[PDF] Istana Lima Bidadari - eBooks Review

Istana Lima Bidadari


Istana Lima Bidadari
DOWNLOAD

Download Istana Lima Bidadari PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Istana Lima Bidadari book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page





Istana Lima Bidadari


Istana Lima Bidadari
DOWNLOAD

Author : Zhaenal Fanani
language : id
Publisher: Pantera Publishing
Release Date : 2021-04-24

Istana Lima Bidadari written by Zhaenal Fanani and has been published by Pantera Publishing this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-04-24 with Fiction categories.


MEMANDANG ke depan, Pendekar 131 dan Han Pek Kun melihat seorang laki-laki bertubuh cebol berparas bulat besar dengan hidung melesak ke dalam ditingkah sepasang mata sipit. Rambutnya lebat serta panjang menjulai hingga menyapu lantai. Pada punggungnya terlihat punuk besar, membuat laki-laki ini doyong ke depan saat tegak berdiri. Pada pinggangnya tampak melilit sebuah pedang berkilat. Tegak di samping laki-laki cebol adalah seorang gadis cantik jelita mengenakan pakaian warna hijau! Rambutnya yang hitam lebat dikepang dua, salah satunya dilingkarkan pada lehernya yang putih dan jenjang. Hidungnya mancung dengan mata bulat. Dadanya kencang membusung dipadu dengan pinggul besar dan padat hingga terlihat mempesona. Seperti halnya laki-laki cebol di sampingnya, gadis cantik ini juga mengenakan sebuah pedang berkilat yang seakan lentur dan diikatkan pada pinggangnya yang ramping. Untuk beberapa saat mata Joko memandang tak berkesip pada si gadis. Lalu coba tersenyum dengan anggukkan kepala. Namun Joko cepat-cepat pupuskan senyumnya ketika si gadis pasang tampang ketus dan alihkan pandangan ke jurusan lain. “Hem…. Mereka mengenali siapa adanya pemilik kedai ini. Berarti orang tua bernama Han Pek Kun mengenali siapa mereka!” Joko membatin lalu tanpa berpaling dia berbisik. “Kek…. Kuharap kau tidak berpura-pura. Siapa mereka?!” Yang ditanya pandang silih berganti pada kedua orang di seberang depan. Lalu angkat suara berbisik. “Yang laki-laki bergelar Iblis Pedang Kasih. Si gadis dijuluki Bidadari Pedang Cinta…. Mereka adalah langgananku….” “Hem…. Begitu? Tapi mengapa nada suara sahutannya tadi tidak enak…? Ada apa sebenarnya di Lembah Tujuh Bintang Tujuh Sungai?!” Belum sampai Han Pek Kun menjawab, tiba-tiba laki-laki cebol yang dikatakan Han Pek Kun dengan gelar Iblis Pedang Kasih perdengarkan gelakan tawa panjang. Namun hingga tawanya putus, laki-laki ini tidak juga angkat suara. Sebaliknya justru gadis yang disebut Bidadari Pedang Cinta yang berkata masih tanpa memandang ke arah Joko atau Han Pek Kun. “Siapa kau?! Apa tujuanmu hendak ke Lembah nujuh Bintang Tujuh Sungai?!” Ditanya begitu, Joko bukannya segera menjawab, sebaliknya enak-enak bersiul dengan kepala bergerak-gerak. Di sampingnya, Han Pek Kun tampak kerutkan kening dengan mimik cemas. Matanya sesekali melirik ke arah Bidadari Pedang Cinta lalu beralih pada Pendekar 131. “Kau punya mulut. Mengapa tidak menjawab?!” Bidadari Pedang Cinta membentak lalu sentakkan kepala menghadap pada murid Pendeta Sinting. Sepasang mata gadis ini kontan mendelik melihat sikap Joko yang terus bersiul-siul. “Jawab!” Bidadari Pedang Cinta berteriak lengking seraya hentakkan kaki kanannya. Beberapa meja di dalam kedai langsung bergetar hebat. Beberapa bumbung bambu dan mangkuk di atas meja mencelat mental. Murid Pendeta Sinting putuskan siulannya. Acuh tak acuh dia angkat suara. “Kau tanya pada siapa?! Padaku…? Atau pada….” “Padamu!” tukas Bidadari Pedang Cinta masih dengan suara ketus. “Hem…. Apa yang harus kujawab?!” Menangkap gelagat tidak baik, Han Pek Kun cepat berbisik pada Pendekar 131. “Dia bertanya siapa kau dan apa tujuanmu ke Lembah Tujuh Bintang Tujuh Sungai…. Kuharap kau menjawab dengan apa adanya, Anak Muda…. Bukan karena apa. Sebagai sahabat, aku tidak mau terjadi apa-apa dengan dirimu!” Joko anggukkan kepala. Lalu angkat bicara. “Menurut kakek Han Pek Kun, kau bertanya apakah aku sudah punya gandengan apa belum….” Joko hentikan ucapannya sesaat. Lalu melanjutkan dengan alihkan pandangan. “Kalau saja bukan kau yang bertanya, mungkin aku tak mau berterus terang, apalagi ini adalah urusan pribadiku. Aku belum punya gandengan…. Kau sendiri?!” Bidadari Pedang Cinta tersentak dengan tampang berubah. Hak Pek Kun tak kalah kagetnya namun rasa takut lebih terlihat jelas. Hingga saking takutnya dan tak tahu apa yang harus dilakukan, orang tua ini hanya bisa memandang silih berganti pada Bidadari Pedang Cinta dan Pendekar 131. “Han Pek Kun!” Bidadari Pedang Cinta membentak, “Tampaknya kau sudah berani jual lagak di hadapanku dengan alihkan pertanyaan!” “Jangan salah…,” ujar Han Pek Kun sambil menjura hormat. “Aku tidak mengatakan apa yang diucapkan pemuda ini tadi…. Aku mengatakan apa yang tadi kau tanyakan! Dia yang mengarang ucapan…!” Kepala Han Pek Kun berpaling pada murid Pendeta Sinting. Kini Bidadari Pedang Cinta memandang dingin pada Joko lalu berkata. “Kau jangan berani berkata lancang, Orang Asing! Uan lekas jawab pertanyaanku tadi! Siapa kau dan apa tujuanmu ke Lembah Tujuh Bintang Tujuh Sungai!” “Dia bernama Joko Sableng berasal dari tanah Jawa….” Yang menjawab adalah Han Pek Kun. “Aku tidak bertanya padamu!” Bidadari Pedang Cinta menghardik. “Bidadari…. Kau sudah tahu siapa aku. Apa yang dikatakan Kakek Han Pek Kun benar!” sahut Joko. “Kau belum jawab satu lagi pertanyaanku!” “Aku hendak menemui seseorang!” “Siapa?!” “Bidadari…. Kau tadi datang dengan janji akan memberi penjelasan! Berarti kau sudah tahu siapa yang hendak kutemui!” Sejak Joko memanggil dirinya Bidadari, sebenarnya Bidadari Pedang Cinta sempat terkejut mendapati murid Pendeta Sinting sudah tahu siapa dirinya. Namun gadis ini tak hendak menanyakan dari mana si pemuda tahu. Apalagi mengetahui sikap Joko yang acuh tak acuh. “Apa hubunganmu dengan penghuni Lembah Tujuh Bintang Tujuh Sungai?!” Bidadari Pedang Cinta ajukan tanya lagi. “Tergantung…!” enak saja Joko menyahut. “Tergantung apa?!” “Siapa kelak yang akan kutemui di lembah itu!” “Setan betul manusia satu ini! Siapa dia sebenarnya?! Mengapa dia hendak ke Lembah Tujuh Bintang Tujuh Sungai? Dan apa hubungannya?!” Bidadari Padang Cinta terus bertanya-tanya dalam hati. “Apakah lembah itu dihuni lebih dari seorang?! Tapi menurut Eyang, hanya satu manusia penghuni lembah itu!” Habis membatin begitu, Bidadari Pedang Cinta berpaling pada Iblis Pedang