[PDF] Robin Hood Bangkit Kembali - eBooks Review

Robin Hood Bangkit Kembali


Robin Hood Bangkit Kembali
DOWNLOAD

Download Robin Hood Bangkit Kembali PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Robin Hood Bangkit Kembali book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page





Robin Hood Bangkit Kembali


Robin Hood Bangkit Kembali
DOWNLOAD
Author : Tasirun Sulaiman
language : id
Publisher: Hikmah
Release Date : 2006

Robin Hood Bangkit Kembali written by Tasirun Sulaiman and has been published by Hikmah this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2006 with Islam and social problems categories.


Seorang ustaz mengeluh pada temannya, "...Pak saya ini sudah lama di Pesantren Antah Berantah. Saya pingin berjuang di situ. Tapi kadang saya jadi bingung. Ya, saya setiap malam didatangi kiai saya. Saya ini kan uangnya pas-pasan. Tapi saya kan juga harus menghormati. Tiap malam dia saya sediakan rokok dan kopi, kadang makanan. Saya malu kalau tidak ada sesuatu, minimal rokok dan kopi. Kadang ngobrol sampai malam." "Ya, itu kan berarti Pak Ustaz telah melakukan akhlak terpuji: menghormati kiai dan tamu." "Bagaimana Bapak ini?" "Ini kelewat ROMANTIS!" katanya ketus. "ROMANTIS bagaimana, kan kiai ada berkahnya?" "ROMANTIS. Rokok, kOpi, dan MakanAN graTIS!" "Menarik! Kritikan dalam bentuk humor dan sindiran, dengan bahasa yang mudah diterima. Buku ini layak dibaca siapa pun, tak terkecuali kiai dan santri." [Mizan, Hikmah, Islam, Inspirasi, Indonesia]



Wisdom Of Gontor


Wisdom Of Gontor
DOWNLOAD
Author : Tasirun Sulaiman
language : id
Publisher: Pantera Publishing
Release Date : 2020-10-09

Wisdom Of Gontor written by Tasirun Sulaiman and has been published by Pantera Publishing this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2020-10-09 with Religion categories.


