[PDF] Pintu Pintu Hikmah - eBooks Review

Pintu Pintu Hikmah


Pintu Pintu Hikmah
DOWNLOAD

Download Pintu Pintu Hikmah PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Pintu Pintu Hikmah book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages. If the content not found or just blank you must refresh this page





Pintu Pintu Hikmah


Pintu Pintu Hikmah
DOWNLOAD

Author : Supriyadi
language : id
Publisher: Elex Media Komputindo
Release Date : 2017-04-03

Pintu Pintu Hikmah written by Supriyadi and has been published by Elex Media Komputindo this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2017-04-03 with Religion categories.


Di masa kini, ingar-bingar umat manusia membuat sisi religiusitas dan spiritualitas begitu terkikis. Banyak orang, atau bahkan kita sendiri, semakin tidak peduli dengan pemenuhan akan kebutuhan rohani. Dengan demikian, kita menjadi semakin abai terhadap nilai-nilai kehidupan. Dalam pandangan kita, falsafah kehidupan itu terlihat kabur. Oleh karena itu, kita menjadi sosok-sosok yang kering akan spiritualitas dan religiusitas. Akibatnya, kebijaksanaan tergerus dan tampillah sisi egoisme dan apatisme. Jika sudah demikian halnya, hendaknya kita menceburkan diri dalam lautan hikmah. Ia sangat luas sehingga jika kita menyeberanginya kita akan semakin sadar dan paham terhadap nilai-nilai karena pikiran kita akan tersentuh hikmah itu. Jika kita menyelaminya, maka hati kita akan terisi oleh hikmah tersebut. Hikmah adalah kebijaksanaan. Jika kebijaksanaan itu hilang dalam kehidupan umat manusia, maka hilang pula kualitas manusia sebagai makhluk yang istimewa. Sebaliknya, jika kebijaksanaan itu menguat dalam kehidupan umat manusia, maka manusia akan berhati luas, berlapang dada, berpikiran bijak, dan berperilaku bajik berhiaskan akhlak yang mulia. Dengan begitu, manusia memang mempunyai kualitas istimewa.



Tersingkap Pintu Hikmah Pasca Wabah Covid 19


Tersingkap Pintu Hikmah Pasca Wabah Covid 19
DOWNLOAD

Author : Agung Harliyadi Imam Dhuhuri
language : id
Publisher: LP2M UIN SGD Bandung
Release Date : 2021-01-23

Tersingkap Pintu Hikmah Pasca Wabah Covid 19 written by Agung Harliyadi Imam Dhuhuri and has been published by LP2M UIN SGD Bandung this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2021-01-23 with Young Adult Fiction categories.


Buku ini merupakan hasil laporan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam pelaksanaan KKN Dari Rumah Tahun 2020



Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan


Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan
DOWNLOAD

Author : Ahmad Sarwat Lc., MA
language : id
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Release Date : 2014-07-16

Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan written by Ahmad Sarwat Lc., MA and has been published by Gramedia Pustaka Utama this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2014-07-16 with Religion categories.


Perbedaan dalam melaksanakan ibadah puasa kadang muncul dalam bulan Ramadhan. Menjelang masuknya bulan Ramadhan misalnya, umat Islam di Indonesia memiliki perbedaan pendapat mengenai penetapan tanggal 1 Ramadhan. Lalu ada pula tradisi nyekar ke makam, kebiasaan bermaaf-maafan, dan lain sebagainya. Perbedaan muncul lagi ketika umat Islam menjalankan shalat Tarawih; sebagian melaksanakan 23 rakaat, sementara sebagian yang lain 11 rakaat. Lalu pada penghujung Ramadhan, terjadi lagi perbedaan pendapat dalam menetapkan hari raya Idulfitri. Ada yang ikut ketetapan pemerintah, ada yang ikut keputusan ormas, kiai, bahkan mufti Arab Saudi. Keberagaman merupakan salah satu masalah yang disorot Penulis dalam buku ini. Dijelaskan secara moderat dan berimbang, pembaca diberi pilihan yang berlandaskan istimbath hukum para ulama fikih—khususnya dari empat mazhab—seputar puasa, Ramadhan, dan puasa lain yang dijalankan di luar bulan Ramadhan. Tujuannya jelas, yaitu mempersempit jarak yang selama ini memisahkan umat dengan sesamanya. Keluasan ilmu dan wawasan syariah dalam buku ini merupakan solusi kesatuan dan persatuan umat Islam. Sungguh layak dijadikan bacaan wajib atau referensi, baik bagi da’i, ustaz, penceramah, aktivis dakwah, maupun khalayak umum.