Kasih. Lalu bertanya dengan suara pelan. “Eyang…. Apakah lembah itu dihuni lebih dari satu orang?!” “Cucuku…. Mengapa kau termakan dengan ucapan manusia asing?! Kau dengar sendiri pemuda itu berasal dari tanah Jawa. Aku tahu tanah Jawa. Sebuah negeri nun jauh di seberang lautan sana! Mana mungkin dia tahu banyak tentang daerah ini?!” “Jadi…?!” “Pasti dia hanya menduga-dugal Dia cuma tahi nama Lembah Tujuh Bintang Tujuh Sungai tanpa tahu siapa penghuninya!” “Tapi tak mungkin dia jauh-jauh datang ke sini kalau tidak paham dengan daerah dan orang yang dituju!” “Hem…. Lalu menurutmu bagaimana?!” “Dia pasti tahu siapa penghuni lembah itu! Hanya mungkin dia belum tahu di mana letak lembah itu! Kamu harus segera lakukan sesuatu! Kita tak boleh kedahuluan orang lain!” “Lalu…?!” “Kita harus cepat menuju ke sana!” Tanpa menunggu sahutan dari Iblis Pedang Kasih, bidadari Pedang Cinta putar diri. Tanpa buka suara pula, Iblis Pedang Kasih ikut-ikutan balikkan tubuh. “Tunggu! Bukankah tadi salah satu dari kalian berjanji akan menjelaskan padaku di mana letak lembah yang kucari?!” tahan Joko seraya ajukan tanya. “Kau akan dapat penjelasan kalau kau jujur jawab pertanyaanku!” jawab Bidadari Pedang Cinta. “Kek! Apa ucapan gadis cantik itu bisa dipercaya?!” Joko bertanya pada Han Pek Kun yang sudah bisa bernapas lega tatkala mengetahui tidak terjadi keributan di kedainya. “Biasanya…. Dia bisa dipercaya! Tapi untuk urusan yang satu ini, aku tak bisa memastikan! Soalnya….” Belum sampai Han Pek Kun lanjutkan ucapannya, Bidadari Pedang Cinta sudah angkat suara. “Pemuda asing! Kau ingin penjelasan atau ingin perjalananmu sia-sia?!” “Aku hendak bertemu dengan Kakek Dewa Asap Kayangan!” Hampir berbarengan, Bidadari Pedang Cinta dan Iblis Pedang Kasih balikkan tubuh. “Apa urusanmu hendak bertemu dengan manusia satu itu, hah?!” Kembali Bidadari Pedang Cinta ajukan tanya. Nada pertanyaan si gadis membuat Joko maklum ada sesuatu yang tak beres antara kedua orang di hadapannya dengan Dewa Asap Kayangan. Seorang tokoh yang pernah dijumpainya di Bukit Toyongga saat terjadi peristiwa peta wasiat. “Aku tak bisa mengatakan. Yang jelas aku tidak punya niat jelek!” Akhirnya Joko menjawab setelah agak lama terdiam. Bidadari Pedang Cinta menatap beberapa lama pada bola mata Joko seakan ingin meyakinkan ucapan orang. Lalu tersenyum dan berkata. “Kau terlambat…. Lebih baik kau urungkan niatmu ke lembah itu!” “Terlambat…?! Terlambat bagaimana?!” Sambil tertawa pelan Bidadari Pedang Cinta angkat suara. “Orang yang akan kau temui sudah pergi selama-lamanya!” “Ke mana?!” Bidadari Pedang Cinta bukannya menjawab, melainkan mendelik dengan dada bergemuruh dirasuki hawa amarah. Di sampingnya, Han Pek Kun kembali berdebar-debar. Orang tua pemilik kedai ini segera berbisik. “Anak muda…. Aku tak tahu pasti benar tidaknya ucapan gadis itu. Aku hanya ingin menjelaskan. Yang] dimaksud gadis itu, orang yang akan kau temui sudah meninggal dunia!” Mendengar bisikan Bidadari Pedang Cinta, kontan saja tawa Joko meledak. Membuat si gadis langsung membentak pada Han Pek Kun. “Apa yang kau katakan padanya?!” Belum sampai yang ditanya menjawab, murid Pendeta Sinting sudah berucap. “Kakek ini mengatakan jika orang yang kucari pergi ke tempat kekasih barunya! Aku percaya…. Karena orang yang akan kutemui memang memiliki banyak kekasih! Malah menurut kabar yang bisa dipercaya, beberapa kekasihnya adalah gadis-gadis muda berparas cantik jelita! Aku tidak berani menduga. Tapi aku berharap kau bukan salah satu dari….” “Orang tua sialan!” teriak Bidadari Pedang Cinta seraya memutar tubuh menghadap lurus pada Han Pek Kun. Kedua tangannya diangkat tinggi-tinggi. Kuduk Han Pek Kun jadi dingin. Wajahnya pucat. Dia ingin buka mulut untuk menjelaskan apa sebenarnya yang dikatakan pada Joko. Namun karena sudah ketakutan, orang tua ini tidak mampu untuk berkata. Malah saat lain dia beringsut mundur dan tegak di belakang murid Pendeta Sinting dengan tangan cekal kedua tangan Joko. “Anak muda…. Kau benar-benar hendak membuatku celaka! Kau tahu…. Gadis itu bukan gadis sembarangan! Ilmunya tinggi! Beberapa tokoh yang sudah dikenal kalangan rimba persilatan negeri ini banyak yang dibuat bertekuk lutut…!” bisik Han Pek Kun dengan suara tersendat dan tubuh menggigil. “Bagus! Tampaknya kalian ingin mendapat hajaran bersama-sama!” kata Bidadari Pedang Cinta. Kedua tangannya menyentak lepaskan pukulan. Tapi sebelum ada gelombang angin yang berkiblat, iblis Pedang Kasih yang tegak di samping si gadis gerakkan kepalanya. Werrr! Rambut panjang milik Iblis Pedang Kasih yang menjulai menyapu tanah berkibar perdengarkan suar angker. Hebatnya, julaian rambut itu tiba-tiba berubah kaku dan lurus menghadang gerakan kedua tangan Bidadari Pedang Cinta! Tanpa buka suara bertanya, Bidadari Pedang Cinta sudah tahu isyarat apa yang dilakukan eyangnya. Dia segera luruhkan kedua tangannya. “Jangan bertindak ceroboh, Cucuku…. Seorang pemuda yang berani melakukan perjalanan jauh untuk menemui seseorang yang dikenal sebagai tokoh berilmu tinggi, tak mungkin membawa bekal cekak! Kita tak usah pedulikan ucapan mereka! Kita bisa terlambat sampai ke tempat tujuan! Padahal bukan hanya Lembah Tujuh Bintang Tujuh Sungai yang harus kita tuju!” “Anak muda…. Kau telah dengar ucapan orang cebol itu. Kuharap kau tidak membuat urusan lagi yang bisa membuatku celaka!” bisik Han Pek Kun seraya gerakkan kepala coba sembunyikan wajahnya dari pandangan Bidadari Pedang Cinta. “Dengar pemuda asing! Hari ini kau beruntung! Tapi sekali kita bertemu lagi dan kau masih juga berucap tak karuan, tak akan ada yang bisa menghalangi tindakanku!” Iblis Pedang Kasih gerakkan kepalanya lagi. Rambutnya yang kaku dan baru saja menahan gerakan kedua tangan Bidadari Pedang Cinta segera berkibar ke udara sebelum akhirnya luruh menjulai tanah di belakangan sosoknya. “Cucuku____Kita pergi sekarang!” kata Iblis Pedang Kasih seraya balikkan tubuh lalu berkelebat keluar dari dalam kedai. “Bidadari…. Aku memang mengharapkan kita bisa bertemu lagi…. Dan perlu kau tahu. Selama ini aku banyak bertemu dengan gadis cantik. Tapi hanya kau yang membuatku ingin bertemu lagi…. Dan lagi…. Dan lagi…!” Entah karena apa, mendadak dada gadis cantik di samping Iblis Pedang Kasih ini jadi berdebar. Paras wajahnya bersemu merah. Entah sadar atau tidak, bibirnya sunggingkan senyum. Dan tanpa berucap lagi dia putar diri sambil melirik lalu berkelebat menyusul eyangnya.



