[PDF] One Day One Problem - eBooks Review

One Day One Problem


One Day One Problem
DOWNLOAD

Download One Day One Problem PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get One Day One Problem book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page





One Day One Problem


One Day One Problem
DOWNLOAD

Author : Glen O'Grady
language : en
Publisher: Springer Science & Business Media
Release Date : 2012-04-12

One Day One Problem written by Glen O'Grady and has been published by Springer Science & Business Media this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2012-04-12 with Education categories.


One-day, one-problem is a unique adaptation of problem-based learning (PBL) pioneered at Republic Polytechnic, Singapore. Here students are challenged each day with a problem from their domain and attain the necessary learning outcomes in the process of responding to the problem. Throughout the day students would engage in small group discussions, self-directed learning and conversations with their teacher who plays the role of a facilitator. This approach to learning and instruction represents a new brand of constructivist learning in a more structured learning environment compared to conventional PBL. This book contains a series of chapters by authors with first-hand experience in the One-day,one-problem PBL approach. Unlike other books on PBL, the chapters are both research-informed and practical. Results of empirical studies into the factors of PBL such as quality of problems, tutor behaviours, scaffoldings, student learning and interest are discussed together with practical implications for the educator. The book begins with an overview of the one-day, one-problem process, providing a viewpoint from both the student and tutor. Republic Polytechnic’s pedagogical philosophy and epistemological belief of education are introduced with the intent to share how the polytechnic designed and implemented a system that supports the philosophical beliefs. Results and practical implications of empirical studies on the various factors that influence students’ learning in PBL are discussed. These include the quality of problems and the use of scaffoldings for students’ learning, tutors as facilitators, preparation of staff for PBL, student assessment, how students learn in the process of PBL and student interest.



Rigorous Pbl By Design


Rigorous Pbl By Design
DOWNLOAD

Author : Michael McDowell
language : en
Publisher: Corwin Press
Release Date : 2017-03-01

Rigorous Pbl By Design written by Michael McDowell and has been published by Corwin Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2017-03-01 with Education categories.


By designing projects that move students from surface to deep and transfer learning through PBL, they will become confident and competent learners. Discover how to make three shifts essential to improving PBL’s overall effect: Clarity: Students should be clear on what they are expected to learn, where they are in the process, and what next steps they need to take to get there. Challenge: Help students move from surface to deep and transfer learning. Culture: Empower them to use that knowledge to make a difference in theirs and the lives of others.



Conference Interpreting In China


Conference Interpreting In China
DOWNLOAD

Author : Riccardo Moratto
language : en
Publisher: Taylor & Francis
Release Date : 2023-06-20

Conference Interpreting In China written by Riccardo Moratto and has been published by Taylor & Francis this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2023-06-20 with Foreign Language Study categories.


In this landmark project, Moratto and Zhang evaluate how conference interpreting developed as a profession in China, and the directions in which it is heading. Bringing together perspectives from leading researchers in the field, Moratto and Zhang present a thematically organized analysis of the trajectory of professional conference interpreting in China. This includes discussion of the pedagogies used both currently and historically, the professionalization of interpreter education, and future prospects for virtual reality, multimodal conferences, and artificial intelligence. Taken as a whole, the contributors present a rich and detailed picture of the development of conference interpreting in China since 1979, its status today, and how it is likely to develop in the coming decades. An essential resource for scholars and students of conference interpreting in China, alongside its sister volume, The Pioneers of Chinese Interpreting: Insiders’ Accounts on the Rise of a Profession.



The Problem Of Immortality


The Problem Of Immortality
DOWNLOAD

Author : Emmanuel Pétavel-Olliff
language : en
Publisher:
Release Date : 1892

The Problem Of Immortality written by Emmanuel Pétavel-Olliff and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1892 with Conditional immortality categories.




The Indiana School Journal


The Indiana School Journal
DOWNLOAD

Author :
language : en
Publisher:
Release Date : 1896

The Indiana School Journal written by and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1896 with Education categories.




Sprint Republish


Sprint Republish
DOWNLOAD

Author : Jake Knapp
language : id
Publisher: Bentang Pustaka
Release Date : 2018-07-19

Sprint Republish written by Jake Knapp and has been published by Bentang Pustaka this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2018-07-19 with Business & Economics categories.