Amalan Sederhana Pembuka Pintu Kemudahan


Amalan Sederhana Pembuka Pintu Kemudahan
DOWNLOAD

Author : Riza Almanfaluthi
language : id
Publisher: Bentang Bunyan
Release Date : 2015-07-24

Amalan Sederhana Pembuka Pintu Kemudahan written by Riza Almanfaluthi and has been published by Bentang Bunyan this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-07-24 with Juvenile Nonfiction categories.


Amalan Sederhana Pembuka Pintu Kemudahan: Kisah-Kisah Nyata Bertabur Hikmah [Mizan, Bentang Pustaka, Bunyan, Agama, Islam, Indonesia]



Obat Putus Asa Amalan Amalan Terbaik Untuk Menghadirkan Rahmat Allah Agar Hidup Sukses Bahagia Berkah Dan Penuh Keajaiban


Obat Putus Asa Amalan Amalan Terbaik Untuk Menghadirkan Rahmat Allah Agar Hidup Sukses Bahagia Berkah Dan Penuh Keajaiban
DOWNLOAD

Author : Muclas Al-Farbi
language : id
Publisher: Araska Publisher
Release Date :

Obat Putus Asa Amalan Amalan Terbaik Untuk Menghadirkan Rahmat Allah Agar Hidup Sukses Bahagia Berkah Dan Penuh Keajaiban written by Muclas Al-Farbi and has been published by Araska Publisher this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Antiques & Collectibles categories.


Di buku ini, kita akan belajar bersama bagaimana meramu obat putus asa dengan melakukan amalan-amalan terbaik untuk menghadirkan Rahmat Allah agar hidup sukses, bahagia, berkah dan penuh keajaiban. Bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan tak dapat dirasakan lagi. Bahwa Rahmat Allah senantiasa mengalir untuk semua makhluk-Nya tak dapat disadarinya lagi. Judul : OBAT PUTUS ASA: Amalan-Amalan Terbaik untuk Menghadirkan Rahmat Allah agar Hidup Sukses, Bahagia, Berkah dan Penuh Keajaiban Jumlah halaman : 240 Ukuran : 14x20.5cm Tahun : 2021 ISBN : 978-623-7910-85-5



Buat Apa Beragama


Buat Apa Beragama
DOWNLOAD

Author : Abdillah Toha
language : id
Publisher: Mizan Publishing
Release Date :

Buat Apa Beragama written by Abdillah Toha and has been published by Mizan Publishing this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Religion categories.