Sutera Bidadari


Sutera Bidadari
DOWNLOAD

Author : Ramlee Awang Murshid
language : en
Publisher: Alaf 21
Release Date : 2011

Sutera Bidadari written by Ramlee Awang Murshid and has been published by Alaf 21 this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2011 with Fiction categories.


SAIFUDIN - Muncul semula dari Tasik Hulu Melaka setelah enam purnama dalam pengawasan danrawatan Hang Tuah. Pengembaraan pun bermula ke Negeri Atas Angin untuk memburu Taghut durjana. Pelayaran telah mengundang banyak pancaroba. Namun, dia tetap berazam dan bertawakal memburu musuh yang telah banyak menyesatkan manusia. RAJA ROMAN - Setelah Sang Petala berlepas diri,Taghut terkapai-kapai hilang kesaktian. Lebih mendukacitakan apabila dia kematian permaisurinya Sutera. Namun, dia masih berazam untuk menghapuskan Laksamana Sunan sehigga ke hujung nyawa. MAHKLUK SUMPAHAN - Sang Dewi muncul akibat sumpahan Maharani Pulau Utara sebelum kerajaan itu runtuh suatu masa dahulu. Sang Dewi menyeru nama Saifudin menerusi lontaran suara naluri. Sang Dewi kerap memerangkap Saifudin ke alam tidak berdinding. SAIFULLAH - Pada abad ke-21 ini, dia memburu sisa kejahatan yang berlanjutan dari tahun 1511. Abid Kamal dan Shahril turut menyertainya kerana Saifullah mirip Saifudin yang pernah hidup pada tahun 1511.