Pencilan di suatu tempat yang lokasinya diapit dataran pegunungan di kawasan selatan Kota Ponorogo. Tapi, kesunyian dan keterpencilan itu tiba­-tiba menggema dan menggemuruh. Tepatnya setelah bintang-­bintang Gontor melesat pada awal­-awal 70­an. Bintang yang bergemerlapan K.H. Idham Chalid asal Kalimantan menjadi debut bagi bintang­-bintang yang datang pada tahun-­tahun belakangan. K.H. Idham Chalid, yang menggandrungi buku Bidayatul Mujtahid, karya ilmuwan terkenal Ibn Rusyd dari Spanyol itu, telah membuka mata banyak orang. Pendidikan Gontor yang memberikan penghormatan dan toleransi yang luas kepada mereka yang berbeda pandangan. Per­bedaan­-perbedaan pandangan dalam hukum fikih yang biasanya bersifat furu’iyah, cabang-­cabang hukum fikih karena tiap ulama memiliki pijakan dan sandaran hukum-­hukum sendiri sehingga melahirkan pendapat yang berbeda pula. Pandangan yang serupa itu diajar­ kan dalam buku Bidayatul Mujtahid untuk materi Fikih kelas 5 KMI—Kuliyatul Muallimin al Islamiyah. K.H. Idham Chalid memulai pencapaian gemilang­ nya dengan menjadi Ketua Umum NU pada saat itu. Sikapnya yang sangat santun dan menghargai perbe­daan-­perbedaan menjadikan beliau memiliki branding tersendiri. Lalu beliau melesat dengan cepatnya setelah terjun dalam karier politik dan berhasil meraih prestasi sebagai Ketua MPR RI. Pada saat itulah mata orang banyak mulai terbelalak dan kagum. Lalu mereka dibuat penasaran oleh Gontor. Tapi nama Gontor kemudian menjadi semakin kian riuh dan menggemuruh dengan munculnya tokoh­-tokoh, seperti Dr. Nurcholish Madjid, Kafrawi Ridwan, M.A., Penasihat Golkar Pusat, Dr. Hafidz Dasuki, mesin penggerak Depag, Emha Ainun Nadjib, yang melesat dengan Lautan Jilbab hingga Kiai Kanjeng, Habib Chirzin, budayawan kondang asal Kota Gudeg, dan K.H. Hamam Ja’far dengan pesantren Pabelan yang melejit dengan Dr. Komaruddin Hidayat­nya. Setelah itu, meteor-­meteor baru Gontor menghambur de­ngan hebatnya. Langit­-langit Indonesia menjadi taman meteor yang menyenangkan, tapi juga meletupkan semua kekaguman yang tersimpan di balik dada. Dr. Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR RI, Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah, K.H. Hasyim Muzadi, Ketua PP NU, Maftuh Basyuni, Menteri Agama, dan banyak lagi yang sekelas doktor yang menjadi mesin­-mesin penggerak dan pendorong di perguruan­perguruan tinggi Islam (UIN). Tapi, apakah itu orang-­orang besar dalam takaran dan timbangan Gontor? Prof. Dawam Raharjo, yang merupakan arsitek berdirinya ICMI, penasaran dan ingin mendengar langsung dari sumber pertamanya. Saat itu beliau berhasil memuaskan keinginannya: bertemu dengan K.H. Imam Zarkasyi di kediamannya. Pagi itu sunyi. Sunyi sekali. Tapi, ketika pertanyaan serupa diajukan, suara K.H. Imam Zarkasyi menyahut dengan tegas dan lantang. Suara itu membelah kesunyian: “Orang besar menurut Gontor itu adalah orang yang mau meng­ajarkan ilmunya dengan penuh keikhlasan, meski dia berada di tempat yang terpencil dan di balik gunung sekalipun!” Tidak seperti pagi-­pagi sebelumnya, pagi itu menjadi penggalan sejarah tersendiri bagi pergera­ kan Gontor: Gontor memiliki takaran sendiri untuk mengukur siapakah orang besar itu! Kalau demikian kenyataannya, jumlah orang besar dalam takaran itu sungguh tidak terperikan. Ratusan pondok pesantren dengan mengadopsi gaya Gontor yang didirikan para alumninya dan berserakan di seluruh Nusantara adalah hitungannya. Kini, dari sayup dan sepi itu berkuman­ dang gema seribu Gontor. Seribu Gontor di wilayah Nusantara. Gontor dengan pernak-­pernik dan rupa-­rupa alum­ninya telah memberikan pesona dan kekaguman tersendiri. Apalagi ketika Peristiwa 11 September 2001 yang mengguncang dunia dan membuat George Bush yang pernah singgah di Hotel Salak, Bogor, menjadi berang. Perang melawan terorisme dideklarasikan, lalu orang-­orang pun kaget sekali ketika Kiai Abu Ba­kar Ba‘asyir disebut-­sebut sebagai Amir dari Jamaah Islamiyah dan dituduh terlibat di balik bom-­bom yang meledak di Indonesia. Dan, Kiai Ba‘asyir, alumni Gontor? Fakta membuktikan bahwa Dr. Hidayat Nur Wahid dan beberapa alumni Gontor lain yang senior tidak ta­kut-­takut menyambangi Ba‘asyir yang saat itu menjadi tahanan kepolisian. Namun, apa pun rupa dan bentuk alumni Gon­ tor itu, tetap masih ditemukan sebuah warna yang bisa ditarik benang merahnya. Benang merah itu bersumber dari wisdom atau kearifan yang diajar­kan di Gontor, baik dari sikap dan keteladanan K.H. Ahmad Sahal maupun K.H. Imam Zarkasyi atau ajaran yang menjadi visi Gontor yang menyerupai semangat liberté, egalité, dan fraternité yang meledakkan Rev­olusi Prancis, tapi dalam kemasan semangat nilai baru dengan ditambahkan keikhlasan, kesederhanaan, dan persaudaraan Islam. Kearifan itu kemudian dikemas dalam materi­-materi pembelajaran dari pelajaran Mah­fudlat, Ad Dien Al­ Islami, Muthala‘ah, Bahasa Inggris, dan lainnya. Semuanya diracik dan dikemas menjadi asupan makanan yang diberikan pada siswa­-siswa Gontor secara teratur. Semangat kemodernan seperti yang diusung oleh Dr. Nurcholish Madjid dengan aneka aksesorinya dipa­tik dari suasana kebebasan yang diajarkan di Gontor. Buku Ad Dien Al­Islami yang diajarkan untuk siswa­-siswa kelas III dan IV KMI Gontor menjadi buku favorit CakNur, selain Mahfudlat (Kearifan dalam Bahasa Arab) dan Mantik (Logika). Buku Wisdom of Gontor hadir untuk menjadi vista yang bisa memberikan pemandangan dan lanskap serta nuansa baru bagi mereka yang ingin melihat Gontor. Atau bagi yang pernah belajar di sana, bisa saja buku ini membangkitkan nostalgia seperti menyeruput teh manis panas pada pagi hari di kawasan puncak atau menyeruput secangkir kopi panas pada pagi hari yang segar di teras rumah, menikmati bang­kitnya kenangan­-kenangan masa lalu di Gontor. Buku Wisdom of Gontor ini menjadi bagian dari beberapa buku yang sudah saya tulis: Book of Wisdom, Wisdom Kekuasaan, dan juga Wisdom para Mistikus. Buku Wisdom of Gontor ini akan bisa memberikan beberapa jawaban bagi bintang-­bintang yang melesat yang menyerupai hujan meteor, atau bintang yang mirip dengan supernova yang menimbulkan suara “Big Bang” di langit­langit Indonesia dan juga Amerika. Saya sangat berutang atas kebaikan dan ketulusan kiai-­kiai dan guru-guru Gontor. Dari mereka kearifan-­kearifan itu bertaburan seperti permata-­permata yang berkilauan. Indah dan memesonakan. Abadi layaknya berlian de Beers; Diamond is forever! Juga kepada mantan wartawan Darussalam Post group, Mas Ahmad Fuadi, mantan wartawan VoA, Agus Maulana, filsuf pebisnis, Hery Azwan, filsuf yang ban­yak baca buku, tapi cuma jualan buku, Imam Ratrioso, sang psikolog yang dermawan, Zulkarnain Bayan, yang kini jadi pilot Pesantren Tazakka, Taufiq Passe, kolektor novel, Helmi Hidayat, mantan wartawan Republika, Mas Husnan Bey, yang memilih menceburkan diri di kolam politik. Tidak lupa terima kasih kepada Mas Le­man, Mbakyu Yun, Mbakyu Niti, Mas Dikin, Mas Imam, Mas Latif, dan Mas Aan atas dukungannya. Juga terima kasih kepada orang­-orang dekat yang selalu mencurahkan cinta yang tulus dan tak berharap pengembalian seberapa pun. Salam saya, Tasirun Sulaiman