Buku ini berisi refleksi Abdillah Toha tentang pelbagai isu keislaman, dari soal makna sejati ritual dan ibadah hingga soal sosial-politik umat Islam. Bahwa beragama itu harus membawa nilai tambah, bukan justru merusak dan memberikan citra negatif. Bahwa beragama itu menyenangkan, bukan menambah beban. Abdillah menekankan pentingnya mempromosikan Islam yang terbuka, inklusif, modern, maju, dan berkeadaban. Secara lebih khusus, pengarang menyoroti bahwa Islam itu diturunkan buat kebaikan kita di dunia, bukan sekadar agar nanti masuk sorga. Prakata Penulis Abdillah Toha Dan bila dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. —Al-Baqarah (2): 11-12 Bismillâh al-Rahmân al-Rahîm Buku di hadapan Anda ini adalah kumpulan tulisan dan renungan saya selama beberapa waktu yang tersebar di berbagai media cetak dan elektronik. Saya beri judul Buat Apa Beragama? karena tema dari berbagai topik yang dibahas di sini memang upaya saya untuk memahami agama dengan benar. Memahami apa sebenarnya manfaat agama bagi Muslim seperti saya. Ketika Allah menurunkan wahyu-Nya kepada berbagai nabi, khususnya nabi terakhir, Muhammad Saw., apakah agama ini hanya untuk menyiapkan kita pada kehidupan setelah mati atau berguna bagi kehidupan kini dan di sini? Apakah Islam untuk kehidupan di dunia atau hanya untuk akhirat? Apakah di akhirat masih ada agama? Sudah terlalu sering kita dengar para ustaz dan dai mengutip ayat Al-Quran yang mengatakan bahwa kehidupan duniawi ini hanya sementara. Yang abadi nanti di akhirat. Tuhan menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya dan menyiapkan bekal untuk akhirat. Dunia penuh dengan permainan dan tipuan. Dan seterusnya. Semua kutipan wahyu itu tidak salah. Yang salah bisa jadi adalah pemahaman apa yang dimaksud dengan ibadah. Apakah itu sekadar shalat, puasa, haji, zikir dan sejenisnya, atau lebih luas daripada itu? Apakah Islam itu pada saat shalat atau perilaku kita setelah shalat? Apakah memuji dan menyembah Tuhan itu karena Tuhan butuh dipuji dan disembah atau semua itu untuk kepentingan kita? Apa sebenarnya tujuan Tuhan menciptakan Adam di surga kemudian menurunkannya ke bumi sebagai “khalifah di bumi” kalau bukan agar Adam melihat surga dan mewujudkan kehidupan surgawi di dunia agar bebas dari kelaparan, ketakutan, dan kesengsaraan? Mengapa kita jarang mendengar khutbah dan ceramah-ceramah ulama dan para ustaz yang berisi inspirasi untuk membangun umat yang maju, berilmu, dan kuat? Apakah agama itu sebuah perkumpulan atau paguyuban yang harus dibentengi dan dijaga dari serangan musuh atau agama adalah penghayatan jiwa dan ruh yang akan menguatkan keduanya dari segala bentuk keguncangan yang melanda diri? Apakah agama itu tujuan akhir kita atau agama adalah jalan yang akan membawa kita kepada tujuan sebenarnya menjadi manusia yang paripurna? Apakah sebagai orang beragama kita harus menutup pintu rapat-rapat dan mencurigai semua pengaruh luar sebagai berbahaya dan dapat mencemari iman kita, atau kita buka pintu kita lebar-lebar dan mengambil semua manfaat dan kearifan yang bisa menambah wawasan beragama kita? Apakah agama atau Tuhan perlu dibela? Sudah sadarkah sebagian besar Muslim bahwa ada lima tujuan syariah yang harus didahulukan dari kewajiban-kewajiban lainnya dalam beragama? Bahwa agama Islam menempatkan maslahat kemanusiaan di atas kepentingan peribadatan? Sulitkah menjadi Muslim dengan segala kewajiban dan larangan yang diatur dalam syariah? Apakah agama membebani kita dengan berbagai kewajiban dan larangan yang terlalu berat untuk dipikul? Apa hubungan agama dengan politik yang benar? Mengapa di banyak negeri non-Muslim kita dapati warganya lebih islami daripada di negeri-negeri Muslim? Ketika Muslim mengucap assalamu ‘alaikum atau meneriakkan takbir atau memulai suatu perbuatan dengan membaca bismillah dan sebagainya, tahukah mereka makna sebenarnya dari berbagai kebiasaan sehari-hari seorang Muslim itu? Ataukah itu hanya sekadar kebiasaan di mulut tanpa dihayati arti dan makna sebenarnya? Ringkasnya, apakah keberagamaan kita sebagai Muslim sejauh ini telah menciptakan nilai tambah bagi kemanusiaan dan umat manusia atau justru sebaliknya telah lebih banyak menimbulkan kerusakan, tetapi kita merasa telah berbuat yang benar sesuai dengan ajaran agama, seperti dijelaskan dalam ayat pada pembukaan prakata ini. Semua itu dan banyak lagi dibahas dalam berbagai tulisan dan renungan di buku ini. Karena setiap topik