The Legend Of Lahilote Episode Bidadari Yang Ingkar Janji


The Legend Of Lahilote Episode Bidadari Yang Ingkar Janji
DOWNLOAD

Author : Hamzah Utina Penerbit Adab
language : id
Publisher: Penerbit Adab
Release Date :

The Legend Of Lahilote Episode Bidadari Yang Ingkar Janji written by Hamzah Utina Penerbit Adab and has been published by Penerbit Adab this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Juvenile Fiction categories.


JUDUL : THE LEGEND OF LAHILOTE Episode BIDADARI YANG INGKAR JANJI Penulis : Hamzah Utina Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 176 Halaman No ISBN : 978-623-497-302-0 Tahun Terbit : januari 2023 Buku yang menceritakan kisah perjalanan hidup Lahilote sejak lahir hingga dewasa, lalu bertemu dengan sang bidadari cantik jelita, yang tak lain putri Alonza dari kerajaan kayangan ini diangkat dari cerita pendek rakyat lalu kembangkan menjadi sebuah cerita yang menarik. The Legend Of Lahilote Episode Bidadari Yang Ingkar Janji adalah sebuah kisah yang terjadi pada anak manusia dan sangat menarik untuk dibaca serta menghibur ketika pikiran sedang galau. Sosok Lahilote adalah pria yang perkasa dan memiliki ketampanan, sehingga itu banyak gadis-gadis cantik yang jatuh hati padanya termasuk bunga desa yang bernama Afifa dan sempat dipacarinya selama beberapa bulan. Bahkan dia bisa menaklukan serta menjadikan bidadari dari kayangan menjadi pasangan hidupnya. Tapi itu tak berlangsung lama karena dia harus terusir dari kerajaan kayangan hanya karena masalah uban di kepalanya. Sebelum bertemu dan menikahi bidadari dari kayangan, maka serta merta Lahilote menyembunyikan selendang salah seorang dari tuju bidadari dari kayangan yang sedang mandi di kolam bumi atau dunia. Sehingga menyebabkan salah seorang bidadari tak bisa terbang ke kerajaan kayangan. Tapi nasib sedih dialami Lahilote ketika selendang bidadari itu ditemukan, maka bidadari yang telah berjanji dengannya di dunia untuk dinikahi harus terbang kembali kekayangan. Dengan kepergian sang bidadari, maka Lahilote ingin menyusulnya ke kayangan dengan bantuan sebatang rotan. Ketika tiba di kerajaan kayangan Lahilote harus menghadapi ujian berat dari raja kayangan jika ingin menikahi putri Alonza. Berhasil melewati ujian berat dari raja, maka Lahilote akhirnya bisa menikah dengan sang bidadari. Tiba di dunia, apakah Lahilote kembali menyambung benang cintanya bersama bunga desa, Afifa atau tidak. Lalu bagaimana nasib putri Alonza, apakah masih mau berkunjung ke dunia untuk melihat Lahilote? Semua terjawab dalam buku ini.



Yang Kupanggil Sayang Yang Kupanggil Bidadari


Yang Kupanggil Sayang Yang Kupanggil Bidadari
DOWNLOAD

Author : SSKARNO
language : en
Publisher: Partridge Publishing Singapore
Release Date : 2021-09-07

Yang Kupanggil Sayang Yang Kupanggil Bidadari written by SSKARNO and has been published by Partridge Publishing Singapore this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-09-07 with Fiction categories.


Sinopsis “Kanda sayang adinda. Adinda adalah bidadari kanda”. Kata kata dan ungkapan yang sering Dura dengar. Kenyataan itulah yang menjadikan Dura begitu istimewa. Tetapi kasih sayang dan cinta tulus yang benar-benar tidak mengenal usia . Namun arus kehidupan, membuat kata kata dan ungkapan itu tidak dapat ditahan lebih lebih lagi dalam ribut dalam wabak covid19. Asfar menjadi pendiam & bisu menyembunyikan rahsia kemelut yang lalu. Tanpa ucapan dan ekspresi, Dura melangkah ke depan dalam kegelapan membawa rasa pilu yang terluka. Ketiadaan Dura memberi kesedaran kepada Asfar yang sepatutnya menjaga kebaikan Dura yang membahagiakan hidupnya sebelum ini. Perasaan kehilangan dan penyesalan tidak dapat berubah sesuatu yang telah hilang didepan mata. Walaupun setiap hari bertukar senja, namun warna cinta setulusnya tidak pernah berubah pada waktu senja dalam berlalunya masa. Cinta tidak akan menjadi tua walaupun anda harus menjadi tua.



Ihya Ulumuddin 5


Ihya Ulumuddin 5
DOWNLOAD

Author : Imam al-Ghazali
language : id
Publisher: Nuansa Cendekia
Release Date : 2020-11-01

Ihya Ulumuddin 5 written by Imam al-Ghazali and has been published by Nuansa Cendekia this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2020-11-01 with Religion categories.