Bukan Cinta Biasa


Bukan Cinta Biasa
DOWNLOAD
Author : Tasirun Sulaiman
language : id
Publisher: Pantera Publishing
Release Date : 2020-10-09

Bukan Cinta Biasa written by Tasirun Sulaiman and has been published by Pantera Publishing this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2020-10-09 with Religion categories.


”L’amor che move il sole e l’altre stelle” kata Dante, sastrawan Italia. Cinta adalah kekuatan dahsyat yang dapat mengubah segalanya. Cinta juga daya kreatif yang sangat hebat yang mendorong dan mengilhami para pencipta melahirkan karya- karya momental dan legendaris. Semua karya cipta yang dilahirkan karena kekuatan cinta akan memancarkan kekuatan yang memikat dan memesonakan. Apakah itu lukisan, lagu, patung, novel, puisi, dan lainnya. Karya yang lahir dari kekuatan cinta juga akan menembus batasan waktu. Karena cinta adalah keabadian. Cinta lahir sebagai anugerah dari Dia Yang Memiliki Cinta. Cinta diembuskan ke dalam napas makhluk terbaiknya agar tercipta kehidupan, keharmonisan, dan keindahan. Tuhansebagaipemilikcintatelahbersumpah kepada diri-Nya akan selalu menganugerahkan cinta-Nya yang tanpa batas. Dia tidak pernah melihat ciptaan-Nya dengan mata pilih kasih dan berpihak. Dia memiliki mata yang tajam setajam matahari. Matanya menembus ke dalam hati semua ciptaan-Nya. Mereka yang hatinya dipenuhi dengan cinta akan menjadi dekat dan tenteram hatinya. Mereka akan melihat kehadiran-Nya di mana- mana. Pada sekuntum mawar yang merah merekah, pada langit biru yang bersih dan lembut, pada warna-warni pelangi yang me- mesona, dan juga pada tsunami yang terlihat garang. Semuanya didorong oleh hasrat cinta- Nya yang tanpa batas kepada ciptaan-Nya. Mata mereka yang dipenuhi dengan cinta tidak akan melihat cela dan kekurangan dalam ciptaan-Nya. Semua tampak begitu indah dan menakjubkan seperti diri-Nya. Dialah keber- adaan yang dipenuhi dengan cinta sebagai tremendum facinant; sebagai keberadaan yang menggetarkan dan menakjubkan. Cinta-Nya bukan Cinta Biasa mengingatkan saya pada kisah pengalaman pribadi teman dekat saya, Singgih Agung namanya. Dia seorang editor senior yang suatu kali diajak tur ke Eropa oleh perusahaan tempat dia bekerja. Dia singgah mengunjungi negerinya Dante, Italia, yang menawan. Dia bersama teman- temannya yang juga staf senior di perusahaan berziarah ke Gereja St. Peter’s Basilica di Vatican. Dia dicekam takjub saat berdiri di depan gereja yang berarsitektur Renaissance dan Baroque, karya arsitek Michelangelo itu. Hatinya tiba-tiba diguncang kedahsyatan dan juga kegalauan. Dia menyaksikan ribuan orang tumpah dalam kekhusyukan dan ketundukan saatmelakukanmisa. Puji-pujianmenggemuruh memenuhi ruangan. Dia yang Muslim itu bertanya kepada dirinya: ”Mungkinkah mereka semua akan dimasukkan ke dalam api yang membara?” Selanjutnya dia gundah. Cinta-Nya bukan cinta biasa. Cintanya hanya mengerti ”memberi” dan tak pernah berharap mendapatkan imbalan apa pun. Semuanya mendapatkan cinta-Nya; apakah mereka yang di mata manusia merasa dirinya sok bersih dan beriman adalah orang-orang sesat dan kafir. Mereka terus mendapatkan limpahan cinta-Nya. Kesesatan dan kekafiran bukan urusan dan ukuran-Nya. Dia telah memberikan kepada semua manusia kebebasan untuk mengembangkan dirinya agar mencapai kesempurnaan. Manusia diberikan cinta agar tergerak dan bergegas mengejar kesempurnaan. Cinta adalah kekuatan yang menggerakkan jiwa-jiwa manusia untuk bergerak mengejar kesempurnaan. Seperti cahaya matahari, cinta memantik kelopak-kelopak menggeliat dan merekah. Kelopak-kelopak itu kemudian tampak begitu indah dan menakjubkan. Begitulah kekuatan cinta yang menyentuh dan menggerakkan. Jiwa-jiwa manusia beragama haruslah dapat mencontoh dan belajar dari alam dan sekitarnya. Mereka yang beragama hendaknya jiwanya dapat menyerupai seperti kelopak- kelopak mawar itu karena agama datang dari Dia