dibahas dalam tulisan yang pendek dan dalam bahasa populer, tentu saja buku ini tidak berpretensi menuntaskan semua persoalan umat. Apabila setelah membaca berbagai bab dalam buku ini pembaca menjadi lebih terbuka wawasan pikirannya, kemudian berupaya melakukan pendalaman lebih lanjut menyangkut pemahamannya tentang agama Islam, maka tujuan saya telah tercapai. Tentu saja saya tidak bermaksud mengatakan bahwa pandangan dan pemahaman saya tentang agama Islam yang saya anut adalah yang paling benar. Kebenaran mutlak hanya milik Sang Pencipta langit dan bumi. Saya bukanlah ulama atau ustaz. Pernah mengecap pendidikan madrasah selama sembilan tahun, selebihnya pada dasarnya saya adalah produk dari pendidikan sekolah menengah dan perguruan tinggi umum. Di luar itu, saya adalah murid dari berbagai guru dan terus berusaha mencari dan menguak makna dari keberagamaan. Terlalu banyak guru saya untuk disebut di sini satu per satu. Baik guru yang kenal pribadi maupun guru yang tak pernah jumpa, kecuali dalam tulisan atau rekaman audio-videonya. Tentu ada satu atau dua guru yang jadi favorit saya dan memengaruhi jalan pikiran saya. Mereka adalah yang menyajikan Islam sebagai agama yang ramah, tidak rumit, ringan, dan menyenangkan. Tanpa menggampangkan apa yang diwajibkan dan dilarang oleh agama. Berbagai renungan dalam buku ini juga didorong antara lain oleh observasi keterpurukan sebagian besar Muslim di dunia selama beberapa ratus tahun terakhir. Banyak sudah analisis sejarah dan ilmiah ditulis oleh ahlinya tentang berbagai penyebabnya. Salah satu penyebabnya yang mendorong saya untuk merenung adalah pemahaman tentang agama yang menurut saya telah guncang dan meleset karena berbagai trauma kolonialisme dan kekalahan Muslim dalam sejarah modern. Sebagai akibatnya, Muslim mencari perlindungan di balik tirai-tirai konservatisme dan kekolotan. Muslim lebih banyak melihat ke belakang pada masa “kejayaan” Islam daripada ke depan dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemakmuran. Agama dipakai sebagai alat defensif untuk membela diri. Bukan sebagai pendorong untuk kemajuan. Simbolisme lebih ditonjolkan daripada kerja dan hasil nyata. Sebaliknya, di bagian Dunia Islam lain, agama telah menjadi ajang permusuhan dan perpecahan antar-sesama Muslim. Perang saudara antar-sesama penganut agama tak terhindarkan. Agama ditunggangi oleh nafsu kekuasaan dan yang dicari bukan pemahaman untuk mencari kebenaran, tetapi pembenaran terhadap perilaku yang sesungguhnya jauh dari Islam. Ringkasnya, agama itu bisa bermanfaat, tetapi bisa pula merusak dan mengacaukan kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Agama tidak netral. Tinggal terserah kita bagaimana mau memaknai agama. Sejarah telah membuktikan bahwa agama bisa menginspirasi tumbuhnya peradaban yang tinggi, tetapi juga bisa menghancurkannya lewat perang yang menyengsarakan dan mengorbankan jutaan jiwa manusia. Sebagai sumbangan pemikiran bagi kita semua, harapan saya, Allah meridhai upaya sederhana ini. Terima kasih tak terhingga kepada semua yang telah mengilhami berbagai renungan saya ini dan mendorong saya untuk menerbitkannya dalam bentuk buku. Apabila ada kesalahan dan kecerobohan dalam buku ini, maka itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya. Saya dengan senang hati bersedia menerima kritik dan koreksi dari mana pun datangnya. Hanya dengan tau?k dan hidayah-Nya kita semua akan menemukan dan menelusuri jalan yang lurus, jalan yang di atasnya diberi kenikmatan dan dijauhkan dari murka-Nya. Amin. Jakarta, Agustus 2020 Agama, Keberagamaan, dan Filsafat Pengantar M. Quraish Shihab Bismillâh al-Rahmân al-Rahîm Alhamdulillah, puji syukur kita persembahkan ke hadirat Allah Swt., atas segala nikmat-Nya serta Shalawat dan Salam semoga tercurah kepada para nabi dan Rasul-Nya yang telah membawa ajaran agama kepada umat manusia. Puji syukur dan terima kasih untuk Saudara Abdillah Toha yang menerima saran, bahkan desakan saya dan sekian banyak sahabat, agar menerbitkan tulisan-tulisannya yang selama ini hanya dinikmati oleh segelintir orang, padahal isinya sangat dibutuhkan oleh banyak sekali orang. Buku ini dapat disimpulkan sebagai buku yang berbicara tentang agama dalam berbagai aspek yang tidak jarang rancu di kalangan sebagian besar umat beragama, baik menyangkut agama, ilmu agama, atau keberagamaan. Memang para pakar berbeda tentang de?nisi agama karena beragamnya agama, sampai-sampai Guru