Barangkali benar bahwa dalam buku ini pembaca menemukan banyak hadis yang kurang kuat. Namun, pada saat yang sama, perlu diingat bahwa para pengumpul enam kitabhadis sahih, khususnya Bukhari dan Muslim, menyeleksi sekian ribu hadis dan, menurut para perawi terpercaya, kebanyakan tak terbukti berasal dari Nabi Saw tersambung hingga perawi yang bersangkutan, atau tidak terbukti memenuhi kriteria atau ketentuan yang ditetapkan bagi hadis sahih. Karena ingin bukti, banyak orang yang bersalah dibebaskan. Untuk itu, tidakdapat dikatakan bahwa semua orang yang dibebaskan tidak bersalah. Jadi, dalam perspektif inilah hadishadis dalam Ihyâ’ harus dinilai. Apabila Imam al-Ghazali tidak menemukan hadis-hadis itu dapat dipercaya, ia tidak akan memasukkannya dalam kitabnya. Edisi bahasa Indonesia ini diterjemahkan dari edisi bahasa Inggris, Imam Ghazali’s Ihya Ulum-id-din (The Book of Religious Learnings), terbitan Islamic Book Services New Delhi, 2001, dengan merujuk pada sumber aslinya dalam bahasa Arab. Namun sebagaimana dalam edisi bahasa Inggris, beberapa argumen yang tidak perlu dari berbagai mazhab yang hidup seribuan tahun silam, sebagian materi yang tidak relevan lagi untuk masa sekarang, dan sebagian ucapan sejumlah ahli hikmah atau orang suci yang kurang dikenal tidak disertakan.



Pangeran Tanpa Istana


Pangeran Tanpa Istana
DOWNLOAD

Author : Kote Syamsul
language : id
Publisher: Penerbit Adab
Release Date : 2021-02-18

Pangeran Tanpa Istana written by Kote Syamsul and has been published by Penerbit Adab this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-02-18 with Comics & Graphic Novels categories.


Judul : PANGERAN TANPA ISTANA Penulis : Kote Syamsul Ukuran : 20 cm x 14 cm Tebal : 165 Halaman ISBN : 978-623-6872-47-5 -PANGERAN TANPA ISTANA- Oleh Kote Syamsul Seorang Permaisuri telah diusir dari istana megah oleh sang Raja disebabkan melahirkan seekor hewan melata, biawak. Lima tahun pernikahan baru sekarang memiliki keturunan, tapi diluar dugaan dan memalukan. Permaisuri pun mengikuti perintah suaminya. Dia dibuang di tengah hutan belantara tanpa ditemani siapapun kecuali anak kandungnya sendiri. Kesepian dan takut tak lagi ia pedulikan, fokus menjaga keselamatan keturunan meskipun bukan seperti bayi manusia kebanyakan. Bermodalkan keahlian memanah, wanita tangguh itu mencari makan dengan berburu. Pernah sekali bertandang ke istana untuk meminta bantuan, yang didapat hanyalah penghinaan yang ditanam dan tumbuh menjadi buah labu. Dari sinilah dia menjual buah tersebut ke negeri sebelah hingga anaknya dijodohkan. Tak dinyana, perjodohan itu diterima. Biawak berhasil menikahi putri bungsu dari kerajaan Raja Mustafa. Namun siapa sangka, saat malam pertama ada lelaki lain di kamar sang putri. Siapakah dia? Apakah biawak yang berubah menjadi manusia? Atau mungkin ada pengkhianatan cinta yang diciptakan sang putri? Baca kelanjutannya di novel ini.



Risalah Ikhlas Ukhuwwah


Risalah Ikhlas Ukhuwwah
DOWNLOAD

Author : Badiuzzaman Said Nursi
language : id
Publisher: Risalah Press
Release Date : 2020-01-01

Risalah Ikhlas Ukhuwwah written by Badiuzzaman Said Nursi and has been published by Risalah Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2020-01-01 with Religion categories.


Wahai umat Islam dan kaum mukmin! Mengabdi pada “kebenaran” bukanlah hal yang ringan dan mudah. Ia bagaikan memikul dan menjaga kekayaan yang banyak dan berat. Orang-orang yang memikul kekayaan tersebut tentunya merasa gembira dan sangat lega manakala ada orang-orang kuat yang mau membantu. Maka, yang harus dilakukan adalah menyambut mereka dengan cinta yang tulus, lebih melihat pada kekuatan, pengaruh, dan bantuan mereka ketimbang pribadi mereka, serta menerima mereka dengan rasa bangga yang selayaknya. Mereka adalah para saudara sejati dan para pendukung yang rela berkorban. Oleh sebab itu, mereka tidak boleh dilihat dengan pandangan yang penuh kedengkian, persaingan dan kecemburuan yang dapat merusak keikhlasan dan membuat usaha dan misi kalian selalu dipojokkan oleh kaum sesat. Atas dasar itu, janganlah kalian berambisi untuk menunaikan tugas tersebut sendirian. Tetapi, berusahalah untuk bergembira dan merasa lapang karena ia terlaksana berkat orang lain. Hal itu agar keikhlasan dan persaudaraan tetap terjaga. Buku persembahan penerbit Risalah



Tabir Peta Shaolin


Tabir Peta Shaolin
DOWNLOAD

Author : Zhaenal Fanani
language : id
Publisher: Pantera Publishing
Release Date : 2021-04-24

Tabir Peta Shaolin written by Zhaenal Fanani and has been published by Pantera Publishing this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-04-24 with Fiction categories.