Yang Memiliki Cinta. Dengan beragama, orang seharusnya dapat menjadi lebih menarik dan menakjubkan, bukan sebaliknya; atas nama agama dan Tuhan, orang beragama malah menjadi keras dan tak punya kasih. Perbedaan menjadi cela yang harus dihilangkan dan dimusnahkan. Dia Yang Memiliki Cinta telah menciptakan segalanya berbeda-beda. Warna mawar yang berbeda, warna tulip yang berbeda, warna anggrek yang berbeda. Tapi semuanya tampak begitu indah. Semua memberikan kepada dunia keindahan dan pesona. Tak satu pun dari warna yang berbeda-beda itu membuat dunia menjadi suram dan kelabu. Bisakah manusia mencontoh diri-Nya? Bukankah manusia adalah makhluk terbaik- Nya? Bukankah Dia telah menciptakan manusia dalam rupa diri-Nya? Buku Bukan Cinta Biasa adalah anugerah terindah yang saya dapatkan dari kehidupan saya. Puisi dan cerita pendek Jalaludin Rumi telah banyak menggugah jiwa saya. Puisi dan cerita pendek itu juga telah menjadi sumber kekuatan yang menggerakkan. Sudah 5 tahun saya menulis dan menulis untuk melawan kekerasan yang dilakukan atas nama agama dan Tuhan. Tepatnya pada tahun 2005. Saya benar-benar telah di-”jarah” atas nama agama dan Tuhan. Dan kata penjarahan itu dinyatakan dengan tegas dan jelas-jelas di rumah seorang pengacara Muslim di kawasan elite di Jalan Pajajaran, Bogor. Uniknya, peristiwa itu terjadi justru di bulan Ramadan. Bulan suci yang mestinya seorang Muslim, apalagi seorang ”kiai”, (?) harus memaki seseorang. Padahal saya ini sudah dijarah hak dan piutang saya sebagai pekerja yang sudah bekerja 15 tahun lebih. ”Kalau tidak saya pecat dan usir, saya ini yang harus bertanggung jawab kepada agama dan Tuhan!” teriak kiai itu dengan suara menggelar. Sebuah kalimat yang terus menggema dan menembus batasan waktu hingga hari ini. Sudah 5 tahun berlalu sejak kejadian itu, 2005, tapi suara yang diucapkan dengan keras dan lantang itu terus menggema. Saya bersyukur telah didampingi dan dibantu Pak Ruhut Sitompul, SH, yang begitu peduli dengan nasib guru. Saya juga sangat berutang atas kebaikan Pak Marianus, SH dan Martogi Naibaho, SH, yang telah memperlaku- kan saya sebagai seorang saudara, bukan klien. Pelukan hangat dan mesra, juga motivasinya, di tengah gerimis hujan menjelang perpisahan di tol masuk Bogor membuat saya selalu terkenang. Akhirnya, apa pun, saya merasakan begitu bahagia dengan semua yang telah diberikan oleh Dia Yang Punya Cinta karena hidup selalu ada sisi-sisi lain yang lebih indah. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Komaria, Winda Eka Putri, dan Darient Sulaiman yang telah membagi cintanya yang menggetarkan ketika saya harus menapaki spiral hidup menurun. Cintanya menebar harapan dan meneguhkan keyakinan. Karenanya saya bisa tegar dan menaiki spiral menaik. Cintanya selalu hadir menemani saya dengan segenap cinta dan kasihnya yang menggerakkan. Saya telah dianugerahi cinta yang begitu berharga dan indah sehingga saya bisa menulis banyak buku atas inspirasi dan kekuatan cintanya. Saya juga telah dapat melihat ke- hidupan dalam rupa yang lebih memesona dan menggairahkan. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada orang-orang yang telah memberi saya kekuatan dan dorongan: Dr. Komaruddin Hidayat dan Dr. Haidar Bagir, dosen saya yang banyak menginspirasi menulis, A. Fuadi, sang penulis Negeri 5 Menara, Agus Maulana, alumnus Filsafat UGM, Hery Azwan, alumnus Filsafat UIN, Jakarta, Hawasi MA, dosen Filsafat Guna Darma, Beny Baskoro, doktor Filsafat alumnus UGM, Rochimah Imawati MA, dosen Psikologi Universitas Al Azhar, Methya Rosa MA, dosen Psikologi Universitas Al Azhar, Sunandar Ibnu MA. Dosen Fakultas Dakwah UIN, Jakarta, Moh. Bagir MA. Dosen IT, Universitas Indonesia, Hady sang perintis sekolah Gratis Cendekia, Wahfiduddin Sakam MBA, Hilal Syamsi, Taufiq Passe, Budi Firmansah, Imam Ratrioso, Dedy Chumedy, dan lainnya. Salam Cinta saya, Tasirun Sulaiman