Besar Universitas Al-Azhar, Syaikh Fathullah Badran, menulis dalam bukunya, Al-Madkhal Ilâ Al-Adyân, bahwa “De?nisi agama sangat sulit dirumuskan oleh para pakar, tetapi mudah diucapkan oleh orang kebanyakan”. Kendati demikian, ada hal-hal dalam kaitannya dengan agama yang disepakati oleh para pakar dan dapat dipahami oleh orang kebanyakan—kalau kita pandai menjelaskannya. Nah, inilah yang diupayakan oleh Saudara Abdillah Toha melalui bukunya ini. Agama bersumber dari Dia yang dipercayai sebagai Tuhan. Agama adalah hubungan pribadi antara manusia dan Dia yang diyakininya Mahakuasa dan bahwa kemaslahatannya adalah menjalin hubungan dengan-Nya dan yang tidak kurang pentingnya adalah bahwa agama Islam bagi umat Islam adalah agama yang telah sempurna sejak turunnya ayat QS Al-Mâ’idah (5): 3, yang di dalamnya Allah memproklamasikan kesempurnaan agama pada sore hari, 9 Dzulhijjah tahun ke-10 Hijrah. Agama berbeda dengan ?lsafat. Agama diyakini oleh pemeluknya bersumber dari Tuhan, dan diyakini pasti benar dengan Kebenaran Mutlak, sedang ?lsafat adalah hasil pemikiran mendalam manusia yang bisa jadi benar dan bermanfaat, bisa jadi juga sebaliknya. Cara penerimaannya pun berbeda. Agama yang disodorkan kepada seseorang bisa jadi diterimanya dan diimaninya, atau sebaliknya, dia ragukan untuk kemudian dia putuskan pilihannya—menerima atau menolaknya—tidak bisa setengah-setengah. Tetapi, ?lsafat saat disodorkan kepada seseorang, maka penerimaan atau penolakannya lebih banyak ditentukan oleh argumentasi akliah yang mendukungnya serta kemampuan ?lsuf menjelaskannya dengan menanjak dari satu perincian ke perincian yang lain, kemudian diterima oleh akal atau ditolak olehnya. Agama adalah pembenaran hati dan ketenangannya menerima ajaran agama. Di sisi lain, agama adalah tuntunan dalam rangka pencapaian kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang bila diterapkan dengan benar dalam masyarakat akan menjadi dukungan yang sangat kuat guna kesejahteraan mereka. Agama bisa hadir sebelum hadirnya masyarakat—bukankah agama Islam lahir di Makkah sebelum lahirnya masyarakat Islam yang baru lahir di Madinah? Adapun ?lsafat, maka para ?lsuf berpikir setelah mewujud dalam masyarakatnya apa yang menjadi bahan pemikiran ?lsafatnya. Agama adalah milik dan wewenang Allah. Dia yang menetapkannya melalui rasul-rasul yang diutus-Nya, lalu para rasul menjelaskan maksud Tuhan melalui ucapan dan pengamalan mereka. Sejak sempurnanya agama Islam melalui pernyataan ayat dalam Surah Al-Mâ’idah tadi dan sejak wafatnya Nabi Muhammad Saw., maka tidak ada lagi penambahan agama. Kalau ada, itu hanya penafsiran agama yang lahir dari pemahaman para ahli menyangkut teks-teks agama, baik yang tercantum dalam Al-Quran yang telah sempurna itu maupun dari hadis-hadis Nabi Muhammad Saw. yang memenuhi syarat-syarat kesahihan. Produk para ahli itulah yang merupakan ilmu agama yang baru lahir sebagai disiplin ilmu, jauh setelah wafatnya Rasul Saw. dan sempurnanya agama. Kalau untuk mudahnya, kita mengambil masa kehadiran ulama-ulama besar pemimpin mazhab-mazhab yang menjadi rujukan umat Islam dalam ilmu ?qih/hukum Islam, maka kita dapat berkata bahwa ilmu ?qih baru lahir pada masa mazhab tertua—yang populer sekarang—yakni masa Imam Abu Hanifah (659 M-767 M) dan seperti diketahui Nabi Muhammad Saw. wafat pada 632 M. Nah, kalau kita berasumsi bahwa pemikiran hukum Abu Hanifah itu beliau cetuskan pada usia empat puluh tahun, maka itu berarti ada jarak sekitar 70 tahun setelah Nabi Muhammad Saw. wafat barulah ilmu agama Islam lahir. Pendapat-pendapat yang berkaitan dengan ilmu ?qih sampai sekarang masih terus berkembang. Ilmu ini tidak akan pernah berhenti karena kebutuhan masyarakat Muslim terhadap ketetapan hukum Islam terus juga meningkat dan kasus-kasus yang dihadapi bisa berbeda dari masa ke masa. Di sisi lain, hasil pemikiran para pakar pun dapat berbeda-beda, bukan saja akibat perkembangan zaman, tetapi juga disebabkan oleh budaya yang dihadapi. Dari sini kita dapat berkata bahwa produk ilmu ?qih dapat dipengaruhi oleh budaya dan hal ini sejak semula diakui oleh para pakar melalui rumus yang disepakati bahwa “Adat kebiasaan positif satu masyarakat dapat menjadi pertimbangan hukum”. Karena itu, kebenarannya dapat bersifat relatif. Buat masyarakat A demikian, sedang masyarakat B lain pula. Selanjutnya, karena pendapat para pakar itu lahir dari manusia yang tidak terjamin kebenaran pendapatnya—berbeda dengan teks-teks yang tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah yang sahih—maka para ulama itu sering kali berkata seperti ucapan Imam Sya?