HANTU Pesolek sudah tahu siapa gerangan yang menghadang pukulannya. Dia sudah siapkan pukulan. Namun begitu ekor matanya menangkap sosok Pendekar 131 yang sudah bangkit, pemuda berkebaya ini urungkan niat. Dia sentakkan tubuhnya berputar menghadap murid Pendeta Sinting. Saat lain sosoknya melesat. Meski masih merasakan kepalanya berkunang-kunang dan dadanya berdenyut nyeri serta anggota tubuhnya tegang kaku, Joko cepat membuat gerakan berkelebat. Joko tidak berusaha untuk menghadang Hantu Pesolek dengan menyongsong kelebatannya, karena dia sudah pernah mengalami dan akibatnya fatal. Kantong putih berisi peta wasiat pemberian Guru Besar Pu Yi lenyap diambil Hantu Pesolek. Maka kali ini dia tidak mau mengulangi kesalahannya. Di lain pihak, mendapati murid Pendeta Sinting berkelebat menyingkir. Hantu Pesolek melesat mengejar ke mana Joko menghindar. Joko tidak menunggu sampai tubuh Hantu Pesolek mendekat dan beradu tangan. Begitu masih sepuluh langkah lagi sosok Hantu Pesolek sampai, Pendekar 131 sudah sentakkan kedua tangannya. Wuuttt! Wuuutt! Dua gelombang dahsyat berkiblat. Hantu Pesolek terpaksa hentikan gerakan berkelebatnya dan serta-merta dorongkan kedua tangannya. Bummmm! Bentrok gelombang pukulan terjadi. Sosok Hantu Pesolek terdorong keras di udara lalu melayang turun. Tubuh Hantu Pesolek tampak terhuyung-huyung. Karena dia memapak pukulan waktu berada di udara. Sementara sosok Pendekar 131 hanya tersentak-sentak maju mundur. “Serahkan kantong dan gelang itu padaku!” Hantu Pesolek angkat suara. “Hem…. Tampaknya dia masih belum percaya dengan kantong di tangannya! Dia termakan ucapanku dan sikap Dewa Cadas Pangeran serta Dewa Asap Kayangan. Aku akan coba tawar menawar….” Joko membatin dalam hati. Lalu berkata. “Kau sudah memiliki kantong. Untuk apa kau minta kantong yang ada padaku?!” “Jangan bertanya! Turuti saja perintahku!” “Kita sama-sama punya kantong. Bagaimana kalau kita bertukar?!” “Aku minta kau serahkan kantong dan gelang itu padaku! Aku tidak minta….” Belum selesai ucapan Hantu Pesolek, Joko sudah menukas. “Kalau kau tidak mau bertukar, bagaimana kalau kau serahkan saja kantong di tanganmu padaku?! Bukankah kantong itu dahulu kau ambil dari tanganku?!” Hantu Pesolek tidak sambuti ucapan murid Pendeta Sinting dengan angkat suara. Melainkan langsung melompat ke depan sambil lepaskan pukulan. Joko tidak mau bertindak main-main apalagi dia yakin kantong di tangan Hantu Pesolek adalah kantong yang asli. Maka dia segera siapkan pukulan sakti ‘Lembur Kuning’. Hingga saat itu juga kedua tangannya pancarkan sinar kekuningan. Dan saat Joko sentakkan kedua tangannya, dua gelombang dahsyat berkiblat disertai sinar warna kuning yang semburkan hawa panas menyengat. Blaamr! Kembali terdengar ledakan keras. Sosok Hantu Pesolek tersapu ke belakang hingga beberapa langkah. Namun pemuda berkebaya ini masih bisa kuasai diri tidak sampai jatuh terjengkang meski parasnya berubah dan sosoknya bergetar keras. Hantu Pesolek cepat lipat gandakan tenaga dalam, karena dia tadi tidak menduga jika akan dihadang dengan pukulan dahsyat, hingga sosoknya sempat tersapu. Namun Hantu Pesolek tidak segera membuka pukulan, karena tiba-tiba dia merasakan mulutnya asin dan perutnya mual. Dia coba bertahan, tapi gagal hingga saat itu juga mulutnya mengembung sebelum akhirnya perdengarkan batuk muntahkan darah! “Jahanam keparat!” maki Hantu Pesolek mengutuki dirinya sendiri karena dia sama sekali tidak menduga kalau bentrokan pukulan itu akan membuatnya terluka dalam. Di lain pihak, karena sudah terluka akibat bentrok dengan Hantu Bulan Emas, bentrokan yang baru saja terjadi membuat dadanya makin sesak dan mulutnya megap-megap. Namun sejauh ini dia tidak mengalami luka dalam, karena pukulan yang dilepas Hantu Pesolek masih kalah dibanding pukulan yang dilepaskan Joko. Hantu Pesolek rangkapkan kedua tangannya di atas kening. Lalu kedua kakinya ditekuk dan duduk di atas tanah. “Apa pun yang dilakukan orang itu, pasti dia akan lepaskan pukulan andalannya!” Joko membatin. Lalu ikut-ikutan duduk di atas tanah dengan kedua tangan ditarik ke belakang. Saat itu juga telapak tangan kiri murid Pendeta Sinting berubah menjadi kebiruan. Inilah tanda kalau dia tengah siapkan pukulan sakti ‘Serat Biru’! Hantu Pesolek sentakkan kedua tangannya sejajar dengan dada. Lalu dihantamkan ke depan. Tidak ada suara deru yang terdengar. Gelombang pun tidak kelihatan. Tapi saat itu juga murid Pendeta Sinting rasakan sapuan angin gelombang luar biasa dahsyat. Hingga kalau dia tidak segera sentakkan kedua tangannya niscaya sosoknya akan segera terpental! Wuuutt! Wuutt! Dari tangan kiri Joko melesat serat-serat biru laksana benang. Hantu Pesolek tertawa panjang, membuat semua kepala berpaling. Namun tiba-tiba pemuda berkebaya itu putuskan tawanya. Saat lain pemuda ini melakukan tindakan hebat. Sosoknya melesat laksana terbang ke arah Pendekar 131 menerabas serat-serat biru! Hebatnya, meski serat-serat biru itu bukan serat-serat biasa, namun Hantu Pesolek sepertinya tidak merasakan apa-apa! Murid Pendeta Sinting melengak. Kuduknya jadi dingin mendapati pukulan ‘Serat Biru’-nya bukan saja tidak mampu menghantam Hantu Pesolek, namun pukulan itu laksana tidak punya kehebatan sama sekali. Hingga sosok Hantu Pesolek enak saja menerabas dan tidak merasakan apa-apa! “Menyingkiiiiir!” Tiba-tiba Dewa Asap Kayangan berteriak. Tanpa pikir panjang lagi Pendekar 131 sentakkan kedua kakinya ke atas tanah. Sosoknya berkelebat ke samping hindari gerakan sosok Hantu Pesolek. Tapi Joko jadi terkejut. Karena baru saja berkelebat ke samping, Hantu Pesolek sudah berada tiga langkah di depannya! “Menyingkirrrrrrr!” Lagi-lagi terdengar teriakan. Kali ini diperdengarkan Dewa Cadas Pangeran. Joko cepat turunkan kedua tangannya yang hendak lepaskan pukulan lagi ke arah Hantu Pesolek. Lalu berkelebat lagi menghindar. Tapi baru saja melesat, Hantu Pesolek sudah pula berada tidak jauh di hadapannya! “Pukullllll!” Hampir berbarengan Dewa Cadas Pangeran dan Dewa Asap Kayangan berseru. Meski masih dilanda keheranan, namun Joko segera angkat kedua tangannya dan langsung dihantamkan