Tuhan Yang Kesepian


Tuhan Yang Kesepian
DOWNLOAD
Author : Tasirun Sulaiman
language : id
Publisher: Bunyan Bentang
Release Date : 2016-01-08

Tuhan Yang Kesepian written by Tasirun Sulaiman and has been published by Bunyan Bentang this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2016-01-08 with Religion categories.




Buku Gontor Menerobos Mitos


Buku Gontor Menerobos Mitos
DOWNLOAD
Author : Tasirun Sulaiman
language : id
Publisher: Afkari Publishing
Release Date : 2018-03-01

Buku Gontor Menerobos Mitos written by Tasirun Sulaiman and has been published by Afkari Publishing this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2018-03-01 with categories.


Buku “Gontor Menerobos Mitos” adalah kumpulan jejak perjalanan hidup para alumnus Pesantren yang juga dilengkapi dengan nasehat bijak tentang Gontor. Buku ini dikemas dengan harapan akan menjadi penghibur yang menyenangkan. Buku ini benar-benar akan memberikan Anda segala hal menjadi baru dan menarik dengan cara pandang yang berbeda yang lebih menyegarkan ketika orang berbicara tentang Gontor. Buku ini tidak ditulis untuk dibaca oleh mereka yang pernah belajar di Gontor atau di pesantren alumni Gontor, malah buku ini akan lebih menarik dan menggugah bila dibaca yang bukan alumni Pesantren Gontor. Mereka mungkin selama ini sudah pernah membaca dan mendapatkan informasi tentang Pesantren Gontor, tapi lewat membaca buku ini mereka akan lebih merasakan adanya sensasi yang benar-benar berbeda menyegarkan dan mencerahkan. “Buku ini akan memberi kita wawasan baru tentang Motto dan Panca Jiwa serta kearifan yang ada di Gontor. Bagi masyarakat luas yang belum atau kurang mengenal Pondok Modern Gontor, dengan hadirnya buku ini mudah-mudahan akan dapat membantu memberikan gambaran dan pemahaman tentang Pondok Modern Gontor.” Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, MA GONTOR Menerobos Mitos Penulis: Tasirun Sulaiman Editor: Tim AfkariBook.Com, Irhami Razali, M.TESOL Ilustrator: Rochman Romadhon Desain Cover & Layout: www.Musthafa.Net Foto Cover: Gontorgraphy ISBN 978-602-70902-8-6 Ukuran: A5 14,8 x 21 cm Halaman: xviii + 366 hlm Cetakan pertama, Februari 2018 DAFTAR ISI; Pengantar Penulis ~ v Sambutan Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, MA ~ xiii The Ambassador (DR. Husnan Bey) ~ 1 Transformasi (Dr. Sofwan Manaf) ~ 9 Leer Plan (Nisrahmat) ~ 17 Goa (KH. Ahmad Sahal) ~ 27 Api Islam (KH. Zaenudin Fananie) ~ 35 Wali Songo (KH. Ibrahim Tayyib) ~ 45 Anak Kesasar (Dr. Nurcholish Madjid ) ~ 53 Pasar Malam (KH. Maksum Yusuf) ~ 63 Si Burung Pagi (Dr. Sunandar Ibnoe) ~ 71 Pramugari (KH. Hamam Ja’far) ~ 81 Protes (Emha Ainun Nadjib) ~ 89 Sepotong Doa (KH. Syukron Makmun) ~ 99 Al-Maghfirah (Dr. Ahmad Hatta)~ 107 Pohon (KH. Panji Gumilang) ~ 119 Pelanduk (Dr. Hafidz Dasuki, MA) ~127 Sang Pendeta (Prof. Karel Steen Brink) ~ 135 Si Kiri (Mr. Syarif) ~ 141 Komsol (Pak Soleh) ~ 149 Meledak (KH. Abu Bakar Ba’asyir) ~ 157 Obyek Wisata (Dr. Lane Castle) ~ 167 Paranormal (Pak Abbas) ~ 173 Jejak (Dr. Husnan Bey) ~ 181 Inovasi (KH. Ahmad Tajuddin Marzuki) ~ 193 Sang Juara ~ (KH. Hasan Abdullah Sahal ~ 199 Jembatan Batu (Agus Maulana) ~ 205 Berebut Kematian ~ 215 Orang Baik ~ 221 Di Atas ~ 227 Keajekan ~ 233 Krisis ~ 239 Orang Besar ~ 245 Ikan-Ikan di Laut ~ 249 Kebebasan ~ 253 Haji Kenet ~ 261 Keikhlasan ~ 265 Sederhana ~ 271 Produk Perekat Umat ~ 275 Rakus ~ 281 Pohon Besar ~ 287 Melek Walang ~ 293 Hidup ~ 301 Humor Nahwu ~ 305 Kail ~ 309 Resep ~ 315 Orang Pandai ~ 319 Sabar ~ 325 Api ~ 331 Syukur ~ 337 Teman ~ 343 Kedhaifan ~ 347 Biodata Penulis 355