‘i (767-820 M), “Kalau ada pendapatku yang bertentangan dengan Sunnah yang sahih, maka ambillah Sunnah dan campakkan pendapatku,” atau seperti ucapan yang sering terdengar dari para ahli hukum yang objektif lagi luas dan dalam ilmunya serta rendah hatinya, “Pendapat kami benar (menurut kami), tetapi mengandung kemungkinan salah; dan pendapat selain kami (menurut kami) salah, tetapi mengandung kemungkinan benar. Siapa yang datang membawa sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kami persembahkan, maka apa yang dibawanya lebih wajar untuk diterima.” Sekali lagi, perlu ditegaskan bahwa “Agama Islam tidak berubah dan tidak berkembang—karena ia telah sempurna sejak 15 abad yang lalu, tetapi ilmu agama di samping bisa berubah bisa juga berkembang. Ia bisa benar dan bisa salah, bahkan kesemuanya dapat benar bila ditinjau dari beberapa posisi pandang”. Ketidakpahaman tentang perbedaan inilah yang mengundang sikap salah menyalahkan, bahkan ka?r menga?rkan, padahal persoalannya tidak sampai ke sana dan tidak juga sesimpel itu. Hal ketiga yang perlu didudukkan adalah keberagamaan. Kalau Anda melihat seseorang berdiri rukuk dan sujud melaksanakan shalat, maka apa yang dilakukannya dapat dinamai bagian dari ajaran agama. Akan tetapi, jika Anda me-lihatnya—lebih jauh—katakanlah tidak membaca bismillah dalam shalatnya saat membaca Al-Fâtihah atau berqunut dalam shalat Subuh atau tidak, maka apa yang dilakukannya adalah salah satu bentuk keberagamaan atas dasar ilmu ?qih/hukum Islam yang dianut oleh salah satu imam mazhab. Sungguh, sering dilupakan—kalau enggan disebut “tidak diketahui”— bahwa perbedaan pendapat ulama yang memenuhi syarat-syarat keilmuan dan kompetensi ditoleransi oleh Allah dan Rasul-Nya; bahkan kalaupun pendapatnya keliru, Allah menganugerahinya satu ganjaran atas upayanya yang serius. Yang mengikuti pendapatnya pun ditoleransi—selama yang bersangkutan tulus melaksanakannya. Makna “Agama”, “Ilmu Agama”, dan “Keberagamaan” sering rancu dalam masyarakat sehingga tidak jarang menganggap “Ilmu Agama” sebagai “Agama”, atau menduga “Ilmu Agama” sebagai “Keberagamaan”, padahal yang beragama tidak mutlak luas dan dalam ilmu agamanya; dan di sisi lain, yang memercayai kebenaran agama yang dianutnya belum tentu mencerminkan keberagamaan yang benar. Ilmu agama dan keberagamaan saling berbeda juga. Tidak sedikit manusia yang dalam ilmu agamanya, tetapi keberagamaannya kurang, bahkan sekian banyak orientalis tidak menganut agama Islam, tetapi mumpuni ilmu agamanya. Sungguh, Tuhan tidak menilai ilmu agama sama dengan agama, tetapi yang dinilainya adalah keberagamaan, lalu yang paling utama bagi penilaian Tuhan tentang keberagamaan adalah ketulusan. “Keberagamaan dapat ditangguhkan atau diganti/dibatalkan kalau ada kepentingan kemanusiaan yang tidak dapat digabung dengan keberagamaan. Ketentuan demikian berlaku karena agama diturunkan Allah untuk kepentingan manusia—manusia seluruhnya dan juga makhluk-makhluk-Nya. Oleh sebab itu, para ulama menyatakan bahwa apabila air yang dibutuhkan untuk berwudhu itu dibutuhkan juga oleh anjing yang sedang kehausan, sedangkan air tersebut hanya cukup untuk anjing tersebut, maka seorang Muslim diminta untuk tidak berwudhu. Sebab, kemanusiaan manusia dan rahmat agama Islam yang diperuntukkan bagi seluruh alam mengharuskan mendahulukan makhluk Tuhan yang bernama anjing itu. Agama diturunkan Allah untuk membangun peradaban. Untuk membangunnya, dibutuhkan ilmu-ilmu—bukan hanya ilmu hukum Islam—tetapi segala macam ilmu, karena semua ilmu bersumber dari Tuhan sehingga semua ilmu pada dasarnya adalah islami. Keberagamaan harus berdasar ilmu yang sesuai dengan bidang aktivitas yang digarap. Tanpa agama, ilmu agama, dan keberagamaan, manusia tidak akam mampu melaksanakan tugas kekhalifahan yang merupakan tujuan kehadirannya di pentas bumi ini. Buku Saudara Abdillah Toha yang Anda sedang baca mencerminkan pelurusan pandangan banyak di antara kita. Semoga Allah menerima amal baik ini dan menganugerahi kita pemahaman yang benar tentang agama, ilmu agama, serta kemampuan melaksanakan keberagamaan yang direstui oleh agama. Demikian, wallâhu a‘lam. Jakarta, 19 Juli 2020 M. Quraish Shihab [Mizan, Mizan Publishing, Religi, Agama, Islam, Beragama, Non Fiksi, Indonesia]