pada Hantu Pesolek. Hantu Pesolek sempat perdengarkan teriakan marah. Lalu papasi kedua tangan Joko dengan sentakkan kedua tangannya. Bukkk! Bukkk! Sosok Hantu Pesolek langsung terdorong keras di udara. Kedua tangannya mental balik. Lalu jatuh terjengkang di atas tanah dengan mulut semburkan darah. “Heran…. Bagaimana bisa begini?! Padahal pukulanku tadi pukulan biasa! Hanya mengandalkan tenaga dalam pada kedua tangan!” Joko membatin sambil pegangi kedua tangannya yang terasa ngilu dan mengembung merah. Hantu Pesolek menoleh pada Dewa Cadas Pangeran dan Dewa Asap Kayangan seraya pegangi dadanya. Sepasang matanya mendelik angker. “Dari mana mereka tahu kelemahanku?! Aku tak bisa terus berada di tempat ini! Aku bisa celaka!” Habis membatin begitu, Hantu Pesolek berteriak lantang. “Dewa Cadas Pangeran! Dewa Asap Kayangan dan kau pemuda asing! Malam ganda sepuluh ini jadi saksi urusan antara kita! Kalian boleh sembunyi sampai ujung bumi, di bawah tanah di atas langit! Tapi kalian kelak akan kucari dan tak mungkin lolos sampai urusan kita selesaikan!” Ucapannya belum selesai, Hantu Pesolek telah berkelebat. “Kau boleh pergi sampai ujung dunia, sampai ke dalam tanah dan sampai ke atas langit! Tapi serahkan dahulu kantong di tanganmu! Itu kantongku!” Joko berteriak lalu melompat dan berdiri menghadang. “Kawanku Hantu Pesolek…,” kata Dewa Asap Kayangan. “Turuti saja permintaan kawan kita itu! Urusan nanti kita selesaikan kelak di kemudian hari!” “Kami tahu kelemahanmu!” Dewa Cadas Pangeran menyabut. “Kalau kau masih ingin selesaikan urusan kelak kemudian hari, turuti apa yang diminta pemuda kawan kita itu! Jika tidak, berarti urusan itu akan kita selesaikan malam ini juga!” Tengkuk Hantu Pesolek jadi merinding. “Daripada nyawaku melayang dengan membawa dendam tak terbalas, lebih baik kuturuti saja permintaannya! Dengan begitu aku masih punya kesempatan untuk membalas!” Tanpa buka suara, tangan Hantu Pesolek menyelinap ke balik pakaiannya. Ketika tangannya ditarik keluar dan disentakkan, kantong putih melayang tercampak di atas tanah! “Kantong itu adalah titipan nyawa kalian! Kelak aku akan mengambilnya lagi beserta nyawa kalian!” seru Hantu Pesolek. Sekali membuat gerakan sosoknya berkelebat menuruni Bukit Toyongga. “Jangan mimpi kau bisa lari!” Tiba-tiba Dewi Bunga Asmara membentak garang. Namun sebelum sosoknya sempat berkelebat mengejar Hantu Pesolek, Dewa Cadas Pangeran telah berkata. “Gadis cantik…. Sakit hati memang belum tuntas. Tapi kau harus sadar. Lagi pula kelak mungkin kau masih bisa berjumpa dengannya lagi. Kau tak usah mencarinya, karena dia akan datang mencariku. Kau cukup bersamaku kalau ingin bertemu dengannya lagi….” Walau kemarahannya masih membuncah akibat kematian gurunya di tangan Hantu Pesolek, namun ucapan Dewa Cadas Pangeran masih membuat Dewi Bunga Asmara berpikir. Hingga dia batalkan niat untuk mengejar Hantu Pesolek. Sebaliknya segera melangkah ke arah sosok mayat Ratu Selendang Asmara. Di lain pihak, begitu Hantu Pesolek berlalu, murid Pendeta Sinting segera melompat mengambil kantong putih yang tercampak di tanah. Namun baru saja tangan kanan Pendekar 131 menjulur ke bawah, satu deruan dahsyat menghampar. Gelombang pukulan menggebrak diiringi semburatnya asap hitam. Murid Pendeta Sinting sempat berseru kaget. Dia urungkan niat untuk mengambil kantong di tanah. Selain karena tiba-tiba pemandangan menjadi hitam pekat, dia harus cepat menghadang pukulan yang datang. Joko cepat putar tubuh. Bersamaan itu kedua tangannya bergerak menyentak. Wuutt! Wuuuutt! Sinar kuning berkiblat disertai suara gemuruh luar biasa dan hawa panas menyengat. Inilah tanda kalau Joko lepaskan pukulan ‘Lembur Kuning’. Kali ini Joko memang tidak segan-segan lepaskan pukulan andalan, karena dia maklum bukan saja nyawanya yang harus diselamatkan, namun kantong di atas tanah juga tidak boleh lepas ke tangan orang lain. Untuk kesekian kalinya puncak bukit dibuncah ledakan keras. Asap hitam langsung semburat berantakan. Saat bersamaan satu sosok hitam terpental mencelat lalu terjengkang di atas tanah. Joko sendiri tampak terhuyung-huyung sebelum akhirnya jatuh terduduk. Ketika dia luruskan kepalanya ke depan, di seberang sana sosok hitam yang telah terjengkang bergerak bangkit. Ternyata orang ini adalah Bayangan Tanpa Wajah. Bayangan Tanpa Wajah sendiri langsung kerahkan telaga dalamnya. Seolah tidak mau memberi kesempatan, dia sudah berkelebat ke depan sebelum Pendekar 131 bergerak bangkit. Mungkin menduga lawan telah terluka cukup parah setelah bentrok dengan Hantu Bulan Emas dan Hantu Pesolek, Bayangan Tanpa Wajah terus melesat ke depan. Dan tahu-tahu kaki kanannya sudah lepas tendangan ke arah kepala Joko sementara tangan kiri kanannya lepaskan hantaman ke arah perut. Joko sentakkan tubuhnya ke belakang. Kakinya diangkat tinggi-tinggi seolah membuat gerakan bersalto. Bukkkk! Buukk! Bayangan Tanpa Wajah perdengarkan seruan tegang tertahan. Sosoknya terbanting ke samping dan jatuh menghantam tanah. Di lain pihak, kedua kaki Joko yang terangkat ke atas langsung mental ke bawah dan menggebrak tanah hingga perdengarkan debuman keras dan membuat lobang menganga! Terhuyung-huyung Bayangan Tanpa Wajah beranjak bangkit. Saat lain laki-laki berkulit hitam legam ini takupkan kedua tangannya sejajar dada. Kejap itu juga terlihat bayangan hitam seolah-olah keluar dari sosok tubuh Bayangan Tanpa Wajah. Hingga yang terlihat sekarang adalah dua sosok tubuh. Karena sudah pernah bentrok dengan Bayangan Tanpa Wajah, Joko tahu persis apa yang hendak dilakukan Bayangan Tanpa Wajah. Hingga begitu dari sosok tubuh Bayangan Tanpa Wajah akan keluar lagi satu bayangan hitam, murid Pendeta Sinting segera lepaskan pukulan ‘Lembur Kuning’ ke arah sosok Bayangan Tanpa Wajah. Bayangan Tanpa Wajah terlengak. Terlambat baginya membuat gerakan menghadang atau menghindar. Hingga tanpa ampun lagi sosok Bayangan Tanpa Wajah tersapu mental hingga beberapa tombak sebelum akhirnya terkapar di atas tanah dengan pakaian terbakar dan mulut muntahkan darah. Laki-laki ini sempat mengejang beberapa saat sebelum akhirnya diam tak bergerak-gerak lagi.