Satu Jam Bersama Nabi


Satu Jam Bersama Nabi
DOWNLOAD
Author : Tasirun Sulaiman
language : id
Publisher: Pantera Publishing
Release Date : 2020-10-09

Satu Jam Bersama Nabi written by Tasirun Sulaiman and has been published by Pantera Publishing this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2020-10-09 with Religion categories.


“Hidup pada akhirnya punya caranya tersendiri saat hadir kepada kita. Hidup acap memberikan kejutan- kejutan yang datang kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, dalam kehidupan yang penuh kejutan ini, dibutuhkan keterampilan saat mengelolanya sehingga menjadi penuh dengan keajaiban, bukan putus asa dan frustrasi” Pada waktu silam, juga mungkin kelam, tepatnya tahun 2010 saya pernah tinggal di sebuah lembaga pendidikan khusus hafalan Al-Quran di kawasan Puncak, Bogor. Saya tinggal di sana beberapa bulan untuk men- cari suasana baru, menyegarkan diri, mengurai rumitnya hidup, dan meraih kebebasan. Saat itu, saya sedang menghadapi banyak persoalan hidup yang pelik, di antaranya adalah harus bolak-balik mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Bandung. Mungkin, sudah hampir 14 kali saya bolak-balik dan itu harus ditempuh pada malam hari karena sidang digelar pada pagi hari. Jujur, di lembaga pendidikan ini saya banyak sekali mendapatkan pengalaman hidup yang sangat berharga. Dari sepenggal hidup yang dihimpit hening dan sunyi perbukitan, saya kemudian memperoleh keterampilan yang membuat saya mampu memaknai dan mengambil hikmah dari semua pengalaman hidup. Saya kemudian sadar bahwa persoalan-persoalan hidup yang sedang menerjang sesungguhnya adalah “keajaiban-keajaiban” yang luar biasa. Lembaga pendidikan ini terletak di antara perbukitan yang indah di kawasan Puncak, tepatnya di Desa Cirikesik, Megamendung, Bogor. Dari Bogor, dibutuhkan waktu kurang lebih setengah jam untuk sampai ke lokasi tersebut. Para santri di lembaga pendidikan itu datang dari beberapa daerah, termasuk Irian Jaya. Di sini, para santri tidak dipungut bayaran, termasuk juga untuk biaya makan. Semuanya ditanggung oleh yayasan. Dengan fasilitas kamar lengkap yang terletak di lantai bawah Masjid Jami’, tak kurang dari 100 orang santri tinggal dan belajar di lembaga pendidikan ini. Selain menghafal, para santri juga belajar di kelas mulai dari pukul 07.00 pagi hingga waktu zuhur, sekitar pukul 12.00. Mereka wajib mengikuti shalat wajib berjamaah, berbicara bahasa Arab, latihan berceramah, dan berbagai kegiatan lainnya. Selain itu, para santri dilarang merokok dan keluar asrama atau pergi ke kota tanpa izin dari pembimbing. Salah satu hal yang mengesankan adalah para santri dan ustad hidup dalam suasana kekeluargaan dan cinta kasih. Selama di sana, saya tidak pernah melihat kekerasan atau hukuman fisik, bahkan lewat kata-kata sekalipun. Namun, disiplin berjalan cukup baik tanpa perlu diawasi bagian keamanan atau santri senior. Mereka mengerjakan shalat wajib berjamaah dengan baik. Hal yang juga sangat mengesankan adalah ketika subuh, mereka bangun dengan sendirinya, mengambil wudhu, dan segera ke masjid. Kesadaran hidup berdisiplin tumbuh dengan baik melalui pendekatan kasih sayang dan kelembutan. Selama tinggal di lembaga pendidikan ini, saya mencoba mengosongkan dan mengubah diri menjadi diri yang baru. Di sini, dalam rengkuhan hening dan ter- pisahkan dari keluarga, saya merasa seperti dilahirkan kembali. Setiap hari saya membiasakan dan melatih diri untuk mengikuti shalat wajib berjamaah lima waktu. Saya harus bangun pagi-pagi karena jika tidak, akan mengganggu para santri saat pergi ke kamar mandi dan berwudhu. Saya mengambil air wudhu dan melawan dinginnya udara pagi di Puncak, lalu segera pergi ke masjid. Dan, kalau masih sempat, saya mengerjakan shalat sunnah, berzikir, dan berdoa. Saya kadang melakukannya berulang-ulang. Hati dan pikiran saya lama- lama menjadi begitu tenteram dan damai, hanyut dalam alur kehidupan yang sama