Risalah Kebangkitan


Risalah Kebangkitan
DOWNLOAD

Author : Badiuzzaman Said Nursi
language : id
Publisher: Risalah Press
Release Date : 2015-11-01

Risalah Kebangkitan written by Badiuzzaman Said Nursi and has been published by Risalah Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2015-11-01 with Religion categories.


Mungkinkah Sang Penguasa Kerajaan, Allah I, memperlihatkan berbagai jejak hikmah-Nya yang luas, berbagai tanda perhatian-Nya yang jelas, berbagai bukti keadilan-Nya yang tegas, serta ayat-ayat rahmat-Nya yang luas sedemikian rupa di negeri jamuan dunia yang fana ini, di medan ujian yang sementara ini, serta di galeri bumi yang senantiasa berubah dan segera lenyap ini, kemudian Dia tidak menghadirkan di alam kerajaan dan malakut-Nya tempat tinggal abadi, penghuni yang kekal, kedudukan yang permanen, dan makhluk yang abadi sehingga semua hakikat yang menunjukkan hikmah, perhatian, keadilan, dan rahmat-Nya itu lenyap begitu saja? Karena dunia benar-benar ada dan ia berisi hikmah, perhatian, rahmat, dan keadilan dengan sejumlah jejak, maka akhirat sudah pasti ada sebagaimana keberadaan dunia. Karena segala sesuatu dari satu sisi mengarah ke alam tersebut, maka perjalanan yang ada pasti menuju ke sana. Oleh sebab itu, mengingkari akhirat berarti mengingkari dunia berikut isinya. Sebagaimana ajal dan kubur menantikan manusia, surga dan neraka juga menantikan sekaligus mengintainya. Buku persembahan penerbit Risalah



Ketika Allah Berbahagia


Ketika Allah Berbahagia
DOWNLOAD

Author :
language : id
Publisher: Gema Insani
Release Date :

Ketika Allah Berbahagia written by and has been published by Gema Insani this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with categories.




