Home eBooks Download › dakwah kiai google haruskah kita terima begitu saja

Dakwah Kiai Google Haruskah Kita Terima Begitu Saja

Download Dakwah Kiai Google Haruskah Kita Terima Begitu Saja PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Dakwah Kiai Google Haruskah Kita Terima Begitu Saja book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page

Dakwah Kiai Google Haruskah Kita Terima Begitu Saja

DOWNLOAD

Author : Tim Redaksi Majalah Tebuireng
language : id
Publisher: Majalah Tebuireng
Release Date : 2015-03-01

Dakwah Kiai Google Haruskah Kita Terima Begitu Saja written by Tim Redaksi Majalah Tebuireng and has been published by Majalah Tebuireng this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-03-01 with Religion categories.

Mutaakhir ini, banyak orang hidup di dunia maya. Dunia maya yang sebelumnya tidak banyak dihuni penghuninya. Kini, sejak kemajuan Tekhnologi dan Informasi, TIK banyak orang menggantungkan hidupnya di dunia maya. Tak sedikit para pebisnis yang bergantung dengan dunia maya. Dunia maya juga banyak menawarkan kebutuhan kepada para penggunannya yang sedang belajar ilmu agama. Terbukti, masalah-masalah agama, fiqh, hadis, akhlak, tasawuf, dll tersaji sedemikian melimpah. Bahkan, ketika seseorang kesulitan tinggal melimpahkan ke Kiai Google tak harus menunggu lama, jawaban di depan mata. Melimpahnya laman-laman keislaman di web menjadikan jamaah internetiyah menemukan apa yang sedang dicarinya. Tak pelak, jamaah internitiyah di bawah bimbingan Kiai Google mampu mengakses banyak pengetahuan. Sungguh pun demikian, segala apa yang diberikan oleh Kiai Google tak serta merta dapat dicerna begitu saja. Apalagi menyangkut urusan agama. Perlu dilakukan penelitian dan pengkajian ulang. Mengingat jawaban-jawaban yang diberikan Kiai Google kebenarannya masih samar-samar. Bahkan, tidak ada yang memberikan garansi kebenarannya. Dalam konteks inilah, REDAKSI MAJALAH TEBUIRENG mencoba mengggugah dan mengingatkan pembaca untuk tidak terlena akan kecanggihan teknologi. Secanggih apapun TIK kita tak boleh menuhankan. Dengan menjadi budak teknologi akan mengikis jiwa kita. Dalam hal ini, bukan berarti kita menolaknya, melainkan untuk cerdas menggunakannya. Semoga bermanfaat. Selamat membaca!

Dakwah Kiai Google Haruskah Kita Terima Begitu Saja

DOWNLOAD

Author : Tim Redaksi Majalah Tebuireng
language : id
Publisher: Majalah Tebuireng
Release Date : 2015-03-01

Bilang Begini Maksudnya Begitu

DOWNLOAD

Author : Sapardi Djoko Damono
language : id
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Release Date : 2014-12-17

Bilang Begini Maksudnya Begitu written by Sapardi Djoko Damono and has been published by Gramedia Pustaka Utama this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2014-12-17 with Juvenile Nonfiction categories.

Konon puisi adalah mahkota bahasa. Puisi adalah hasil yang dicapai jika seseorang mampu bermain-main dengan bahasanya. Apa yang ditulis penyair tidak serta-merta bisa diartikan secara har ah. Gerimis bukan berarti hujan, dan bunga belum tentu berartikembang. Kerap penyair bilang begini, tapi maksudnya begitu. Lalu bagaimana caranya bisa menikmati puisi dan menangkap pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh penyair? Buku ini bukan buku teori sastra tetapi semacam ajakan dari Sapardi Djoko Damono untuk mengapresiasi puisi dengan pengenalan akan sejumlah alat kebahasaan yang dimanfaatkan penyair untuk menyampaikan sesuatu yang bisa saja berupa cerita, gagasan, sikap, suasana, dan sebagainya. Sejumlah alat atau muslihat atau gaya yang biasa digunakan penyair dalam puisinya dijelaskan dengan menampilkan sejumlah contoh. Pemahaman atas alat-alat itu diharapkan bisa membantu tumbuhnya apresiasi puisi yang lebih baik.

Majalah Aula Edisi September 2021 Gelar Muktamar Di Masa Pandemi

DOWNLOAD

Author :
language : id
Publisher: Majalah AULA
Release Date : 2021-09-01

Majalah Aula Edisi September 2021 Gelar Muktamar Di Masa Pandemi written by and has been published by Majalah AULA this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-09-01 with Antiques & Collectibles categories.

Gelar Muktamar Di Masa Pandemi? - Berdakwah di media sosial menurut RA Ismail Khalili (Katib Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Kholil Bangkalan) - Bahtsul Masail - Hukum Sholat Pasien Pemakai Kateter Dan beberapa rubrik lainnya yang menarik, berwawasan sekaligus menambah ilmu Aswaja NU.

Rethinking Pesantren

DOWNLOAD

Author : Prof.Dr.H.Nasaruddin Umar,
language : id
Publisher: Elex Media Komputindo
Release Date : 2014-04-14

Rethinking Pesantren written by Prof.Dr.H.Nasaruddin Umar, and has been published by Elex Media Komputindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2014-04-14 with Religion categories.