sekali baru dan berbeda. Tiba-tiba saya menemukan karya Imam An-Nawawi, seorang ahli hadis dan fiqih dari Damaskus yang sangat masyhur itu. Saya menemukan karya Imam An-Nawawi yang berjudul Hadis al-Arba’in di rak buku tembok bagian depan ruangan masjid. Saya mengambil buku itu lalu mencoba membacanya. Saya sangat terpesona dan memutuskan membacanya satu hadis setiap lepas shalat subuh berjamaah. Dan ternyata, saya mendapatkan banyak sekali pelajaran hidup yang berharga dari buku karya Imam An-Nawawi. Saya menyadari, masih banyak bolong-bolong yang perlu diperbaiki. Kalau perlu dibongkar, lalu dibangun kembali. Karena, bisa saja bangunan pemahaman dan pengetahuan saya salah. Setelah saya mempelajarinya, setiap pagi satu hadis, saya menjadi yakin bahwa ternyata pemahaman saya tentang iman masih jauh dari kebenaran. Iman yang benar haruslah menancap dan menghujam ke dalam hati, lalu menjadi kekuatan hidup. Iman haruslah seperti pohon yang tumbuh di perbukitan dengan akar yang mencengkeram kuat dan kukuh. Tidak mudah tumbang ketika dihempas angin dan dihajar oleh hujan lebat. Saya juga tersadarkan bahwa persoalan hidup, cobaan, dan musibah pada hakikatnya adalah untuk menguatkan iman itu sendiri. Allah Swt. memberikan persoalan-persoalan hidup, kesulitan-kesulitan hidup, cobaan, dan musibah, tak lain agar iman kita teruji dan bertambah kukuh. Rasanya, selama ini saya alpa dan gagal menangkap bahwa dengan beriman kepada Allah Swt. hidup menjadi serba mudah. Ketika Allah memberi persoalan, di balik itu justru ada kemudahan. Berhari-hari saya mengkaji dan merenungi karya Imam An-Nawawi. Saya seperti mendapatkan berkah dan karunia yang hebat sekali. Sama sekali saya tak menduga bahwa di antara hening dan sepi, jauh dari keramaian, saya mendapatkan banyak sekali keterampilan hidup. Dan, keterampilan hidup inilah yang kemudian menerbangkan saya hingga akhirnya saya bisa bertahan dan berhasil menyelesaikan persoalan demi persoalan hidup itu. Sungguh, Allah Swt. dan Rasul-Nya tidak pernah mengingkari janjinya bahwa siapa pun yang berjalan di jalan-Nya dan mengikuti Sunnah dan teladan Rasul-Nya, dia akan memperoleh ketenteraman dan kedamaian hidup. Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Mas Deden Ridwan dan Ahmad Najib dari Penerbit Noura Books yang telah bermurah hati dan berkenan menerbit- kan buku ini. Buku yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi beberapa bulan tinggal di kawasan Puncak yang dingin dan hening. Saya yakin, pengalaman dan pengetahuan ini akan sangat berharga bila di-share dengan yang lain untuk memaknai dan mengelola hidup. Tentu saja selanjutnya, tidak lupa saya sampaikan rasa terima kasih kepada teman-teman di lembaga Pendidikan Ar-Rahman yang telah menerima saya dengan penuh kekeluargaan dan keakraban, terutama kepada Ustad Rusydi, sebagai pimpinan pesantren. Juga kepada para ustad yang ramah, bersahabat, dan penuh kehangatan menerima saya, seperti Ustad Rozi, Ustad Khairul Masmu’, dan lainnya. Kepada para santri senior yang telah berbagi sukacita selama saya tinggal di sana: Imam Hanafi, Ihsan Nudin, Jaami, Saeful Jihad, Sunarya, dan lainnya. Saya sangat bangga kepada mereka. Hari-hari saya sangat indah dan begitu berkesan selama di sana. Tak lupa, tentu saja, dukungan dari Winda Eka Putri, Darien, dan Komaria yang selalu menemani saya saat mengerjakan buku ini. Kepada teman saya Karla Wulaniyati yang selalu memberi semangat dan dukungan agar segera menyelesaikan buku ini sesuai jadwal, saya sangat berutang. Juga teman-teman Facebook yang selalu memberikan apresiasi dan semangat: Dr. Abdul Rouf, Undar, Dr. Bahrudin (Zen Sholly), Mohamad Ilham, Dindin Sofyan, Taufan Harimurti, Fera Rosinta, Rina Abdullah, dan masih banyak lagi. Saya sangat beruntung karena mendapatkan apresiasi yang tulus dan ikhlas. Semoga buku ini dapat membuka wawasan baru dan memberikan keajaiban-keajaiban. Salam cinta kasih saya, Tasirun Sulaiman