Al Lama At


Al Lama At
DOWNLOAD

Author : Badiuzzaman Said Nursi
language : id
Publisher: Risalah Press
Release Date : 2018-12-01

Al Lama At written by Badiuzzaman Said Nursi and has been published by Risalah Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2018-12-01 with Religion categories.


Derasnya aliran pemikiran “negatif” yang telah merusak akidah dan mencabut nikmatnya iman dari hati orang-orang beriman membuat banyak para pemikir muslim bergerak dengan menggoreskan penanya dalam berbagai karya sebagai kounter atas hal tersebut. Said Nursi adalah salah satunya yang giat berjihad lewat berbagai karyanya yang luar biasa. Satu diantara sederet karyanya adalah al-Lama’at. Sesuai namanya “Kumpulan Cahaya” telah menyinari hati dan mencerahkan akal para pembacanya. Dalam buku ini Nursi seakan menjelma sebagai rangkaian kata yang berkhutbah dari mimbar masanya untuk generasi umat di masa mendatang. Buku ini berisi tiga puluh tiga cahaya yang masing-masing menjelaskan berbagai sendi keimanan, kebenaran al-Qur’an dan Sunnah Nabi r. Penjelasan tersebut menghadirkan asas-asas yang bermanfaat, baik bagi kehidupan personal maupun sosial. Lewat karyanya ini, Nursi seakan membaca masalah-masalah yang kita hadapi sekarang, lalu memberikan solusinya, seperti pentingnya memahami esensi manusia, hakikat kehidupan, kesadaran menutup aurat, serta pentingnya keikhlasan dan persaudaraan di bawah naungan iman. Yang tidak kalah menarik, Nursi juga menjelaskan hikmah di balik penciptaan setan, penafsiran tujuh lapis langit, dinding Dzulqarnain, sosok Ya’juj-Ma’juj, serta kelemahan konsep filsafat naturalisme dan masih banyak tema menarik lainnya. Membaca buku ini, tidak hanya menambah wawasan keislaman kita, tetapi juga mencerahkan jiwa kita dan menumbuhkan kesadaran dalam diri kita untuk menunjukkan keagungan Islam, baik sebagai ajaran maupun peradaban. Buku persembahan penerbitRisalah



Menuju Muslim Kaffah


Menuju Muslim Kaffah
DOWNLOAD

Author : Toto Tasmara
language : id
Publisher: Gema Insani
Release Date : 2000

Menuju Muslim Kaffah written by Toto Tasmara and has been published by Gema Insani this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2000 with Islam categories.