"""Radikalisme yang baik disengaja atau tidak- mengatasnamakan islam, telah banyak mencemarkan nama baik islam di mata dunia, khusunya di bumi nusantara. Bahkan peristiwa tersebut menjadi penyebab utama terhadap munculnya kelompok-kelompok islam phobia yang anti islam. Hal ini secara otomatis memiliki efek domino terhadap stigma negatif -khusunya dalam persfektif Barat- terhadap apa pun yang berkaitan erat dengan islam termasuk di antaranya dunia pendidikan islam. Pesantren sebagai basis utama pendidikan islam di indonesia yang telah berdiri semenjak ratusan abad yang lalu, setelah terungkapnya beberapa teroris yang alumni pesantren-pesantren seringkali menjadi target bullying kedengkian media Barat. Pesantren seringkali dianggap sebagai sarang teroris yang mengajarkan kebencian bukan cinta kasih, kegalakan dan bukan kelembutan. Ditambah lagi, media massa Barat yang seolah berlomba-lomba menggambarkan islam sebagai sarang teroris, pusara kedengkian, anti-Barat, dan anti demokrasi, pada akhirnya masyarakat islam dunia pun (pesantren khususnya) lenyap ditelan citra negatif itu. Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Nasaruddin umar, ma ini mencoba memotret wajah pesantren mulai dari sejarahnya yang paling awal, bahkan sebelum kata santri, atau pesantren itu muncul, untuk mengulang kembali citra islam yang sesungguhnya. Buku ini juga sebagai jawaban atas kegundahannya terhadap stigma negatif sebagian besar media Barat terhadap dunia pesantren yang seringkali mengemas informasi timpang dan kurang objektif. selamat membaca."""

Majalah Risalah Nu Edisi 113 Mewujudkan Kebenaran Dalam Kebersamaan

DOWNLOAD

Author : Majalah RIsalah NU
language : id
Publisher: Risalah NU Magazine
Release Date :

Majalah Risalah Nu Edisi 113 Mewujudkan Kebenaran Dalam Kebersamaan written by Majalah RIsalah NU and has been published by Risalah NU Magazine this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Antiques & Collectibles categories.

NU dan MUI Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Majelis Ulama Indonesia (MUI) tanggal 25-28 November di Hotel Sultan, Jakarta, memilih KH Miftachul Achyar sebagai ketua umum MUI untuk masa khidmad 2020-2025. Ia menggantikan KH Ma’ruf Amin yang terpilih sebagai wakil presiden RI. Keterpilihan Kiai Miftach seolah menjadi perjanjian tak tertulis bahwa Rais Am Syuriah PBNU akan didaulat menjadi Ketua Umum MUI. Pertimbangan realistis dan rasional. NU memiliki masa terbesar dan juga memiliki segudang ulama. Sebelum KH Sahal Mahfudz terpilih sebagai Ketua Umum MUI tahun 2000, tokoh NU yang pernah menduduki jabatan tertinggi di MUI adalah KHM Syukri Gozali dan Prof. KH Ali Yafie. Sebelumnya, Prof. Dr. Hamka dan KH Hasan Basri adalah tokoh Muhammadiyah. Kiai Syukri yang sering disebut sebagai arsitek MUI itu memang tidak mewakili NU kehadirannya. Kiai Syukri yang pernah duduk di PBNU itu tampil lebih sebagai sosok ulama mandiri. Bahkan, sebenarnya Prof. KH Ali Yafie juga tidak mewakili NU ketika menjabat sebagai Ketua Umum MUI menggantikan KH Hasan Basri yang wafat tahun 1998. Kiai Ali Yafie menjabat sebagai Ketua Umum MUI bukan lagi sebagai Pelaksana Tugas Rais Am yang sudah ia lepas tahun 1993. Rais Am waktu itu adalah KHM Iljas Roechijat. Meski demikian, NU bisa disebut sebagai ormas yang ikut membidangi kelahiran MUI. MUI berdiri atas prakarsa Pemerintah (waktu itu Menteri Agama Prof. Dr. Mukti Ali). NU waktu itu diwakili KH Muhammad Dahlan (mantan menteri Agama RI). Deklarasi MUI juga dihadiri Rais Am Syuriah PBNU KH Bisri Syansuri yang waktu itu menjabat anggota DPRRI. Bahkan, menurut H. Syaiful Hadi Idham, jabatan ketua Umum MUI pernah ditawarkan kepada KH Idham Cholid, tapi Idham menolak karena jabatannya sebagai Ketua DPR/MPR dan Ketua umum PBNU. Muktamar NU di Lirboyo, Kediri tahun 1999 menghasilkan duet pemimpin baru NU Kiai Sahal Mahfudz dan Kiai Hasyim Muzadi. MUI tak punya pemimpin karena KH Ali Yafie mengundurkan diri karena tidak cocok dengan Presiden Abdurrahman Wahid. Maka munas MUI keenam menjatuhkan pilihan kepada KH Sahal yang pernah menjabat Ketua MUI Jawa Tengah. Karena Kiai Sahal lebih banyak di Jawa Tengah, maka ia menunjuk KH Ma’ruf Amin sebagai pelaksana harian. Walaupun jajaran ketua yang langsung di bawahnya adalah Prof. Din Syamsuddin.