The History Of Robin Hood And The Beggar In Verse


The History Of Robin Hood And The Beggar In Verse
DOWNLOAD
Author : Robin Hood (Legendary character)
language : en
Publisher:
Release Date : 1790

The History Of Robin Hood And The Beggar In Verse written by Robin Hood (Legendary character) and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1790 with categories.




Robin Hood


Robin Hood
DOWNLOAD
Author : Robin Hood
language : en
Publisher:
Release Date : 1957

Robin Hood written by Robin Hood and has been published by this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 1957 with categories.




Robin Hood


Robin Hood
DOWNLOAD
Author : Paul Creswick
language : id
Publisher: Elex Media Komputindo
Release Date : 2018-08-27

Robin Hood written by Paul Creswick and has been published by Elex Media Komputindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2018-08-27 with Juvenile Fiction categories.


Kisah Robin Hood dari hutan Sherwood telah diceritakan selama berabad-abad dan ditulis-ulang oleh banyak penulis dengan berbagai macam versi. Awalnya, legenda ini bukanlah mozaik dari catatan sejarah atau bahkan bukan sebuah balada yang utuh. Nama "Robin Hood", "Robehod" atau "Hobbehod" telah muncul sejak abad ke-13 di berbagai naskah. Hingga beberapa abad kemudian, beberapa penulis berusaha memperkenalkan versinya kepada publik. Kini, kisahnya sendiri telah menyebar luas ke seluruh penjuru dunia, dan tokoh Robin, yang selalu dikritisi dari dua sisi, baik dan buruk, pada kenyataannya tetap lebih dikenal sebagai pahlawan berpredikat "perampas harta si kaya untuk dibagikan pada si miskin." Aksi-aksi heroiknya mendominasi puluhan buku dan film tentang tokoh ini. Namun, tidak banyak buku yang menceritakan dengan detil sebuah "biografi Robin Hood", sejak masa kecil hingga kematiannya. Paul Creswick, seorang penulis Inggris, adalah salah satu yang dianggap terbaik dalam merekonstruksi legenda Robin Hood secara lengkap dan utuh. Melalui tulisannya, tokoh Robin Hood menjelma menjadi sebuah karakter yang ditampilkan cukup wajar, dengan kelemahannya, bahkan hingga kematiannya. Membaca tulisan Creswick seolah membaca sebuah catatan sejarah kuno, atau sebuah biografi dari "seorang perampok yang mendapat pengampunan Raja." Sebuah perjalanan panjang dari seorang penguasa hutan Sherwood.



Tales Of Old England Dua Kisah Kepahlawan Klasik Dari Inggris Raya


Tales Of Old England Dua Kisah Kepahlawan Klasik Dari Inggris Raya
DOWNLOAD
Author : Paul Creswick
language : id
Publisher: Elex Media Komputindo
Release Date : 2014-06-16

Tales Of Old England Dua Kisah Kepahlawan Klasik Dari Inggris Raya written by Paul Creswick and has been published by Elex Media Komputindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2014-06-16 with History categories.


Dua kisah klasik yang legendaris dari Inggris Raya, Raja Arthur dan Ksatria Meja Bundar serta Petualangan Robin Hood, yang dikenal luas di seluruh dunia.