Anda mungkin beruntung memiliki pekerjaan atau proyek mendatang dengan visi yang cemerlang. Namun, upaya mewujudkan visi ini sering kali tak mudah. Setiap hari Anda gampang sekali terjebak dalam berbagai hal: surel yang seolah tiada habisnya, tenggat yang molor, rapat-rapat seharian yang menyita waktu, dan proyek jangka panjang yang hanya berdasarkan asumsi. Sudah waktunya Anda mencoba Sprint, sebuah metode untuk memecahkan masalah dan menguji ide-ide baru, menyelesaikan lebih banyak hal dengan efisien. Buku ini ditulis Jake Knapp, mantan Design Partner Google Ventures, untuk menuntun Anda merasakan pengalaman menerapkan metode yang telah mendunia ini. Sprint mewujudkan pengeksekusian ide besar hanya dalam lima hari. Menuntun tim Anda dengan checklist lengkap, mulai dari Senin hingga Jumat. Menjawab segala pertanyaan penting yang sering kali hanya disimpan di benak mereka yang sedang menguji ide/konsep/produk. Sprint juga membantu Anda lebih menikmati setiap proses. Anda bisa mengamati dan bergabung dengan ratusan dari pelaku Sprint di seluruh dunia melalui tagar #sprintweek di Twitter. Sebuah proyek besar terjadi pada 2009. Seorang insinyur Gmail bernama Peter Balsiger mencetuskan ide mengenai surel yang bisa teratur secara otomatis. Saya sangat tertarik dengan idenya—yang disebut “Kotak Masuk Prioritas”—dan merekrut insinyur lain, Annie Chen, untuk bergabung bersama kami. Annie setuju, tetapi dia hanya punya waktu sebulan untuk mengerjakannya. Kalau kami tidak bisa membuktikan bahwa ide itu bisa diterapkan dalam jangka waktu tersebut, Annie akan beralih ke proyek lainnya. Saya yakin waktunya tidak akan cukup, tetapi Annie adalah insinyur yang luar biasa. Jadi, saya memutuskan untuk menjalaninya saja. Kami membagi waktu sebulan itu ke dalam empat bagian yang masing-masing lamanya seminggu. Setiap pekan, kami menggarap desain baru. Annie dan Peter membuat purwarupa, lalu pada akhir minggu, kami menguji desain ini bersama beberapa ratus orang lainnya. Pada akhir bulan, kami menemukan solusi yang bisa dipahami dan diinginkan orang- orang. Annie tetap menjadi pemimpin untuk tim Kotak Masuk Prioritas. Dan entah bagaimana caranya, kami berhasil menyelesaikan tugas desainnya dalam waktu yang lebih singkat dari biasanya. Beberapa bulan kemudian, saya mengunjungi Serge Lachapelle dan Mikael Drugge, dua orang karyawan Google di Stockholm. Kami bertiga ingin menguji ide perangkat lunak untuk konferensi video yang bisa dijalankan lewat peramban. Karena saya berada di kota tersebut hanya selama beberapa hari, kami bekerja secepat mungkin. Pada penghujung kunjungan saya, kami berhasil menyelesaikan purwarupanya. Kami mengirimkannya ke rekan kerja kami lewat surel dan mulai menggunakannya dalam rapat. Dalam beberapa bulan, seluruh perusahaan sudah bisa menggunakannya. (Selanjutnya, versi yang sudah dipoles dan disempurnakan dari aplikasi berbasis web tersebut dikenal sebagai Google Hangouts.) Dalam kedua kasus tersebut, saya menyadari bahwa saya bekerja jauh lebih efektif ketimbang rutinitas kerja harian saya atau ketika mengikuti lokakarya diskusi sumbang saran. Apa yang membedakannya? Saya menimbang kembali lokakarya tim yang saya gagas sebelumnya. Bagaimana kalau saya memasukkan elemen ajaib lainnya—fokus pada kerja individu, waktu untuk membuat purwarupa, dan tenggat yang tak bisa ditawar? Saya lalu menyebutkan, “sprint” desain. Saya membuat jadwal kasar untuk sprint pertama saya: satu hari untuk berbagi informasi dan mereka ide, diikuti dengan empat hari pembuatan purwarupa. Sekali lagi, tim Google menyambut baik eksperimen ini. Saya memimpin sprint untuk