been published by Palgrave Macmillan this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2007-12-17 with Business & Economics categories.


To what extent do business schools in Europe contribute to competitiveness of the economy? European Business Schools imitate their North American counterparts in order to catch up in the competition for knowledge and training in management. The book compares institutional settings of business schools and presents five foresight scenarios for 2020.



38 And Pregnant


38 And Pregnant
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Heradiani & Adhitya Pattisahusiwa
language : id
Publisher: Elex Media Komputindo
Release Date : 2018-07-16

38 And Pregnant written by Heradiani & Adhitya Pattisahusiwa and has been published by Elex Media Komputindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2018-07-16 with Medical categories.


With all the warnings against women being pregnant after 35, I started to observe people who are pregnant during the “late age”. I cursed myself for not having this urge when I was 30, not a couple of years away from 40. Well, Nicole Kidman was having her first baby at 41, but obviously I’m not a Hollywood starlet with an army of top-notch doctors and babysitters. Or should I opt for adoption instead?



The Teaching Of Science


The Teaching Of Science
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Wynne Harlen
language : en
Publisher:
Release Date : 1992

The Teaching Of Science written by Wynne Harlen and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1992 with Education categories.




Community Empowerment


Community Empowerment
DOWNLOAD
AUDIOBOOK

Author : Gary Craig
language : en
Publisher: Zed Books
Release Date : 1995

Community Empowerment written by Gary Craig and has been published by Zed Books this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1995 with Business & Economics categories.


Reprinted from the 25th anniversary issue of Community Development Journal (no date noted) 17 essays review contemporary campaigns for community participation and empowerment. Some explore such aspects as the concept of empowerment and its relation to public policy and development within social movements, and the relevance of the mixed economy of welfare to self-help and community participation. Others present case studies from Europe, the US, Australia, Asia, Latin America, and Africa. Paper edition (unseen), $25.00. Distributed in the US by Humanities Press. Annotation copyright by Book News, Inc., Portland, OR