Mereka Yang Merindukan Allah Ta Ala


Mereka Yang Merindukan Allah Ta Ala
DOWNLOAD

Author : Kuswaidi Syafi’ie
language : id
Publisher: DIVA PRESS
Release Date :

Mereka Yang Merindukan Allah Ta Ala written by Kuswaidi Syafi’ie and has been published by DIVA PRESS this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on with Religion categories.


Semangatku pada masa-masa yang akan datang telah sepenuhnya tumbang, kecuali hanya di satu hal: semakin intim dan mesra dengan hadiratNya. Selebihnya tidak ada, mutlak tiada. Saya menjalani waktu-waktu ke depan dengan perasaan sepenuhnya bebas dari kedirian saya pribadi, tapi mutlak dijalankan oleh Tuhan semesta alam. Itulah sebabnya, saya membaca kembali esai-esai pendek saya tentang para sufi dengan perasaan yang baru, serasa tidak pernah menuliskan semua itu, serasa baru berjumpa dengan tulisan-tulisan tersebut. Sangat menakjubkan. Bagaimana mungkin tidak? Bukankah esai-esai itu berasal dari diri saya sendiri? Secara lahiriah ya. Tidak ada jawaban yang lain. Tapi secara hakiki, betulkah tulisan-tulisan itu berasal dari diri saya yang sangat ringkih dan tidak tahu apa-apa ini? Tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin. Di dalam buku ini, disadari atau tidak, kalian sebenarnya tidak akan pernah berjumpa dengan diriku. Kalau kalian mengalami ketergetaran atau tidak melalui buku ini, itu mutlak merupakan ketersentuhan kalian atau tidak dengan Tuhan semesta alam. Saya merasa tidak pernah ikut andil sama sekali.



Adab Kehidupan Berumah Tangga Sesuai Al Qur An Dan As Sunnah


Adab Kehidupan Berumah Tangga Sesuai Al Qur An Dan As Sunnah
DOWNLOAD

Author : SYAIKH KHALID ABD AR-RAHMAN AL-‘AK
language : id
Publisher: Darul Falah
Release Date : 2019-10-15

Adab Kehidupan Berumah Tangga Sesuai Al Qur An Dan As Sunnah written by SYAIKH KHALID ABD AR-RAHMAN AL-‘AK and has been published by Darul Falah this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2019-10-15 with Religion categories.


Kehidupan suami-istri adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yang akan dilalui oleh seorang pria dan seorang wanita. Kehidupan itu akan menyibukkan sebagian besar kehidupan keduanya. Jika kehidupan suami-istri itu bagi keduanya ditegakkan di atas cinta yang tulus, keserasian yang sempurna, dan saling pengertian yang utuh, maka kehidupan keduanya akan bahagia. Dinaungi rasa aman, tenang, dan rasa penuh cinta. Dengan demikian, keduanya akan bisa mencetak generasi bagus yang mengerti bagaimana seharusnya hidup itu. Kebahagiaan itu memiliki kedudukannya berkenaan dengan apa-apa yang akan dihadapi berupa berbagai beban dan tanggung jawab. Oleh sebab itu kehidupan suami-istri yang bahagia adalah pilar penopang generasi yang unggul. Sehingga mudah untuk ditelaah oleh para pemuda dan pemudi yang hendak maju menuju pernikahan, menuju hukum-hukum pernikahan, sejak dari melamar hingga menjadi ayah, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh agama yang lurus ini. Kemudian juga hendak menuju kepada hubungan suami-istri, lalu kepada hubungan antara keduanya dengan anak-anaknya. Semua itu di bawah penerangan Al-Qur`an yang agung dan As-Sunnah An-Nabawiyah yang suci. Islam telah memberikan perhatian yang besar dalam kehidupan suami istri. Buku ini merujuk pembahasan dengan apa-apa yang ada di dalam Kitabullah Ta’ ala dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.