mendesain Chrome, Google Search, Gmail, dan proyek-proyek lainnya. Ini sangat menarik. Sprint ini berhasil. Ide-ide diuji, dibangun, diluncurkan, dan yang terbaik, kebanyakan dari ide-ide ini berhasil diterapkan dalam dunia nyata. Proses sprint menyebar di seisi Google dari satu tim ke tim lain, dari satu kantor ke kantor lain. Seorang desainer dari Google X tertarik dengan metode ini, jadi dia menjalankan sprint untuk sebuah tim di Google Ads. Anggota tim dalam sprint di Ads kemudian menyampaikannya kepada kolega mereka, dan begitu seterusnya. Dalam waktu singkat saya mendengar penerapan sprint dari orang-orang yang tidak saya kenal. Dalam perjalanannya, saya membuat beberapa kesalahan. Sprint pertama saya melibatkan empat puluh orang—jumlah yang sangat besar dan justru hampir menghambat sprint tersebut, bahkan sebelum dimulai. Saya menyesuaikan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan ide dan pembuatan purwarupa. Saya jadi memahami mana yang terlalu cepat, terlalu lambat, hingga akhirnya menemukan yang waktu paling sesuai. Beberapa tahun kemudian, saya bertemu Bill Maris untuk membicarakan sprint. Bill adalah CEO Google Ventures, perusahaan modal ventura yang didirikan Google untuk berinvestasi pada startup-startup potensial. Dia adalah salah satu orang berpengaruh di Silicon Valley. Namun, Anda tidak akan menyangkanya dari pembawaannya yang santai. Pada sore itu, dia mengenakan pakaian khasnya, yaitu topi bisbol dan kaus dengan tulisan tentang Vermont. Bill tertarik untuk menjalankan sprint dengan startup dalam portofolio GV. Startup biasanya hanya memiliki satu kesempatan emas untuk mendesain sebuah produk yang sukses, sebelum akhirnya kehabisan dana. Sprint bisa membantu mencari tahu apakah startup-startup ini berada di jalur yang tepat sebelum akhirnya mereka bisa berkecimpung dalam tahapan yang lebih berisiko untuk membangun dan meluncurkan produk mereka. Dengan menjalankan sprint, mereka bisa mendapatkan sekaligus menghemat uang. Namun agar berhasil, saya harus menyesuaikan proses sprint ini. Saya sudah berpikir mengenai produktivitas individu dan tim selama beberapa tahun. Namun, saya hampir tidak tahu apa-apa mengenai startup dan kebutuhan bisnis mereka. Tetap saja, antusiasme Bill meyakinkan saya bahwa Google Ventures adalah tempat yang tepat untuk menerapkan sprint—sekaligus tempat yang tepat bagi saya. “Ini misi kita,” ujarnya, “untuk bisa menemukan entrepreneur terbaik di muka bumi dan membantu mereka membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.” Saya tentu tak bisa menolaknya. Di GV, saya bergabung dengan tiga rekan lain: Braden Kowitz, John Zeratsky, dan Michael Margolis. Bersama, kami mulai menjalankan sprint dengan startup-startup, bereksperimen dengan prosesnya, dan menguji hasilnya agar bisa menemukan cara untuk memperbaikinya. Ide-ide dalam buku ini lahir dari semua anggota tim kami. Braden Kowitz memasukkan desain berbasis cerita dalam proses sprint, sebuah pendekatan tak biasa yang berfokus pada pengalaman konsumen alih-alih komponen individu atau teknologi. John Zeratsky membantu kami memulai dari akhir sehingga tiap sprint bisa membantu menjawab berbagai pertanyaan bisnis paling penting. Braden dan John memiliki pengalaman dalam bisnis dan startup, hal yang tidak saya miliki, dan mereka menyesuaikan prosesnya untuk menciptakan fokus yang lebih baik dan keputusan yang lebih cerdas di tiap sprint. Michael Margolis mendorong kami untuk mengakhiri tiap sprint dengan pengujian di dunia nyata. Dia menjalankan riset konsumen, yang perencanaan dan pelaksanaannya bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu, dan menemukan cara untuk mendapatkan hasil yang jelas hanya dalam sehari. Ini benar-benar sebuah keajaiban. Kami tidak perlu lagi menebak-nebak apakah solusi kami bagus atau tidak karena di akhir tiap sprint, kami mendapatkan jawabannya. Kemudian ada Daniel Burka, seorang entrepreneur yang mendirikan dua startup sebelum menjual salah satunya ke Google dan bergabung dengan GV. Saat kali pertama menjelaskan proses sprint kepadanya, dia skeptis. Baginya, sprint terdengar seperti serangkaian proses manajemen yang rumit. Namun, dia sepakat untuk mencoba salah satunya. “Dalam sprint pertama itu, kami memangkas prosesnya dan menciptakan sesuatu yang ambisius hanya dalam sepekan. Saya benar-benar jatuh hati.” Setelah kami berhasil meyakinkannya, pengalaman langsung Daniel sebagai seorang pendiri startup dan sikapnya yang tidak menoleransi omong kosong membantu kami menyempurnakan prosesnya. Sejak sprint pertama di GV pada 2012, kami telah beradaptasi dan bereksperimen. Mulanya kami mengira pembuatan purwarupa dan riset yang cepat hanya akan berhasil untuk produk berskala besar. Mampukah kami bergerak sama cepatnya jika konsumen kami adalah para ahli di berbagai bidang seperti kesehatan dan keuangan? Tanpa disangka, proses lima hari ini bisa bertahan. Proses ini sesuai untuk semua jenis konsumen, mulai dari investor sampai petani, dari onkolog sampai pemilik bisnis skala kecil. Juga bagi situs web, aplikasi iPhone, laporan medis, hingga perangkat keras berteknologi tinggi. Tidak hanya untuk mengembangkan produk, kami juga menggunakan sprint untuk menentukan prioritas, strategi pemasaran, bahkan menamai perusahaan. Proses ini berulang-ulangmenyatukan tim dan menjadikan ide-ide menjadi nyata. Selama beberapa tahun belakangan, tim kami mendapatkan beragam kesempatan untuk bereksperimen dan memvalidasi ide kami mengenai proses kerja. Kami menjalankan lebih dari seratus sprint bersama dengan startup-startup dalam portofolio GV. Kami bekerja bersama, sekaligus belajar dari para entrepreneur brilian seperti Anne Wojcicki (pendiri 23andMe), Ev Williams (pendiri Twitter, Blogger, dan Medium), serta Chad Hurley dan Steve Chen (pendiri YouTube). Pada awalnya, saya hanya ingin membuat hari-hari kerja saya efisien dan berkualitas. Saya ingin berfokus pada apa yang benar-benar penting dan menjadikan waktu saya berharga—bagi saya, tim, dan konsumen kami. Kini, lebih dari satu dekade kemudian, proses sprint secara konsisten telah membantu saya meraih mimpi tesebut. Dan saya sangat senang berbagi mengenai hal tersebut dengan Anda dalam buku ini. Dengan keberuntungan, Anda bisa memilih pekerjaan Anda karena visi yang tajam. Anda ingin berbagi visi tersebut kepada dunia, baik yang berupa pesan, layanan, maupun pengalaman, dengan perangkat lunak maupun keras, atau bahkan—sebagaimana dicontohkan dalam buku ini—sebuah cerita atau ide. Namun, mewujudkan visi ini tak mudah. Gampang sekali terjebak dalam berbagai hal: surel yang seolah tiada habisnya, tenggat yang molor, rapat-rapat seharian yang menyita waktu Anda, dan proyek jangka panjang yang hanya berdasarkan asumsi. Prosesnya tidak harus selalu seperti ini. Sprint menawarkan jalur untuk memecahkan masalah-masalah besar, menguji ide-ide baru, menyelesaikan lebih banyak hal, dan melakukan semuanya dengan lebih cepat. Sprint juga membantu Anda lebih menikmati prosesnya. Dengan kata lain, Anda benar-benar harus mencobanya sendiri. Ayo kita mulai. —Jake Knapp San Francisco, Februari 2016 [Mizan, Bentang Pustaka, Manajemen, Ide, Kreatif, Inovasi, Motivasi, Dewasa, Indonesia] spesial seri bentang bisnis & startup



Problem Based Learning In Higher Education Untold Stories


Problem Based Learning In Higher Education Untold Stories
DOWNLOAD

Author : Savin-Baden, Maggi
language : en
Publisher: McGraw-Hill Education (UK)
Release Date : 2000-04-01

Problem Based Learning In Higher Education Untold Stories written by Savin-Baden, Maggi and has been published by McGraw-Hill Education (UK) this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2000-04-01 with Education categories.


This book discloses ways in which learners and teachers manage complex and diverse learning in the context of their lives in a fragile and often incoherent world. It explores both the theory and the practice of problem-based learning and considers the implications of implementing problem-based learning organizationally.



Ebook Facilitating Problem Based Learning


Ebook Facilitating Problem Based Learning
DOWNLOAD

Author : Maggi Savin-Baden
language : en
Publisher: McGraw-Hill Education (UK)
Release Date : 2003-06-16

Ebook Facilitating Problem Based Learning written by Maggi Savin-Baden and has been published by McGraw-Hill Education (UK) this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2003-06-16 with Education categories.


"The book is written in a lively, engaging, conversational style, without compromising on empirical rigour to substantiate its claims. ...All practitioners of problem based learning will benefit from the multipronged perspectives on pbl facilitation contained here." British Journal of Educational Technology Interest in problem-based learning continues to flourish worldwide. To date there has been relatively little to help staff to examine the complex issues relating to facilitating the implementation of problem-based learning and the ongoing development of staff, students and the curriculum. This book explores a broad range of issues about facilitation, in particular: understandings of facilitation that have emerged from the author's recent research and ways of equipping and supporting staff in terrestrial and virtual contexts. It also questions how students are assessed and suggests ways of preventing plagiarism in problem-based learning. It examines what it might mean to be an effective facilitator and suggests ways of designing problem-based curricula that enhance learning.



The Wiley Handbook Of Problem Based Learning


The Wiley Handbook Of Problem Based Learning
DOWNLOAD

Author : Mahnaz Moallem
language : en
Publisher: John Wiley & Sons
Release Date : 2019-01-30

The Wiley Handbook Of Problem Based Learning written by Mahnaz Moallem and has been published by John Wiley & Sons this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2019-01-30 with Education categories.


The first book to offer an in-depth exploration of the topic of problem-based learning with contributions from international experts The Wiley Handbook of Problem-Based Learning is the first book of its kind to present a collection of original essays that integrate the research and practice of problem-based learning in one comprehensive volume. With contributions from an international panel of leading scholars, researchers, practitioners and educational and training communities, the handbook is an authoritative, definitive, and contemporary volume that clearly demonstrates the impact and scope of research-based practice in problem-based learning (PBL). After many years of its successful implementation in medical education curricula, problem-based learning is now being emphasized and practiced more widely in K-12, higher education, and other professional fields. The handbook provides timely and stimulating advice and reflection on the theory, research, and practice of PBL. Throughout the book the contributors address the skills needed to implement PBL in the classroom and the need for creating learning environments that are active, collaborative, experiential, motivating and engaging. This important resource: Addresses the need for a comprehensive resource to problem-based learning research and implementation Contains contributions from an international panel of experts on the topic Offers a rich collection of scholarly writings that challenge readers to refresh their knowledge and rethink their assumptions Takes an inclusive approach that addresses the theory, design, and practice of problem-based learning Includes guidelines for instructional designers, and implementation and assessment strategies for practitioners Written for academics, students, and practitioners in education, The Wiley Handbook of Problem-Based Learning offers a key resource to the most recent information on the research and practice of problem-based learning.



Daily Coding Problem


Daily Coding Problem
DOWNLOAD

Author : Alex Miller
language : en
Publisher:
Release Date : 2019-01-31

Daily Coding Problem written by Alex Miller and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2019-01-31 with categories.


Daily Coding Problem contains a wide variety of questions inspired by real programming interviews, with in-depth solutions that clearly take you through each core concept. You'll learn about: * Linked Lists * Arrays * Heaps * Trees * Graphs * Randomized Algorithms * Backtracking * Dynamic Programming * Stacks and Queues * Bit Manipulation * System Design